a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut Supariasa
(2002) pertumbuhan (growth) berkaitan
dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ
maupun individu, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh). Menurut Jelliffe D.B. (1989) dalam Supariasa
(2002) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ dan
jaringan dari masa konsepsi sampai remaja.
Bukti menunjukkan
bahwa kecepatan dari pertumbuhan berbeda setiap tahapan kehidupan karena
dipengaruhi oleh kompleksitas dan ukuran dari organ serta rasio otot dengan
lemak tubuh. Kecepatan pertumbuhan pada saat pubertas sangat cepat dalam hal
tinggi badan yang ditandai dengan perubahan otot, lemak dan perkembangan organ
yang diikuti oleh kematangan hormon seks.
Menurut Supariasa
(2002) perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan sebagai hasil proses pematngan. Ada pula yang mendefinisikan
bahwa perkembangan adalah penampilan kemampuan (skill) yang diakibatkan oleh kematangan sistem saraf pusat,
khususnya di otak. Mengukur perkembangan tidak dapat dengan menggunakan
antropometri, tetapi seperti telah disebutkan di atas bahwa pada anak yang
sehat perkembangan searah (paralel) dengan pertumbuhannya.
Perkembangan
menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembanng sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsi didalamnya termasuk pola perkembangan
emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Depkes RI
dalam Marimbi (2010) pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel
seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur, sedangkan
perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Markum, dkk, dalam
Marimbi (2010) mengatakan bahwa pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, sedangkan
perkembangan lebih menitikbertakan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan
organ atau individu, termasuk perubahan aspeks sosial atau emosional akibat
pengaruh lingkungan.
Marimbi (2010) juga
menyebutkan bahwa dalam istilah psikologis, perkembangan merupakan serangkaian
perubahan yang progresif akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Dengan
kata lain tidak sekedar pertumbuhan fisik melainkan proses yang kompleks dan
terintegrasi.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan lebih menekankan pada aspek fisik, sedangkan
perkembangan pada aspek pematangan fungsi organ, terutama kematangan sistem
saraf pusat.
b. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak
Menurut Marimbi
(2010) tumbuh kembang anak yang sudah
dimulai sejak konsep sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu:
1) Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari
konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan.
2) Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju
tumbuh kembang yang berlainan organ-organ.
3) Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,
tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4) Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem
susunan saraf.
5) Aktivitas seluruh tubuh diganti dengan respon individu
yang khas.
6) Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7) Refleks primitif sepert refleks memegang dan berjalan
anak menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
Setiap anak adalah
individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkunan yang berbeda, maka
pertumbuhan dan percapaian kemampuan perkembangannya juga berbeda, tetapi tetap
akan menuruti patokan umum.
No comments:
Post a Comment