Wednesday 25 November 2015

Efek senyum dan efek marah

EFEK SENYUM
Senyum merupakan sesuatu yang sangat misterius. karena setiap senyum memiliki makna tersendiri. Setiap hari kita tidak lepas dari namanya senyum. Dalam artikel yang dimuat di British Medical Journal dilaporkan bahwa senyum dapat menyebarkan cinta. Jika ada seseorang yang bahagia di suatu jaringan sosial, perasaan bahagia itu dapat menular pada dua orang lain di luar dirinya. Jadi saat Anda tersenyum maka teman dari seorang teman Anda lebih mungkin untuk tertular senyum.
Pada sebuah penelitian, subyek ditunjukkan gambar wajah tersenyum dalam waktu singkat yaitu selama 4 milidetik. Meski tidak sadar melihat gambar wajah tersenyum, subyek memandang dunia dengan lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak diperlihatkan gambar senyuman. Bagi mereka, sesuatu yang membosankan menjadi lebih menarik, gambar yang bersifat netral dipersepsi dengan lebih positif, bahkan minuman yang hambar terasa lebih enak. Dari sini kita mengetahui jika subyek penelitian sudah dipersiapkan yang artinya jika kita memberikan senyuman kepada orang yang sudah dikenal dan saling mengetahui satu sama lain maka berikan senyuman tulus terlebih dahulu, seperti yang diajarkan dikelas training lembaga lain pada umumnya tentang kesan 3 detik pertama. lantas apa artinya senyum kepada yang belum dikenal. Secara tidak sadar senyum bisa membuat orang lebih menarik karena ada faktor daya tarik tertentu dan membuat seseorang terlihat lebih baik dibanding mengerutkan kening, cemberut atau meringis.

EFEK MARAH
Berdasarkan sebuah penelitian terhadap 200 partisipan. Mereka diminta memikirkan suatu waktu ketika sahabat mereka menghianati. Separuh partisipan diminta memikirkan bagaimana hal itu memicu rasa marah, dan sisanya didorong untuk memaafkan.
Kemudian setelah diberi pengalih pikiran selama lima menit lalu mereka boleh memikirkan kembali peristiwa penghianatan tersebut dengan cara masing-masing.
Dr.Birtta Larsen, yang memimpin penelitian itu, menemukan kelompok yang marah mengalami kenaikan tekanan darah pada sesi pertama. Efeknya tetap terlihat meski mereka sudah diberi pengalih untuk lebih tenang.
“Memaafkan bisa menurunkan reaktivitas stres, bahkan melindungi tubuh dari dampak stres tersebut,” tulis para peneliti dalam Journal of Biobehavioural Medicine.
Kenaikan tekanan darah dalam jangka pendek memang tidak berbahaya. Namun dalam jangka panjang hal itu akan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Padahal, terus-menerus memendam kemarahan hanya akan merugikan diri sendiri. Bahkan apabila rasa benci itu terus menguasai, Anda berisiko menderita banyak penyakit. Orang yang tidak bisa memaafkan umumnya akan merasa lebih cemas, takut, dan pemarah.

Kebencian kronis memiliki efek yang dapat melemahkan Anda. Karena kebencian tersebut akan menimbulkan kemarahan, rasa bersalah, permusuhan, dan sakit hati dari waktu ke waktu. Emosi bisa melepaskan hormon kortisol, yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan Anda. 

No comments:

Post a Comment