A.
Latar
Belakang
Salah satu program untuk menurunkan
angka kematian ibu dan menekan angka pertumbuhan penduduk yakni melalui program
Keluarga Berencana (KB). Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program
KB namun perlu diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan
kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat
kontrasepsi yang cocok untuk dirinya.
Kontrasepsi adalah alat yang
digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan.
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” dan “konsepsi”. Kontra berarti mencegah
atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (ovum) yang
matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah
menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara
sel telur dengan sperma tersebut (Mansjoer, 1999).
IUD merupakan salah satu metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP). IUD (Intra Uterin Device) adalah suatu alat
atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan
berjangka panjang, dapat dipakai oleh wanita usia reproduktif (Saefuddin, 2006).
AKDR
atau IUD adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur,
mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam
rahim melalui vagina dan mempunyai benang (BKKBN, 2003).
B.
Tujuan
Untuk mencegah kehamilan secara jangka panjang
C.
Indikasi
1.
Usia reproduksi
2.
Telah memiliki anak atau belum
3.
Menginginkan kontrasepsi efektif jangka
panjang
4.
Sedang menyusui dan ingin memakai
kontrasepsi
5.
Pasca keguguran dan tidak ditemukan
tanda radang panggul
6.
Sering lupa menggunakan pil
7.
Mempunyai resiko rendah mendapat
penyakit menular seksual
D. Kontra Indikasi
1.
Hamil atau diduga hamil
2.
Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya
3.
Menderita vaginitis, salpingitis,
endometritis
4.
Menderita penyakit radang panggul
5.
Kelainan kongenital rahim
6.
Riwayat kehamilan ektopik
7.
Penyakit trofoblas ganas
8.
Menderita penyakit tuberkulosis panggul
9.
Kanker genetalia/payudara
10. Ukuran
rahim kurang dari 5 cm
11. Gangguan
toleransi glukosa
E. Persiapan Alat & Bahan
1.
APD lengkap (celemek, masker, kacamata,
penutup kepala)
2.
Bak instrumen
3.
Hanscoon 1 pasang
4.
Kassa steril
5.
Spekulum
6.
Tenakulum
7.
Sonde uterus
8.
Tampon tang
9.
Gunting mayo
10. Perlak
dan alasnya
11. Bengkok
12. Kapas
DTT
13. Korentang
14. Lampu
15. IUD
16. Cairan
antiseptik (povidon iodine)
17. Kom
kecil
18. Baki
19. Alas
dan penutup
20. Tempat
sampah
F.
Prosedur
Pelaksanaan
1.
Menyapa klien dengan sopan dan ramah.
2.
Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan kepada Klien
3.
Merespon terhadap reaksi klien
4.
Percaya diri
- Meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya dan membersihkan area genetalia
- Mempersilahkan ibu berbaring ke atas bed ginekologi dan mengatur posisi
- Memastikan kandung kemih kosong dan tidak ada pembesaran uterus
- Memakai APD ( clemek, masker, kaca mata, penutup kepala )
- Melakukan cuci tangan 7 langkah
- Menyalakan & mengarahkan lampu sorot ke arah genetalia
- Memakai sarung tangan steril
- Melakukan vulva higiene / membersihkan vulva
- Memasang spekulum dan melihat servik
- Mengusap vagina dan servik dengan larutan antiseptik
- Menjepit servik dengan tenakulum secara hati-hati
- Memasukkan sonde dengan cara “no touch technique” ( tidak menyentuh)
- Mengukur kedalaman uterus dengan sonde uterus dan menyesuaikan tabung inserter sesuai hasil pengukuran dengan menggeser leher biru
- Masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh servik atau sampai terasa adanya tahanan.
- Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan lain melepaskan lengan IUD dengan menggunakan “Withdrawal technique”, yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong.
- Mengeluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke servik sampai leher biru menyentuh servik atau terasa adanya tahanan
- Mengeluarkan sebagian tabung inserter sepanjang benang yang akan dipotong kurang lebih 3 – 4 cm
- Menggunting benang IUD dan mengeluarkan tabung inserter
- Mengeluarkan tenakulum dengan hati-hati
- Menekan dengan kasa betadin pada bekas jepitan tenakulum selama 30-60 detik
- Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati
- Membereskan alat-alat & merendam kedalam larutan klorin
- Mencuci tangan dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan dan merendamnya dalam keadaan terbalik
- Mencuci tangan dan melepas APD
- Memberitahukan kepada klien bahwa tindakan telah selesai dilakukan
30.
Menjelaskan pada klien untuk tinggal di
klinik selama 15 menit sebelum memperbolehkannya pulang untuk observasi
No comments:
Post a Comment