Monday 2 November 2015

Perubahan Fisik pada Remaja Putri

Menurut WHO masa remaja merupakan tahap penting dalam siklus kehidupan manusia, karena merupakan masa peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa dimana terjadi perubahan fisik, mental dan psikososial yang cepat yang berdampak pada berbagai aspek kehidupannya. Yang dimaksud dengan remaja dalam anak usia 10 – 19 tahun (Depkes RI,2000).
Masa remaja dibedakan dalam :
·         Masa remaja awal : 10 – 13 tahun
·         Masa remaja tengah          : 14 – 16 tahun
·         Masa remaja akhir             : 17 – 19 tahun
Masa pubertas akhir atau adolesens oleh sigmund freud disebut sebagai ” edisi kedua dari situasi oeidipus”. Karena relasi anak gadis dengan seorang pemuda itu masih banyak mengandung unsur yang rumit dan tidak terselesaikan, yaitu unsur ikatan jiwani antara anak gadis dengan ayahnya.. Menurut banyak ahli jiwa, batas waktu adolesensi itu ialah 17 – 19 tahun atau 17 – 21 tahun (Kartono, 2006). 
Remaja atau ”adolescence” (inggris), berasal dari bahasa latin ”adolescere” yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis.
Batasan remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10 – 19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa (Widyastuti. dkk, 2009).
a.       Perubahan – perubahan fisik remaja putri
1).    Menurut Depkes RI (2000) perubahan karakteristik umum meliputi:
a)      Pertumbuhan tulang – tulang (badan menjadi tinggi).
b)      Pertumbuhan payudara
c)      Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap pada kemaluan
d)      Haid
e)      Tumbuh bulu – bulu ketiak.
2).    Menurut Hurlock (2009) perubahan fisik pada masa remaja terdiri dari :
a)      Perubahan eksternal
1.      Tinggi badan
Rata – rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas. Anak yang pada masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi dari usia ke usia di bandingkan dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak sakit sehingga cenderung memperlambat pertumbuhan.
2.      Berat  Badan
Pertumbuhan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian – bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
3.      Proporsi tubuh
Berbagia anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yangbaik.misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan memanjang.
4.      Organ seks
Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
b)      Perubahan Internal
1.      Sistem pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot – otot di perut dan dinding – dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat,hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.

2.      Sistem peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana sudah mencapai tingkat kematangan.
3.      Sistem pernafasan
Kapasitas paru – paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun.
4.      Sistem endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada awal masa pubertas.
5.      Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata – rata pada usia delapan belas. Jaringan selain tulang terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang. Khususnya bagi perkembangan jaringan otot.
3).    Perkembangan ciri – ciri alat reproduksi
a)      Menurut Depkes RI (2000) seks primer yaitu :
Perkembangan seks primer berupa organ – organ seks. Berat uterus sebelum hamil 60 gram, dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm, tetapi mampu membesar seberat 1000 gram.
Pada masa puber wanita, perkembangan organ – organ seks dinyatakan timbulnya haid yang pertama atau yang bisa di sebut menarche yang disertai perasaan yang tidak enak seperti sakit kepala, pinggang, perut dan sebagainya yang menyebabkan anak merasa capek dan mudah marah.
b)      Menurut Hurlock (2009) seks skunder terdiri dari :
1.      Payudara
Puting susu besar danmenonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu payudara menjadi besar dan labih bulat.
2.      Rambut
Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut mula – mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting.
3.      Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, lebihtebal agak pucat dan lubang pori – pori bertambah besar.
4.      Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan sesudah masa haid.
5.      Otot
Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki.
6.      Suara

Suara menjadi lebih penuh dan lebih menjadi semakin merdu. Suara serak dan suara pecah jarang terjadi pada anak perempuan. 

No comments:

Post a Comment