Wednesday 1 June 2016

Langkah-langkah Senam Nifas



A.     Latar Belakang 
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil, masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Rustam, 1998). Dalam masa nifas alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti kadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut involusi (Sarwono, 2002).
Pada saat hamil, beberapa otot mengalami penguluran, terutama otot rahim dan perut (Mellyana, 2003). Dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya garis-garis putih dan hitam (strie gravidarum) yang dari sudut keindahan tubuh akan terasa sangat mengganggu. (Rustam, 1998). Setelah melahirkan, rahim tidak secara cepat kembali seperti semula tetapi melewati proses. Oleh karena itu, untuk mengembalikan ke kondisi semula diperlukan suatu senam yang dikenal dengan senam nifas. Senam nifas memberikan latihan gerak secepat mungkin agar otot-otot yang mengalami penguluran selama kehamilan dan persalinan kembali normal, seperti sebelum hamil sehingga terhindar dari segala perasaan yang kurang nyaman (Mellyana, 2003).
Manfaat senam nifas untuk mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar vagina maupun otot-otot dasar panggul, selain memperlancar sirkulasi darah. Dengan melakukan senam nifas, kondisi umum ibu jadi lebih baik, rehabilitasi atau pemulihan jadi bisa lebih cepat. Selain menumbuhkan/ memperbaiki nafsu makan, hingga asupan makannya bisa mencukupi kebutuhannya. Paling tidak, dengan melakukan senam nifas, ibu tak terlihat lesu ataupun emosional. Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, lalu secara teratur setiap hari (Dedeh, 2006).
Umumnya para ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan, sang ibu khawatir gerakan-gerakan yang akan dilakukannya akan menimbulkan dampak yang tidak di inginkan. Padahal, apabila ibu bersalin melakukan ambulasi dini, itu bisa memperlancar terjadinya proses involusi uterus (kembali rahim ke bentuk semula) (Salamah, 2003). Menurut Hasnah umumnya wanita yang habis melahirkan kerap mengeluhkan bentuknya yang melar, belum lagi kondisi tubuhnya yang kurang prima lantaran letih dan tegang. Sementara peredaran darah dan pernapasan belum kembali normal, hingga untuk membantu mengembalikan tubuh ke bentuk dan kondisi semula harus melakukan senam nifas yang teratur (Dedeh, 2006).
Menurut hellen farer (2001) dalam bukunya mengatakan bahwa kebanyakan ibu nifas enggan melakukan pergerakan, mereka khawatir gerakan yang dilakukan justru menimbulkan dampak seperti nyeri dan perdarahan. Keyataannya pada ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas berdampak kurang baik seperti timbul perdarahan atau infeksi , tromboflebitis dan emboli. Masih banyak ibu-ibu nifas takut untuk bergerak sehingga menggunakan sebagian waktunya untuk tidur terus menerus
  
B.     Tujuan
1.      Untuk memulihkan kembali kekuatan otot dasar panggul.
2.      Mengencangkan otot-otot dinding perut dan perinium.
3.      Membentuk sikap tubuh yang baik dan mencegah terjadinya komplikasi seperti tromboflebitis dan emboli

C.     Indikasi
Untuk semua ibu nifas normal

D.     Kontra Indikasi
1.      Ibu dengan trauma persalinan
2.      Ibu dengan penyakit jantung
3.      Ibu dengan penyakit paru-paru
4.      Ibu dengan penyakit asma


E.     Persiapan Alat& Bahan
1.      Gambar/media cara senam nifas
2.      Matras
3.      Bantal

F.      Prosedur Pelaksanaan
1.      Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2.      Memperkenalkan diri pada klien
3.      Mempersilahkan klien duduk
4.      Menjelaskan maksud pendidikan kesehatan
5.      Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat
6.      Melakukan  apersepsi
7.      Menganjurkan ibu untuk berkemih dahulu sebelum mengikuti senam nifas
8.      Teruji menjelaskan tujuan dan manfaat senam masa nifas
9.      Menjelaskan kapan bisa melakukan senam nifas
10.  Menjelaskan pelaksanaan senam nifas
a.       Dilakukan bertahap dari gerakan yang sederhana lalu di tingkatkan secara bertahap
b.      Selalu diawali, diselingi dan diahiri dengan latihan nafas
c.       Dilakukan secara rutin setiap hari
11.  Memposisikan pasien tidur terlentang
12.  Gerakan kepla: mengarahkan pasien untuk nenolehkan kepala kekanan dan kekiri bergantian masing-masing 8 kali hitungan
13.  Gerakan lengan I: mengarahkan ibu untuk meletakkan kedua lelengan disamping badan kemudin tekuk siku bersamaan sampai jari menyentuh pundah lalu luruskan 8 kali hitungan
14.  Gerakan lengan II: mengarahkan ibu untuk mengangkat lengan kanan kiri bersamaan lurus keatas lalu meluruskan kembali 8 kali hitungan
15.  Gerakan lengan III: mengarahkan ibu untuk mengangkat lengan kanan kiri bersamaan tegak lurus diata dada kemudian renyangkan esamping kanan dan kiri 8 klai hitungan
16.  Latihan punggung atas mengarahkan ibu untyuk menekuk lutut,kemudian angkat dada atas ke bawah 8 kali hitungan
17.  Latihan perut dan punggung bawah I : mengarahkan ibu untuk tidur terlentang, lutut ditekuk kemudian angkat kepala sampai dagu menyentuh dada lalu kembali 8 kali hitungan
18.  Latihan perut dan punggung bawah II: mengarahkan ibu untuktidur terlentang,tangan dibawah pinggang lutut lurus kemudian tekan punggung bawah sampai menekan tangan lalu kembali 8 kalui hitungan atau (perut naik turun)
19.  Latihan otot tungkai I: mengarahkan ibu utuk tidur terlentang, tungkai lurus kemudian angkat tungkai satu persatu dengan menepuk lutut sampai menyentuh perut,masing-masing 8 kali hitungan
20.  Latihan otot tungkai II: mengarahkan ibu untuk tidur terlentang, tungkai lurus, buka kaki kanan kesamping lalu kembali 2x8 hitungan, lakukan juga pada kaki kiri
21.  Latihan otot tungkai III: mengarahkan ibu untuk tidur terlentang, tungkai lurus gerakan dua pergelangan kaki bersamaan ke bawah/jinjit dan keatas 8 kali hitungan
22.  Latihan otot tungkai IV: mengarahkan ibu untuk tidur terlentang,tungkai lurus gerakkan dua pergelangan kaki bersamaan memutar keluar lalu kedam 8 kali hitungan
23.  Latihan panggul dan perut bawa: mengarahkan ibu untuk tidur terlentang, lutut ditekuk kemudian angkat kedua tungkai kearah perut bersamaan.kembali, 8 kali hitungan
24.  Latihan panggul dan perut bawah: mengarahkan ibu untuk tidur terlentang lutut ditekuk agak dilebarkan, angkat pantat, rapatkan paha, buka lagi, klemudian turunkan pantat, 4 kali hitungan
25.  Latigan otot dasarpanggul: mengarahkan ibu untuk tidur terlentang, silangkan kaki kanan diatas dan kiri dibawah, kontraksikan otot paha dalam dan pantat bersamaan (seperti menahan kencing) lalu lepaskan, lakukan juga untuk posisi kaki yang sebaliknya, masing-masing 4 kali hitungan

No comments:

Post a Comment