SISTEM KARDIOVASKULER
Adalah
system organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh.sistem ini meliputi:
1. Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. Jantung memiliki tiga permukaan : facies sternocostalis, diaphragmatica, dan basis cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Bagian atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan melalui crista terminalis ke auricula dextra. Pada atrium dextrum bermuara vena cava superior dan inferior, sinus coronarius, dan vena cordis minimae.
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. Jantung memiliki tiga permukaan : facies sternocostalis, diaphragmatica, dan basis cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Bagian atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan melalui crista terminalis ke auricula dextra. Pada atrium dextrum bermuara vena cava superior dan inferior, sinus coronarius, dan vena cordis minimae.
2.
Sirkulasi Sistemik
Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke aorta.Dari aorta
darah di salurkan masuk kedalam aliran yang terpisah secara progressive
memasuki arteri sistemik yang membawa darah tersebut ke organ ke seluruh tubuh
kecuali sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang disuplay oleh sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri bercabang menjadi arteriol
yang berdiameter lebih kecil yang akhirnya masuk ke bagian yang lebar dari
kapiler sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas terjadi melalui dinding kapiler
yang tipis, darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2 pada sebagian besar
kasus darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan kemudian masuk ke venule
sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen. Berjalan dari jaringan dan
bergabung membentuk vena systemic yang lebih besar dan pada akhirnya darah
mengalir kembali ke atrium kanan.
3.
Pembuluh Darah
Ada tiga macam pembuluh darah: arteri, vena, dan kapiler. Arteri membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang kecil disebut arteriola, persatuan cabang-cabang disebut anastomosis. Vena adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung; banyak diantaranya yang mempunyai katup. Vena yang terkecil disebut venula, vena yang lebih besar atau muara-muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar lagi, yang biasanya membentuk satu hubungan dengan yang lain menjadi plexus venosus. Vena yang keluar dari gastrointestinal tidak langsung menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk vena porta. Kapiler adalah pembuluh yang sangat kecil dan menghubungkan arteriola dengan venula.
Ada tiga macam pembuluh darah: arteri, vena, dan kapiler. Arteri membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang kecil disebut arteriola, persatuan cabang-cabang disebut anastomosis. Vena adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung; banyak diantaranya yang mempunyai katup. Vena yang terkecil disebut venula, vena yang lebih besar atau muara-muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar lagi, yang biasanya membentuk satu hubungan dengan yang lain menjadi plexus venosus. Vena yang keluar dari gastrointestinal tidak langsung menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk vena porta. Kapiler adalah pembuluh yang sangat kecil dan menghubungkan arteriola dengan venula.
Sistem
sirkulasi darah pada ibu hamil
1. Posisi
dan Ukuran Jantung
Seperti
halnya uterus yang membesar dan diafragma yang mengalami elevasi, jantung
bergeser keatas dan sedikit kearah kiri dengan rotasi pada aksis jantung,
sehingga denyut jantung pada apeks bergerak lateral. Kapasitas jantung
meningkat 70-80 ml; hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan volume atau
hipertropi otot jantung. Ukuran jantung meningkat 12%.
2. Perubahan
fisiologi sistem kardiovaskuler pada kehamilan normal
yang
terutama adalah perubahan hemodinamik maternal, meliputi :
a) retensi
cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
b) anemia
relatif
c) akibat
pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
d) tekanan
darah arterial menurun
e) curah
jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
f) volume
darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
g) volume
plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
h) kemudian
bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
3. Pada
trimester pertama, terjadi :
a) penambahan
curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
b) penambahan
/ retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW /
total body water
c) akibatnya
terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
d) akibatnya
pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan
osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Perubahan-perubahan
di atas mengakibatkan :
·
Kebutuhan suplai Fe kepada ibu hamil meningkat
sekitar 500 mg/ hari
·
Ibu hamil sering lebih cepat mengalami kelelahan
dalam beraktifitas
·
Bengkak pada tungkai bawah, namun hati-hati bila
pembengkakan berlebihan dan terjadi di tangan atau muka karena bisa merupakan
gejala pre eklampsi.
·
Terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb
12 gr% dan hematokrit 35 %)
·
10% wanita hamil mengalami hipotensi dan
diaphoretic bila berada dalam posisi terlentang.
·
Traktus urinarius
·
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih
menururn akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering
(poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih
dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
·
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah
mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.
4. Kardiak
Output
Pada minggu ke 5 cardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vascular sistemik.selain
itu,juga terjadi peningkatan denyut jantung.antara minggu ke 10 dan 20 terjadi
peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan preload.performa
ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vascular
sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial.kapasitas vascular juga
akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan.peningkatan estrogen dan progesterone
juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi vascular
perifer.
Ventrikel kiri akan mengalami
hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi perubahan cacdiac output,tetapi
kontraktilitasnya tidak berubah,bersamaan dengan perubahan posisi
diafragma,apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri,sehingga pada pemeriksaan
EKG akan terjadi deviasi aksis kiri,depresi segmen ST,dan inverse atau
pendataran gelombang T pada lead III.
Sejak pertengahan kehamilan
pembesaran uterus akan menekan vena cava inferior dan aorta bawah ketika berada
dalam posisi terlentang,penekanan vena cava inferior ini akan mengurangi darah
balik vena ke jantung.akibatnya,terjadi penurunan preload dan cardiac output
sehingga akan menyebabkan terjadinya hipotensi supine dan pada keadaan yang
cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.penekanan pada aorta
ini juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke darah.selama trimester
terakhir posisi terlentang akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan
posisi miring.karena alasan inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi
terlentang pada akhir kehamilan.
Peningkatan curah jantung pada
kehamilan antara 35-50% dari rata-rata 5menit sebelum kehamilan menjadi sekitar
7menit pada minggu ke-20,frekuensi jantung wanita hamil biasanya 10-15 denyut/
menit lebih cepat daripada wanita yang tidak hamil,meningkat dari sekitar 75
menjadi 90 denyut nadi /menit.wanita yang jantungnya normal sering menyadari
adanya ketidakteraturan pada frekuensi jantungnya selama kehamilan.namun isi
sekuncup (jumlah darah yang dipompakan oleh jantung dengan 1 kali denyut)tidak
bertambah hingga volume plama bertambah.Volume darah akan meningkat secara
progesif mulai minggu ke 6-8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke
32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut.volume plasma akan
meningkat kira kira 40-45%.hal ini dipengaruhi oleh aksi progesterone dan
estrogen pada ginjal yang dinisiasi oleh jalur enin-angitensin dan
aldosteron.penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan
erittrosit.
Eritropoetin ginjal akan
meningkatan jumlah sel darah merah sebanyak 20-30% tetapi tidak sebanding
dengan peningkatan volume plasma sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan
penurunan konsentrasi hemoglobin dari 15g/dl menjadi 12,5g/dl,dan pada 6%
perempuan bisa mencapai dibawah 11g/dl.pada kehamilan lanjut kadar lebih
berhubungan dengan defisiensi zat besi daripada hopervolemia,jumlah zat besi
yang diabsorbsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi
kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga penambahan asupan zat basi dan asam
folat dapat membantu mengembalikan kadar hemoglobin.kebutuhan zat besi selama
kehamilan lebih kurang 1000mg atau rata rata 6-7 mg/hari.
Hipervolemia selama kehamilan
mempunyai fungsi berikut.
·
Untuk menyesuaikan pembesaran uterus terhadap
hipertrofi system vascular.
·
Untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek yang
merusak dari arus balik vena dalam posisi terlentang dan berdiri.
·
Untuk menjaga ibu drai efek kehilangan darah yang
banyak pada saat persalinan.terjadi suatu”autotransfusi”dari system
vaskularisasi dengan mengompensasi kehilangan darah 500-600 ml pada persalinan
pervaginan tunggal atau 1000 ml pada persalinan dengan seksio caesaria atau
persalinan pervaginam gemeli.
Volume darah ini akan kembali
seperti sediakala apda 2-6 minggu setelah persalinan.
Selama kehamilan jumlah leukosit
akan meningkat yakni berkisar antara 5000-12000/µl.penyebab peningkatan ini
belum diketahui.respons yang sama diketahui terjadi selama dan setelah
melakukan latihan yang berat.distribusi tipe soal juga akan mengalami
perubahan.pada kehamilan,terutama trimester ke 3, terjadi peningkatan jumlah granulosit dan limfosit CD8
T secara bersamaan penurunan limfosit dan monosit CD4 T. pada awal kehamilan aktivitas
leukosit alkalin fosfatase juga meningkat.demikian juga konsentrasi dari penanda
inflamasi seperti C-reactive protein (CRP). suaru
reaktan serum akut dan erythrocyte sedimentation rate(ESR) juga akan meningkat karena
peningkatan plasma globulin dan fibrinogen.
Kehamilan juga mempengaruhi
keseimbangan koagulasi intravaskuler dan fibrinolisis sehingga menginduksi suatu keadaan hiperkoagulasi. dengan pengecualian pada faktor
XI dan XIII, semua konsentrasi plasma dari
faktor-faktor pembekuan darah dan fibrinogen akan meningkat. produksi platelet juga meningkat, tetapi karena adanya dilusi dan
konsumsinya, kadarnya akan menurun.
SISTEM
INTEGUMEN
A. Pengertian
Sistem integumen adalah
sistem yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan
terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian
sistem organ yang terbesar yang mencakup,kelenjar keringat dan produknya). Kata
ini berasal dari "integumentum", yang berarti
"penutup". Kulit merupakan organ yang paling besar pada tubuh manusia
dan terletak paling luar sehingga mudah mengalami trauma atau terkontaminasi
oleh mikroorganisme serta mudah dilihat individu maupun orang lain. Kulit
merupakan jalinan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak berujung,
semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit. Luas kulit orang dewasa 1,5
ml dengan berat kira-kira 15% dari berat badan. Kulit mencerminkan kesehatan
seseorang yang erat hubungannya dengan kecantikan, keindahan, kondisi
psikologis, penyakit yang diderita, dan citra diri atau kepribadian seseorang.
Kulit pada wajah secara khusus
membawa dampak sosial yarng besar karena kelainan kulit pada wajah sulit untuk
ditutupi dan dapat dengan mudah dilihat oleh orang lain. Jika kelainan kulit
tersebut diderita oleh seorang wanita, dampak sosial dan psikologis yang
ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan jika yang menderita adalah seorang
laki-laki. Kulit yang licin, halus, dan bebas jerawat disetarakan dengan
kecantikan dan keelokan paras. Seseorang bukan saja ingin tampak menarik, bagi
wanita, kecantikan kulit sangat penting artinya. Banyak upaya yang telah dilakukan
untuk mengatasi masalah yang timbul pada kulit, bahkan beberapa orang rela
mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan kecantikan dan keelokan kulit.
Secara mikroskopis, struktur
kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan
lapisan subkutis. Bagian-bagian kulit dan penampang yang ada pada kulit dapat
dilihat pada gambar penampang kulit berikut.
B. System
integument pada ibu hamil
Perubahan system integument pada kehamilan,salah
satu perubahan besar yang mengalami selama kehamilan adalah cara itu harus
meregangkan pada tingkat cepat mustahil. Sekitar 50 persen hingga 90 persen
perempuan tidak mampu menahan peregangan yang sangat besar ini, dan hal itu
menyebabkan terjadi pada kulit di payudara, lengan, paha, pinggul dan pantat.
Ini terjadi ketika kolagen di kulit memisahkan, Mungkin tidak sakit tetapi akan
gatal, dan mungkin gelitik banyak. Wanita berkulit terang akan memiliki
garis-garis merah muda, sementara wanita berkulit gelap akan membuat mereka
lebih ringan daripada warna kulit mereka.
Beberapa
masalah perubahan kulit yang kerap dialami selama kehamilan, antara lain:
1) Stretch
Mark
Perubahan
kulit yang terjadi pada saat kehamilan disebabkan oleh peningkatan kadar hormon
estrogen dan progesteron, peregangan kulit lantaran tubuh membesar, atau juga
faktor genetik. Pada dasarnya kulit mempunyai kemampuan untuk berkembang
mengikuti kondisi tubuh atau disebut dengan elastisitas kulit. Elastisitas
kulit tersebut dipengarungi oleh keturunan, berat badan, dan faktor usia. Pada
ibu hamil, elastisitas kulit dipaksa mengembang sampai pada level maksimum
untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, akibatnya timbul stretch mark.
Stretch
mark merupakan tanda parut berupa gurat-gurat putih yang muncul pada permukaan
kulit, berbentuk garis yang berliku seperti anak sungai. Masalah ini muncul
karena peregangan kulit secara cepat, seperti pada kehamilan atau peningkatan
berat badan yang drastis, atau karena pengaruh obat yang mengandung steroid, yang
merusak jaringan yang terdapat di dalamnya sehingga kulit mengalami over
stretched dan kolagennya rusak.
Stretch
mark biasanya muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong,
dan payudara pada tubuh wanita hamil. Stretch mark karena kehamilan umumnya
berwarna merah jambu dan lebar, kemudian berangsur berubah menjadi garis tipis
berwarna putih atau kecoklatan. Bagi mereka yang memiliki jenis kulit kering
kecenderungan akan masalah ini dapat terjadi pada saat kehamilannya. ”Untuk ibu
hamil stretch mark terjadi pada trimester kedua atau usia kandungan sekitar
empat bulan,”
2) Linea
Nigra
Pada
sebagian besar wanita hamil akan muncul garis vertikal berwarna cokelat
kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut yang disebut linea nigra
karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Garis ini akan ada
selama kehamilan dan akan menghilang setelah melahirkan.
3) Selulit
Selulit
merupakan suatu lapisan lemak di bawah kulit yang terletak di atas otot.
Selulit pada wanita hamil terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon
estrogen dan progesteron secara drastis sehingga menghasilkan lebih banyak
lemak yang disimpan untuk melindungi janin,
Pada
selulit tampak permukaan kulit bergelombang seperti kulit jeruk dan umumnya
terjadi di bagian paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan.
Belum
ada terapi yang diklaim dapat mengatasi selulit 100%. Namun, selulit dapat
dicegah atau diminimalisasi dengan berolahraga ringan secara teratur, terutama
untuk membakar lemak di bagian-bagian tubuh tertentu. “Makan makanan dengan
gizi lengkap dan seimbang, terutama mengurangi makanan berlemak. Penggunaan
lotion secara teratur sejak dini, terutama pada masa kehamilan awal, dan
penggunaan lotion sebaiknya dibarengi dengan efek pijatan untuk membantu
memperlancar peredaran darah dan menghancurkan lemak. Selulit pun ada dua
jenis, ringan dan berat.Pada kondisi ringan, selulit tidak terlihat. Baru jika
bagian tertentu itu dicubit akan terlihat. Sementara pada jenis yang berat
meski tidak dicubit, kehadiran selulit sudah terlihat.
4) Rasa
Gatal
Rasa
gatal sering dialami oleh wanita hamil, terutama pada bagian perut, pusar, dan
payudara. Rasa gatal timbul karena beberapa sebab, yakni peregangan kulit yang
menyebabkan kulit menjadi lebih kering, iritasi yang muncul pada lipatan-lipatan
tubuh, seperti lipatan di bawah payudara, perut, selangkangan, dan ketiak. Rasa
gatal dapat pula muncul karena perubahan hormon estrogen dan progestin sehingga
terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan dalam tubuh.
Hindari
garukan pada kulit yang dapat menyebabkan cedera. Selain menimbulkan infeksi,
akan menyebabkan pula adanya garis kehitaman pada kulit. Rasa gatal ini dapat
terjadi pada trimester pertama, kedua, maupun selama kehamilan.
5) Jerawat
Masalah
jerawat ketika kehamilan terjadi disebabkan karena adanya faktor hormonal.
Kulit muka menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat.
Menjaga
kebersihan kulit dan diet makanan yang seimbang serta sehat, terutama
mempertinggi makanan yang mengandung protein dan vitamin C akan membantu Anda
untuk mengatasinya.
6) Varises
Varises
bisa terjadi lantaran hamil. Pada ibu hamil, aliran darah dari tubuh bagian
atas biasanya lebih deras daripada aliran darah sebaliknya, lantaran beban
tubuh yang bertambah pada bagian atas tubuh. Akibatnya, darah memenuhi pembuluh
dan membuat pembuluh darah pada tubuh bagian bawah menonjol dan berkelok-kelok.
Pada
ibu hamil, varises bisa dicegah dengan meninggikan posisi kaki dengan
mengganjal dengan bantal ketika beristirahat. Bisa juga menggunakan stocking
khusus yang dikenakan pada paha. Stocking berfungsi memperlambat aliran darah
dari bagian atas tubuh, sehingga menyeimbangkan aliran darah dari tubuh bagian
atas ke bawah dan sebaliknya.
7) Areola
mammae dan puting susu
Areola
mammae daerah yang warnanya hitam di sekitar puting susu, pada kehamilan
warnanya akan lebuh hitam, daerah sekitar yang baisanya tidak berwarna,
sekarang berwarna hitam (secundair areola mammae). Puting susu juga menghitam
dan membesar lebih menonjol.
Pwyudara
secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan
alveolar dan suply darah. Pada awal kehamilan keluar cairan jernih (kolostrum).
Pigmen di sekitar puting (areola) tumbuh lebih gelap.
8) Linea
alba
Garis
hitam yang terbentang dari atas symphisis sampai pusat. Warna lebih hitam
kecuali akan timbul garis baru yang terbentang di tengah-tengah atas pusat ke
atas (linea nigra). Pada bagian badan ini kecusli ada hiperpigmentasi adapula
yang mirip garis-garis pada kulit (striae gravidarum).
9) Hiperpigmentasi
Lebih
dari 90% wanita hamil mengalami hiperpigmentasi, atau perubahan pigmen, dengan
derajat yang berbeda-beda. Hiperpigmentasi inilah yang menyebabkan melasma,
atau yang sering disebut juga topeng kehamilan. Yaitu lapisan kehitaman yang
biasanya menghampiri bagian pipi, dahi dan hidung. Selain wajah, bagian tubuh
yang lain ada juga yang tidak terhindar dari hiperpigmentasi.
Mulai
dari areola mammae, ketiak, genitalia, paha, dan pusar. Tahi lalat, atau vlek
lain yang sebelumnya sudah ada kemungkinan besar juga akan bertambah hitam.
Hiperpigmentasi
akan terlihat lebih nyata pada wanita yang pada dasarnya berkulitgelap.
Hal
yang sama umumnya juga terjadi pada wanita yang sebelumnya menggunakan
kontrasepsi hormonal. Penyebabnya diduga karena adanya peningkatan jumlah
melanosit dan peningkatan kerentanan terhadap stimulus hormon Melanocyte
Stimulating Hormone (MSH), estrogen dan progesteron.
Terlalu
lama berada di bawah paparan sinar matahari juga dapat memperburuk keadaan,
oleh karena itu sebaiknya calon ibu tetap menggunakan tabir surya. Hampir semua
jenis krim tabir surya relatif aman digunakan oleh ibu hamil dan pilihlah yang
spektrum perlindungannya luas (anti UV-A dan UV-B).
Hiperpigmentasi
ini umumnya akan hilang dengan sendirinya, maksimal satu tahun pasca
persalinan. Memang ada juga yang tidak bisa hilang, biasanya karena menggunakan
kontrasepsi hormonal.
Beberapa wanita juga akan mendapatkan pigmentasi
yang merupakan kondisi yang disebabkan oleh produksi berlebihan melanotropin.
Anda dapat menemukannya terjadi di pipi, hidung dan dahi. Ini mungkin muncul
secara tak terduga selama 4 atau 5 bulan kehamilan.
Sejak bulan ke-3 hingga kehamilan cukup bulan,beberapa
tingkat perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90% wanita hamil.pada
kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,kusam,dan
kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.perubahan ini dikenal
dengan nama striae gravidarum.pada multipara selain striae kemerahan ini seringkali
ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae
sebelumnya.
10) Striae
gravidarum di bagi menjadi 2:
a)
Striae
livida
Garis-garis yang berwarna biru
pada kuit (pada primigravida). Striae terjadi karena ada hormon yang berlebihan
dan ada pembesaran atau peregangan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan
pada kapiler halus di bawah kulit warna biru. Peregangan kulit ini dapat sembuh
dan menimbulkan bekas seperti parut yang berwarna putih, jadi garis yang
warnanya biru menjadi putih, karena sudah mengalami peregangan.
b)
Striae
albicans
Pada multigravida biasanya
terdapat pada buah dada, perut dan paha. Striae ini kadang-kadang menimbulkan perasaan gatal pada
penderita.
Hiperpigmentasi
lebih nyata terlihat pada wanita berkulit gelap dan lebih terlihat di area
seperti areola,perineum,dan umbilikus dan juga diarea yang cenderung mengalami
gesekan seperti aksila pada paha bagian dalam.Pada banyak perempuan kulit
digaris pertengahan perutnya akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut
denga linea nigra.kadang kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada
wajah dan leher yang disebut dnegan chloasma atau melasma gravidarum.selain
itu,pada aerola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang
berlebihan.pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh
berkurang setelah persalinan.kontrasepsi oral juga bisa menyebabkan
hiperpigmentasi yang sama.
Perubahan ini dihasilkan dari
cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum diketahui.adanya
peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan kedua
masih sangat diragukan sebagai penyebabnya.estrogen dan progesterone diketahui
mempunyai peran dan melanigenesis dan diduga bisa menjadi faktor pendorongnya.
☺ Perubahan integumen selama hamil
disebabkan oleh perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
☺ Perubahan yang umum timbul:
peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan
rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea,
peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor
☺ Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan stria gravidarum, atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pigmentasi timbul akibat peningkatan hormon hipofisis anterior melanotropin selama masa hamil, contoh pigmentasi pada wajah (kloasma)
☺ Stria gravidarum atau tanda regangan terlihat di bawah abdomen disebabkan kerja adenokortikosteroid.
☺ Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan stria gravidarum, atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pigmentasi timbul akibat peningkatan hormon hipofisis anterior melanotropin selama masa hamil, contoh pigmentasi pada wajah (kloasma)
☺ Stria gravidarum atau tanda regangan terlihat di bawah abdomen disebabkan kerja adenokortikosteroid.
No comments:
Post a Comment