Wednesday 12 September 2018

CHECKLIST ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)


NO
BUTIR YANG DINILAI


A
SIKAP DAN PERILAKU
1.            
Menyapa pasien dengan sopan dan ramah
0         Tidak dilakukan
1         Memberikan salam saja ( selamat siang, bu )
2         Memberi salam dengan senyum dan sapa yang ramah
2.            
Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
0         Tidak dilakukan
1         Menjelaskan dengan singkat
2         Menjelaskan secara detail maksud dan tujuan pemeriksaan
3.            
Teruji memposisikan ibu dengan baik
0         Tidak dilakukan
1         Membantu memposisikan klien hanya dengan ucapan saja
2         Membantu memposisikan pasien dengan ucapan & tindakan memiringkan atau sesuai yg diinginkan ibu
4.            
Teruji tanggap dengan reaksi ibu
0         Tidak dilakukan
1         Merespon keluhan klien secara singkat (ibu mengeluh dengan keadaanya, tetapi respon bidan kurang. “ya bu” )
2         Merespon keluhan klien dan menanggapi setiap keluhan yang disampaikan oleh klien sehubungan dengan masalahnya )
5.            
Teruji sabar dan teliti
0         Tidak dilakukan
1         Melakukan tindakan dengan tergesa-gesa dan ragu-ragu (tremor )
2         Melakukan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu (semua tindakan dilakukan secara sistematis )


B.
CONTENT

MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
1
Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua
·         Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
·         Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
·         Perineum tampak menonjol
·         Vulva dan sfinger ani membuka

MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2
Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat – obatan esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana  komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk asfiksia àtempat datar dan keras, 2 kain dan 1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dngan jarak 60 cm dari tubuh bayi
  • Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi
  • Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
3
Pakai celemek plastic
4
Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yabg dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering
5
Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
6
Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)

MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
7
Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati – hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
  • Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang
  • Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia
  • Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5 % àlangkah #9)
8
Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
  • Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi
9
Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan
10
Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi / saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit)
  • Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
  • Mendokumentasikan hasil – hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil – hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf

MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES BIMBINGAN MENERAN
11
Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginanya
  • Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan semua temuan yang ada
  • Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka untuk mendukung dan memeberi semangat pada ibu untuk meneran secara benar.

12
Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (Bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan psatikan ibu merasa nyaman)
13
Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran :
  • Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif
  • Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara meneran apabila caranya tidak sesuai
  • Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama)
  • Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
  • Anjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibbu
  • Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
  • Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
  • Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah 120 menit (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam) meneran (multigravida)
14
Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit

PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15
Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi0 di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulvadengan diameter 5-6 cm
16
Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
17
Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18
Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

Lahirnya Kepala
19
Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal
20
Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi
  • Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi
  • Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong dia antara dua klem tersebut
21
Tunggu kepala bayi melakuk,an putaran paksi luar secara spontan



Lahirnya Bahu
22
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala kea rah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang

Lahirnya Badan dan Tungkai
23
Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas
24
Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkn telunjuk diantara kaki dan pegang masing – masing mata kaki dengan ibu jari dan jari – jari lainnya)

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25
Lakukan penilaian (selintas) :
  1. Apakah bayi menangis kuat dan / atau bernapas tanpa kesulitan?
  2. Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap – megap lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia bayi baru lahir)
26
Keringkan tubuh bayi
  • Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu
27
Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal)
28
Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
29
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)
30
Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira – kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kea rah distal (ibu) danjepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama
31
Pemotongan dan pengikatan tali pusat
  • Lengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut
  • Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya
  • Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan

32
Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu
33
Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA
34
Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35
Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untukmendeteksi. Tangan lain menggunakan tali pusat
36
Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kea rah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang – atas (dorso-kranial) secara hati – hati untuk mencegah inversion uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas
  • Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk melakukan simulasi puting susu

Mengeluarkan plasenta
37
Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)
  • Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan placenta
  • Jika placenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat :
1.       Beri dosis ulangan oksitosin 10  unit 1M
2.       Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
3.       Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4.       Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5.       Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta manual
38
Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
  • Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari – jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal

Rangsangan Taktil (Masase) Uterus
39
Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras)
  • Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15 detik masase

MENILAI PERDARAHAN
40
Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap da utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastic atau tempat khusus
41
Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan

Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan

MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42
Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
43
Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam
  • Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
  • Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu

Evaluasi
44
Setelah 1 jam, lakukan penimbangan/ pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotic profilaksis, dan vitamin K 1 mg intramuscular dip aha kiri anterolateral
45
Setelah 1 jam pemberian vitamin K berikan suntikan imunisasi hepatitis B di paha kanan antero lateral
a.       Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa disusukan
b.       Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil meyusu didalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu
46
Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan per vaginam
  • 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
  • Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
  • Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
  • Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melkukan asuhan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri


47
Ajarkan ibu/ keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
48
Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49
Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan
  • Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan
  • Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
50
Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (4—60 kali / menit) serta tubuh normal (36,5 – 37,5)

Kebersihan dan Keamanan
51
Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi
52
Buang bahan – bahan yang terkontamminasi ke tempat sampah yang sesuai
53
Bersihkan ibu dengan mengggunakan air DDT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
54
Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI . anjurkan keluarga untuk member ibu minuman dan makanan yang diinginkannya
55
Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 %
56
Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %, balikkan bagian dalam ke luar dan rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
56
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
58
Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital asuhan kala IV


C
TEKNIK
1
Teruji melakukan prosedur secara sistematis
0    Tidak dilakukan
1    Melakukan prosedur tetapi tidak secara urut.
2    Melakukan prosedur secara urut/runtun.
2
Teruji menjaga privacy ibu
0    Tidak dilakukan
1   Hanya menutup jendela, pintu dan gorden
2    Menutup pintu, jendela dan gorden serta bagian atas tubuh ibu
3
Teruji memberikan rasa empaty pada ibu
0   Tidak dilakukan
1  Memberikan kesempatan kepada klien terhadap keluhan yang ingin disampaikan tetapi tidak merespon dengan baik
2  Memberikan kesempatan kepada klien terhadap keluhan yang ingin disampaikan dan segera memberikan tanggapan dari apa yang menjadi keluhan klien
4
Setiap jawaban di follow up dengan baik
0  Tidak dilakukan
1  Memberikan respon kepada klien tetapi tidak dengan tanggapan yang jelas
2  Memberikan respon pada klien dengan tanggapan yang baik dari setiap pertanyaan yang di ajukan
5
Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik
0  Tidak dilakukan
1   Mendokumentasikan hasil tindakan tidak sesuai dengan format SOAP
2   Mendokumentasikan hasil tindakan sesuai dengan format SOAP