1. Pengertian
Perilaku adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusial, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2012).
Berdasarkan Ensiklopedi
Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap
lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu
yang diperlakukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsanga.
Dengan demikian, maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau
perilaku tertentu (Bimo, 2001).
2. Macam
– macam perilaku
Dilihat dari bentuk respons
terhadap stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Perilaku
tertutup (covert behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi pengetahuan/kesadaran, dan
sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat
diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku
terbuka (overt behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk nyata atau terbuka
(covert). Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas bentuk tindakan
atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang
lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan nyata atau praktik
(practice).
1. Domain
Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respons
atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang),
namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor
– faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti meskipun
stimulusnya sama yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku
ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni.
a. Determinan
atau faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yakni
bersifat given atau bawaan, misalkan : tingkat kecerdasan, tingkat emosional,
jenis kelamin, dan sebagainya.
b. Determinan
atau faktor eksternal, yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, social, budaya,
ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor
yang mewarnai perilaku seseorang.
2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku
Green
mencoba menganalisi perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan
seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor perilaku
(behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non- behavior causes).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk tiga faktor.
a) Faktor
– faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai – nilai, dan sebagainya.
b) Faktor
– faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik,
tersedia atau tidak tersediannya fasilitas – fasilitas atau sarana – sarana
kesehatan. Misalnya puskesmas, obat – obatan, alat – alat kontrasepsi, jamban,
dan sebagainya.
c) Faktor
– Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat.
Disimpulkan
bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang masyarakat
yang bersangkutan. Disamping itu, ketersedian fasilitas, sikap, dan perilaku
para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat
terbentuknya perilaku (Notoatmodjo,
2012).
No comments:
Post a Comment