Monday 27 October 2014

sertifikasi setelah lulus D3 kebidanan

SOAL
1.      Berikan contoh standar pelayanan kesehatan di instansi kesehatan?
2.      Bagaimana sertifikasi setelah lulus D3 Kebidanan?

JAWABAN
1.      A. Standar Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit:
a.       Penerimaan Pegawai
Penerimaan pegawai baru di RS disesuaikan dengan kebutuhan, yang diterima RS harus yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan:
1.      Pengajuan surat lamaran yang ditulis dengan tangan sendiri diatas kertas bermaterai Rp 6000
2.      Berijazah sesuai dengan bidang yang dibutuhkan
3.      berbadan sehat yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter dan sehat mental yang dinyatakan oleh psikiater.
4.      Surat berkelakuan baik dari kepolisian
5.      Pas foto 4x6 empat lembar
6.      Foto diri seluruh badan ukuran post card
7.      Pernyataan akan sanggup memenuhi peraturan RS dan melaksanakannnya dengan setia dan taat.
8.      Calon pegawai harus lulus test yang diadakan RS baik secara lisan dan tertulis.
b.      Hari Kerja dan Jam kerja
Hari kerja dan jam kerja RS ditetapkan:
1.      Tenaga medis, dibagi dalam 3 shif dengan jam kerja sebagai berikut:
a)      Shif I    : jam 07.00-14.00
b)      Shif II   : jam 14.00-21.00
c)      Shif III : jam 21.00-07.00
2.      Tenaga administrasi
Hari Senin-Kamis jam 07.00-14.00
Hari Jumat jam 07.00-11.30, istirahat sholat jum’at dan diteruskan jam 13.00-14.00.

c.       Peningkatan Mutu Pelayanan
Seluruh karyawan RS bertanggung jawab atas peningkatan mutu pelayanan RS dengan cara:
1.      Memberi saran perbaikan
2.      Meningkatkan cara kerja agar lebih baik
3.      Menerima & mau menjalankan nasehat yang baik
4.      Berpartisipasi aktif dalam program peningkatan mutu pelayanan RS yang diadakan sesuai dengan tugasnya.
d.      Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit:
1.      Pelayanan gawat darurat
2.      Pelayanan rawat jalan
3.      Pelayanan rawat inap
4.      Pelayanan bedah
5.      Pelayanan persalinan dan perinatologi
6.      Pelayanan intensif
7.      Pelayanan radiologi
8.      Pelayanan laboratorium patologi klinik
9.      Pelayanan rehabilitasi medik
10.  Pelayanan farmasi
11.  Pelayanan gizi
12.  Pelayanan keluarga miskin
13.  Pelayanan rekam medis
14.  Pengelolaan limbah
15.  Pelayanan administrasi manajemen
16.  Pelayanan ambulans/kereta jenazah
17.  Pelayanan pemulasaraan jenazah
18.  Pelayanan laundry
19.  Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
20.  Pencegah Pengendalian Infeksi



B.     Standar pelayanan kesehatan di Polindes:
a.       Persyaratan Polindes
1.      Tersedianya seorang bidan
2.      Tersedianya pelayanan yang mendukung
3.      Tersedianya sarana yang bersih dan sehat
4.      Lokasi mudah dijangkau
5.      Tersedianya ruangan untuk menolong persalinan
b.      Peralatan dan Obat yang disediakan di Polindes
1.      Bidan kit
2.      IUD kit
3.      Peralatan imunisasi dasar dan ibu hamil beserta vaksinnya
4.      Alat pengukur BB dan TB
5.      Obat-obatan sederhana
6.      Buku pedoman dan protap bagi bidan
7.      Inkubator sederhana
c.       Sarana polindes harus memenuhi persyaratan
1.      Penyediaan air bersih
2.      Ventilasi cukup
3.      Penerangan cukup
4.      Tersedianya pembuangan air limbah
5.      Lingkungan pekarangan yang bersih
6.      Ukuran minimal 3x4 meter persegi
d.      Kegiatan yang dilakukan di polindes
a)      Pemeriksaan ibu hamil & pemberian TT dan deteksi dini resti bumil
b)      Menolong persalinan normal dan resti sedang
c)      Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
d)     Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita serta imunisasi dasar pada bayi
e)      Memberikan pelayanan KB
f)       Mendeteksi dengan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinan yang resti baik ibu/ bayinya.
g)      Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu
h)      Memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi bumil dan anak serta penggunaan KB dan ASI.
i)        Mencatat dan melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas setempat.

2.      Sertifikasi setelah lulus D3 kebidanan:
 












Keterangan:
Mahasiswa AKBID setelah lulus dari AKBID dan menjadi bidan harus melakukan sertifikasi untuk mendapat sertifikat kompetensi, setelah itu harus mengajukan registrasi untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi), kemudian harus mengajukan lisensi untuk mendapatkan SIPB (Surat Ijin Praktek Bidan).

a.       Sertifikasi
      Sertifikasi adalah proses untuk mendapatkan sertifikat kompetensi dengan mengikuti uji kompetensi. Uji kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi. Sertifikat kompetensi merupakan dasar untuk memperoleh STR (Surat Tanda Registrasi). Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang.

b.      Registrasi
      Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara periodik guna mendapatkan kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan profesionalnya setelah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh badan tesebut. Registrasi adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan pengakuan terhadap bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal kompetensi inti atau standar penampilan minimal yang ditetapkan, sehingga secara fisik dan mental mampu melaksanakan praktik profesinya.
a)        Tempat pengajuan STR
Kita harus daftar STR secara online dulu di mtki.kemkes.go.id ,isi formulir dan print formulir tersebut. Berkas-berkas pengajuan STR dikirimkan ke MTKP provinsi.
b)        Berkas Persyaratan STR
Pada saat akan mengajukan registrasi, maka akan diminta untuk melengkapi dan membawa beberapa syarat, antara lain :
1.      Fotokopi ijasah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir
2.      Fotokopi sertifikat kompetensi
3.      Surat keterangan sehat dari dokter 
4.      Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar background merah, print out formulir dan bukti asli setoran tunai PNBP yang ditujukan kepada BPn182 Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
c)        Masa berlakunya STR
STR berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharui, serta merupakan dasar untuk penerbitan lisensi praktik kebidanan atau SIPB (Surat Ijin Praktik Bidan). STR tidak berlaku lagi jika dicabut atas dasar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, habis masa berlakunya dan tidak mendaftar ulang, dan atas permintaan sendiri.

c.       Lisensi
      Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi adalah pemberian
ijin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan. Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SIPB (Surat Ijin Praktik Bidan). SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Depkes RI kepada tenaga bidan yang menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
a)      Tempat pengajuan SIPB
Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki SIPB, yang diperoleh dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota setempat.
b)      Syarat SIPB
Persyaratan pengajuan SIPB sebagai berikut:
1.      Fotokopi STR yang masih berlaku
2.      Fotokopi ijasah bidan
3.      Surat persetujuan atasan
4.      Surat keterangan sehat dari dokter
5.      Rekomendasi dari organisasi profesi (IBI)
6.      Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
c)      Masa Berlaku SIPB
SIPB berlaku sepanjang STR belum habis masa berlakunya dan dapat diperbaharui kembali.

d.      Izin Bidan Praktek Mandiri (BPM)
a)      Ketentuan Perizinan
Dasar hukum pemberian Izin Praktek Bidan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 Tentang Registrasi dan Praktik Bidan.
b)      Persyaratan Pemohon
1.      Surat Permohonan diatas Materai Rp 6.000,-
2.      Foto Copy KTP sebanyak 2 lembar
3.      Rekomendasi Lokasi Praktek dari Kepala Puskesmas Setempat
4.      Kelengkapan Alat-alat Partus/Partuset
5.      Surat Keterangan Sehat dari Dokter
6.      Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (bagi PNS)
7.      Surat Permohonan STR
8.      Denah Lokasi / Ruang Praktek
9.      Foto Copy Ijazah Bidan
10.  Pas Foto 4 x 6 sebanyak 2 Lembar
11.  Rekomendasi dari IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
12.  Surat persetujuan/Rekomendasi dari Kepala Unit Kerja
c)      Mekanisme Pengajuan
1.      Mengajukan berkas permohonan di loket pelayanan
2.      Pemeriksaan berkas (lengkap)
3.      Survey ke lapangan (apabila perlu)
4.      Penetapan SKRD
5.      Proses Izin
6.      Pembayaran di Kasir
7.      Penyerahan Izin
d)     Lama Penyelesaian: Selama 7 hari
e)      Biaya Perizinan: Rp. 250.000,-
f)       Hasil Proses: Surat Izin














DAFTAR PUSTAKA

http://chellious.wordpress.com/2011/02/20/standar-pelayanan-minimal-bidan-praktek-swasta/