Monday 2 November 2015

Perilaku

1.      Pengertian
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan  atau aktifitas manusial, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2012).
                  Berdasarkan Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlakukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsanga. Dengan demikian, maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Bimo, 2001).
2.      Macam – macam perilaku
                  Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.       Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.  
b.      Perilaku terbuka (overt behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata atau terbuka  (covert). Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan nyata atau praktik (practice).
1.      Domain Perilaku
      Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor – faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni.
a.       Determinan atau faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yakni bersifat given atau bawaan, misalkan : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
b.      Determinan atau faktor eksternal, yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang mewarnai perilaku seseorang.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Green mencoba menganalisi perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non- behavior causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk tiga faktor.
a)      Faktor – faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai – nilai, dan sebagainya.
b)      Faktor – faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersediannya fasilitas – fasilitas atau sarana – sarana kesehatan. Misalnya puskesmas, obat – obatan, alat – alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
c)      Faktor – Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersedian fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku (Notoatmodjo, 2012).

No comments:

Post a Comment