Vagina
merupakan bagian dari organ reproduksi yang harus dijaga kesehatannya. Ada beberapa hal yang seharusnya diketahui tentang vagina diantaranya
adalah :
1).
Bentuk
vagina adalah sebuah ruang atau rongga elastis. Dinding vagina bersentuhan satu
sama lain kecuali jika ada sesuatu diamasukkan ke dalamnya. Bentuknya berkerut
– kerut. Hal tersebut memungkinkanya memanjang dan menyesuaikan diri bila ada
benda yang masuk kedalamnya.
2).
Bibir
vagina atau disebut juga dengan bibir vulva berbentuk tipis dan berwarna merah
jambu hingga kebiruan. Namun, ada juga yang warnanya kecokelatan, tebal dan
berkerut. Bagian ini bisa tampak memanjang pada wanita yang pernah melakukan
hubungan seksual dan melahirkan. Seperti bagian tubuh lainya, bibir vagina
memiliki bentuk dan ukuran bervariasi. Pada beberapa wanita, ukuran bibir
vagina bagian dalam nyaris sama dengan bibir bagian luar. Pada wanita lainya,
bibir bagian dalam lebih besar daripada bagian luar.
3).
Vagina
wanita memiliki ukuran yang bervariasi. Ukuran vagina hampir sama pada 60 %
wanita. Pada saat vagina dalam kondisi rileks, panjangnya rata – rata kurang
lebih 9 – 10 cm dan diameter 2,5 cm. Namun pada saat terangsang, ukuran vagina
akan membesar sekitar 12 – 15 cm dengan diameter 3,8 – 6,3 cm.
4).
Elastisitas
selaput dara bervariasi. Beberapa wanita memiliki selaput dara yang cukup
elastis untuk mengizinkan penis masuk tanpa menyobeknya atau hanya menyobek
sebagian kecil darinya.. Selaput dara wanita ada yang memiliki satu lubang, dua
lubang, bahkan banyak lubang. Lubang – lubang tersebut merupakan tempat
lewatnya darah menstruasi dari rahim. Namun, ada juga wanita yang tidak
memiliki lubang sehingga selaput dara benar – benar tertutup. Ini menyebabkan
darah menstruasi tidak bisa keluar sehingga timbul rasa sakit.
5).
Vagina
selalu menjaga kelembapan dengan selalu mengeluarkan cairan yang berguna untuk
menjaga kebersihan dan membunuh kuman yang masuk serta menjaga keasaman liang
vagina. Selain itu, juga untuk menyediakan lubrikasi yang cukup saat melakukn
hubungan seksual atau dalam keadaan sangat terangsang. Jika tidak ada cairan
ini, wanita akan merasa sakit saat terjadi penetrasi. Jadi, jika vagina
mengeluarkan cairan, itu dalah hal wajar. Namun, bila cairan ini berubah warna,
bentuk maupun baunya, perlu dicurigai akan adanya kemungkinan terjadi infeksi.
Kadang juga disertai dengan timbulnya rasa gatal. Keadaan inilah yang disebut
dengan keputihan.
6).
Jika
dari vagina tercium aroma tidak sedap, misalnya berbau amis, dapat dipastikan
terinfeksi bakteri vaginosis. Infeksi semacam ini bukan didapat dari pasangan
seksual, melainkan dari bakteri yang sudah ada di vagina. Pada vagina yang
sehat, jumlah bakteri baik dan bakteri jahat seimbang. Ketika terjadi
ketidakseimbangan antar bakteri baik dan bakteri jahat, infeksi pun akan timbul.
7).
Ada
beberapa hal yang dapat mempengaruhi keseimbangan vagina, seperti tidak menjaga
kebersihan vagina, mengonsumsi antibiotik, kehamilan, memakai celana dalam yang
lembap dan celana ketat, gizi buruk serta alat kontrasepsi. Selain itu, sperma
juga dapat mengganggu keseimbangan keasaman vagina karena sperma bersifat
alkali (basa). Akibatnya, bila sperma masuk ke dalam vagina, vagina perlu
bekerja ekstra keras untuk mengembalikan keseimbangan asamnya.
8).
Terkadang
vagina akan terasa kering. Fluktuasi estrogen yang normal dapat menyebabkan
vagina menjadi kering. Kekeringan pada vagina dapat juga terjadi jika sedang
stres, mentruasi, atau menggunakan kondom tanpa cairan. Vagina yang kering
dapat menyebabkan hubungan seksual terasa sakit.
9).
Douching
adalah membersihkan vagina dengan menyemprotkan air atau cairan tertentu yang
bisa dibeli di pasar swalayan atau apotek ke dalam vagina. Biasanya, wanita
melakukan douching untuk membersihkan darah sehabis menstruasi atau untuk
sekadar merasa lebih bersih. Ini tidak dianjurkan oleh sebagian besar dokter
karena douching dapat mengubah keseimbangan kimia alami vagina sehingga vagina
akan lebih mudah terinfeksi. Karena keseimbangan di vagina sangat sensitif,
sebaiknya membiarkan vagina membersihkan diri sendiri.
10). Pemakaian bedak atau
parfum pada vagina tidak dianjurkan karena akan merusak keseimbangan keasaman
vagina (Andira, 2010).
No comments:
Post a Comment