a.
Pengertian
Pertumbuhan
adalah perkembangan dengan perubahan dalam besar‚ jumlah‚ ukuran atau dimensi tingkat sel‚ organ maupun
individu yang dapat diukur dengan ukuran berat (kg/gr/pound) atau ukuran
panjang (meter/sentimeter) umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh).
Menurut
Whaley dan Wong pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau ukuran sel
tubuh yang ditunjukan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian
tubuh (Maryunami‚ 2010).
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler‚ berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan‚ sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat (DEPKES RI‚ 2007).
Menurut Whaley
dan Wong perkembangan menitik-beratkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling rendah ke
tingkat yang paling tinggidan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran
(Maryumi‚
2010).
Perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan‚ sebagai hasil dari
pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh‚
jaringan tubuh‚ organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi‚ intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih‚ 2006).
Perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar‚gerak halus‚ bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
Pertumbuhan
terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan‚ perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhi‚ misalnya perkembangan sistem neuromuskuler‚ kemampuan bicara‚ emosi dan sosialisasi. Ke semua
fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh (DEPKES RI‚ 2007)
b.
Ciri-ciri
dan prinsip-prinsip tumbuh kembang
Proses
tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan.
Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Perkembangan
menimbulkan perubahan
Perkembangan
terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan
menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2)
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
Setiap anak
tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya. Karena perkembangan awal
merupakan masa kritis yang akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3)
Pertumbuhan
dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana
pertumbuhan‚ perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dalam
pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan
selanjutnya.
4)
Perkembangan
berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat
pertumbuhan berlangsung cepat‚ perkembangan pun demikian‚ terjadi peningkatan
mental‚ memori‚ daya nalar‚ asosiasi dan lain-lain. Anak sehat‚ bertambah berat
dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5)
Perkembangan
mempunyai pola yang tetap
Perkembangan
fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum tetap‚ yaitu:
a)
Perkembangan
terjadi lebih dahulu di daerah kepala‚ kemudian menuju ke arah kaudal/anggota
tubuh (pola sefalokaudal).
b)
Perkembangan
terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian
distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola
proksimodistal).
6)
Perkembangan
memiliki tahap yang berurutan
Tahap
perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi
terbalik‚misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak‚ anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Proses
tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Perkembangan
merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang
terjadi dengan sendirinya‚sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar
merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar‚
anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensinya
yang dimiliki anak.
2)
Pola
perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua
anak. Dengan demikian perkembangan
seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke
tahapan spesifik dan terjadi berkesinambungan.
c.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang
Pada
umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan
hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
1)
Faktor
dalam (internal) yang berpengaruh pagda tumbuh kembang
a)
Ras/ etnik
atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika‚
maka ia tidak memiliki faktor hereditas ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya
b)
Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur
tubuh tinggi‚ pendek‚ gemuk atau kurus.
c)
Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa
prenatal tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
d)
Jenis
kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang
lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas‚
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e)
Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak
yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan
genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f)
Kelainan
kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan
kegagalan pertumbuhan seperti pada sidroma Down’s dan sindroma Turner’s.
2)
Faktor luar
(eksternal)
a)
Faktor prenatal
(1)
Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir
kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
(2)
Mekanisme
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan
kelainan kongenital seperti club foot.
(3)
Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin‚
Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
(4)
Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia‚
kardiomegali‚ hiperplasia adrenal.
(5)
Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat
mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali‚ spina bifida‚ retardasi mental dan deformitas anggota gerak‚
kelainan kongenital mata‚ kelainan jantung.
(6)
Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH(Toksoplasma‚ Rubella‚ Sitomegalo
virus‚ Herpes Simpleks) dapat menyebabkan kelainan kelainan pada janin:
katarak‚bisu tuli‚ mikrosefali‚ retardasi mental dan kelainan jantung
kongenital.
(7)
Kelainan
Imunologi
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin‚ kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolisis yng selanjutnya menyebabkan hiperbilirubinemia dan kern icterus yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
(8)
Anoksia
embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan
fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
(9)
Psikologis
ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan‚ perlakuan
salah/kerasaan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
b)
Faktor
persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma
kepala‚ asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c)
Faktor
pascasalin
(1)
Gizi
Untuk tumbuh kembang‚ diperlukan zat makanan yang
adekuat.
(2)
Penyakit
kronis/kelainan kongenital
Tuberkolosis‚ anemia‚ kelainan jantung bawaan
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
(3)
Lingkungan
fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik‚
kurangnya sinar matahari‚ paparan sinar radioaktif‚ zat kimia tertentu (Pb‚ Mercuri‚ rokok‚dll) mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan
anak.
(4)
Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang
anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan‚
akan menglami hambatan didalam pertumbuhan dan perkembanganya.
(5)
Endokrin
Gangguan hormon misalnya pada penyakit hipotiroid
akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
(6)
Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan‚ kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan menghambat
pertumbuhan anak.
(7)
Lingkungan
pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan‚ interaksi ibu-anak
sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
(8)
Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi
khususnya keluarga‚ misalnya menyediakan alat mainan‚ sosialisasi anak‚
ketrlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
(9)
Obat-obatan
Perkembangan kortikosteroid jangka lama akan
menghambat pertumbuhan‚ demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon
pertumbuhan.
d.
Aspek-aspek
perkembangan yang dipantau
1)
Gerak kasar
atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan kemampuan anak melakukan
pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk‚
berdiri‚ dan sebagainya
2)
Gerak halus
atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
oleh otot-otot kecil‚ tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu‚ menjimpit‚ menulis dan
sebagainya.
3)
Kemampuan
bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara‚ berbicara‚ berkomunikasi‚ mengikuti perintah
dan sebagainya.
4)
Sosialisasi
dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak
(makan sendiri‚ membereskan mainan selesai bermain)‚ berpisah dengan
ibu/pengasuh anak‚ bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya‚dan
sebagainya.
e.
Periode
tumbuh kembang
Tumbuh-kembang
anak berlangsung secara teratur‚saling berkaitan dan berkesinambungan yang
dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak terbagi dalam
beberapa periode. Berdasarkan beberapa kepustakaan‚ maka periode tumbuh kembang
anak adalah sebagai berikut:
1)
Masa
prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan)
Masa ini dibagi menjadi 3 periode‚ yaitu:
a)
Masa
zigot/mudigah‚ sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
b)
Masa
embrio‚ sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/.12 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan
menjadi suatu organisme‚ terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat‚
terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c)
Masa
janin/fetus‚ sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
(1)
Masa fettus
dini yaitu sejak umur kehamilan 9 mingggu sampai trimester ke2 kehidupan intra
uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan‚ pembentukan jasad manusia
sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
(2)
Masa fetus
lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan berlangsung
pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (lg
G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3
(Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
Periode
yang paling penting dalam prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini
pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap penganuh lingkungan janin. Gizi
kurang pada ibu hamil‚ infeksi‚ merokok dan asap rokok‚ minuman berakohol‚
obat-obat‚ bahan-bahan toksik‚ pola asuh‚ depresi berat‚ faktor psikologis seperti kekersan terhadap ibu
hamil‚ dapat menimbulkan pengaruh buruk
bagi pertumbuhan janin dan kehamilan.
Agar
janin dalam kandungan tumbuh dan berkembangan menjadi anak sehat‚ maka selama
masa intra uterin‚ seorang ibu diharapkan:
(1)
Menjaga
kesehatannya dengan baik
(2)
Selalu
berada dalam lingkungan yang menyenangkan
(3)
Mendapatkan
nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
(4)
Memeriksa
kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan
(5)
Memberi
stimulasi dini terhadap janin.
(6)
Tidak
mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
(7)
Menghindari
stess baik fisik maupun psikis.
(8)
Tidak
bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.
2)
Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan.
Masa ini dibagi menjadi 2 periode‚ yaitu:
a)
Masa
neonatal
Pada masa
ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah‚
serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
(1)
Masa
neonatal dini‚ umur 0-7 hari
(2)
Masa
neonatal lanjut‚ umur 8-28 hari
Hal yang
paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat adalah:
(1)
Bayi lahir
ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih‚ disarana kesehatan yang memadai.
(2)
Untuk
mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan‚ jangan terlambat pergi
ke srana kesehatn bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
(3)
Sambutlah
kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur.
Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang
dilahirkannya.
(4)
Berkan ASI
sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena
berhubungan dengan masalah pemberian ASI.
b)
Masa post
(pasca) neonatal umur 29 hari sampai 11
bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan
proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi
sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga
sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi bayi yang mempunyai
orang tua yang hidup rukun‚bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini‚ kebutuhan akan pemeliharaan
kesehatan bayi‚mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh‚ diperkenalkan
kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya‚ diberikan imunisasi sesuai
jadwal‚ mendapatkan pola asuh yang sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara
ibu dan anak terjalin‚ sehingga dalam masa ini‚ pengaruh ibu dalam
mendidik anak sangat besar.
3)
Masa anak
dibawah lima tahun (anak balita‚ umur 12-59 bulan)
Pada masa ini‚ kecepatan pertumbuhan mulai
menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak
halus) serta fungsi ekkresi. Periode penting dalm tumbuh kembang anak adalah
pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita‚ perkembangan kemampuan bicara
dan bahasa‚ kreativitas‚ kesadaran sosial‚ emosional dan intelegensia berjalan
sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian
anak juga dibentuk pada masa ini‚ sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil
apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik‚ akan
mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.
4)
Masa anak
prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
Pada masa ini‚ pertumbuhan berlangsung dengan
stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan
meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir.
Memasuki masa prasekolah‚ anak mulai menunjukkan
keinginannya‚ seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan.
Pada masa ini‚ selain lingkungan didalam rumah
maka lingkungan diluar rumah mulai diperkenalkan. Anak
mulai senang bermain diluar rumah. Anak mulai berteman‚ bahkan banyak
keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu anak bermain diluar rumah
dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain‚ taman-taman kota‚ atau ke tempat-tempat yang menyediakan
fasilitas permainan untuk anak.
Selanjutnya lingkungan-lingkungan tersebut
menciptakan suasana bermain yang bersahabat untuk anak (child friendly
environment). Semakin banyak taman kota atau tamna bermain dibangun untuk anak‚
semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak.
Pada masa
ini anak dipersiapkan untuk sekolah‚ untuk itu pasca indra dan sistim
reseptor penerima rangsangan serta
proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu
dipertahankan bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain.
Orang tua dan keluarga deharaokan dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan anaknya‚ agar dapat dilakukan intervensi dini bila
anak mengalami kelainan atau gangguan.
f.
Tahapan
perkembangan anak
1)
Umur 0-3
bulan
(a)
Mengangkat
kepala setinggi 45o
(b)
Menggerakkan
kepala dari kiri/kanan ke tengah
(c)
Melihat dan
menatap wajah anda
(d)
Mengoceh
spontan atau bereaksi dengan mengoceh
(e)
Suka
tertawa keras
(f)
Bereaksi
terkejut terhadap suara keras
(g)
Membalas
tersenyum ketika diajak bicara/ tersenyum.
(h)
Mengenal
ibu dengan penglihatan‚ penciuman‚ pendengaran dan kontak.
2)
Umur 3-6
bulan
(a)
Berbalik
dari telungkup ke terlentang
(b)
Mengangkat
kepala setinggi 90o
(c)
Mempertahankan
posisi kepala tetap tegak dan stabil
(d)
Menggenggam
pensil
(e)
Meraih
benda yang ada dalam jangkaunnya
(f)
Memegang
tangannya sendiri
(g)
Berusaha
memperluas pandangan
(h)
Mengarahkan
matanya pada benda-benda kecil
(i)
Mengeluarkan
suara gembira bernada tinggi atau memekik
(j)
Tersenyum
ketika melihat mainan dan gambar yang menarik saat bermain sendiri.
3)
Umur 6-9
bulan
(a)
Duduk
(sikap tripoid-sendiri)
(b)
Belajar berdiri‚
kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
(c)
Merangkak
meraih mainan atau mendekati seseorang
(d)
Memindahkan
benda dari satu tangan ke tangan lainya.
(e)
Memungut 2
benda‚ masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan
(f)
Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
(g)
Bersuara
tanpa arti‚ mamama‚ bababa‚ dadada‚ tatatata.
(h)
Mencari
mainan/benda yang dijatuhkan.
(i)
Bermain
tepuk tangan/ciluk ba
(j)
Bergembira
dengan melempar benda
(k)
Makan kue
sendiri.
4)
Umur 9-12
bulan
(a)
Mengangkat
badannya ke posisi berdiri
(b)
Belajar
berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
(c)
Dapat
berjalan dengan dituntun
(d)
Mengulurkan
lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
(e)
Menggenggam
erat pensil
(f)
Memasukkan
benda ke mulut
(g)
Mengulang
menirukan bunyi yang didengar
(h)
Menyebut
2-3 suku kata yang sama tanpa arti
(i)
Mengeksplorasi
sekitar‚ ingin tahu‚ ingin menyentuh apa saja
(j)
Bereaksi
terhadap suara yang perlahan atau bisikan
(k)
Senang
diajak bermain “ciluk ba”
(l)
Mengenal
anggota keluarga‚ takut pada orang yang belum dikenal
5)
Umur 12-18
bulan
(a)
Berdiri
sendiri tanpa berpegangan
(b)
Membungkuk
memungut mainan kemudian berdiri kembali
(c)
Berjalan
mundur 5 langkah
(d)
Memanggil
ayah dengan kata “papa”‚ memanggil ibu dengan kata “mama”
(e)
Menumpuk 2
kubus
(f)
Memasukkan
kubus di kotak
(g)
Menunjukkan
apa yang diinginkan tanpa menangis/ merengek‚ anak bisa mengeluarkan suara yang
menyenangkan atau menarik tangan ibu
(h)
Memperlihatkan
rasa cemburu/bersaing
6)
Umur 18-24
bulan
(a)
Berdiri
sendiri tanpa berpegangan 30 detik.
(b)
Berjalan
tanpa terhuyung-huyung.
(c)
Bertepuk
tangan‚ melambai-lambai.
(d)
Menumpuk 4
buah kubus.
(e)
Memungut
benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
(f)
Menggelindingkan
bola kearah sasaran
(g)
Menyebut
3-6 kata yang mempunyai arti.
(h)
Membantu/menirukan
pekerjaan rumah tangga.
(i)
Memegang
cangkir sendiri‚ belajar makan-minum sendiri.
7)
Umur 24-36
bulan
(a)
Jalan naik
tangga sendiri
(b)
Dapat
bermain dan menendang bola kecil.
(c)
Mencoret-coret
pensil pada kertas.
(d)
Bicara
dengan baik‚ menggunakan 2 kata
(e)
Dapat menunjuk
1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.
(f)
Melihat
gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih.
(g)
Membantu
memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta.
(h)
Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.
(i)
Melepas
pakaiannya sendiri.
8)
Umur 36-48
bulan
(a)
Berdiri 1
kaki selama 2 detik.
(b)
Melompat
kedua kakin diangkat
(c)
Mengayuh
sepeda roda tiga
(d)
Menggambar
garis lurus
(e)
Menumpuk 8
buah kubus.
(f)
Mengenal
2-4 warna.
(g)
Menyebut
nama‚ umur‚ tempat
(h)
Mengerti
kata di atas‚ di bawah‚ di depan.
(i)
Mendengarkan
cerita.
(j)
Mencuci dan
mengeringkan tangan sendiri.
(k)
Bermain
bersama teman‚ mengikuti aturan permainan
(l)
Mengenakan
sepatu sendiri.
(m) Mengenakan sepatu sendiri.
9)
Umur 48-60
bulan
(a)
Berdiri 1
kaki selama 6 detik
(b)
Melompat-lompat
1 kaki
(c)
Menari
(d)
Menggambar
tanda silang.
(e)
Menggambar
lingkaran
(f)
Menggambar
orang dengan 3 bagian tubuh.
(g)
Mengancing
baju atau pakaian boneka.
(h)
Menyebut
nama lengkap tanpa dibantu.
(i)
Senang
menyebut kata-kata baru.
(j)
Menjawab
pertanyaan dengan kata-kata yang benar.
(k)
Bicaranya
mudah dimengerti
(l)
Bisa
membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya.
(m) Menyebut angka‚ menghitung jari.
(n)
Menyebut
angka‚ menghitung jari.
(o)
Menyebut
nama-nama hari.
(p)
Berpakaian
sendiri tanpa dibantu.
(q)
Menggosok
gigi tanpa dibantu.
(r)
Bereaksi
tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.
10) Umur 60-72 bulan
(a)
Berjalan
lurus
(b)
Berdiri
dengan 1 kaki selama 11 detik
(c)
Menggambarkan
dengan 6 bagian‚ menggambarkan orang lengkap.
(d)
Menangkap
bola kecil dengan kedua tangan.
(e)
Menggambar
segi empat
(f)
Mengerti
arti lawan kata
(g)
Mengerti
pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.
(h)
Menjawab
pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
(i)
Mengenal
angka‚ bisa menghitung angka 5-10
(j)
Mengenal
warna-warni
(k)
Mengungkapkan
simpati
(l)
Mengikuti
aturan permainan
(m) Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
g.
Beberapa
Gangguan Tumbuh-Kembang yang sering ditemukan.
1)
Gangguan
bicara dan bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh
perkembangan anak karena kemampuan
berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya‚
sebab melibatkan‚ kemampuan kognitif‚ motor‚ psikologis‚ emosi dan lingkungan
sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan
dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat
menetap.
2) Cerebral
palsy
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh
yang disebabkan oleh suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan
saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
3) Sindrom
Down
Anak dengan Sindrom
Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai
kecerdasan yang terbatas‚ yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang
berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor
seperti kelainan jantung kongenital‚ hipotonia yang berat‚ masalah biologis
atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik
dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.
4)
Perawakan
Pendek
Short stature atau
perawakan pendek merupakan suatu
terminologi mengenai tinggi badan yang berada dibawah persentil 3 atau -2 SD
pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat
karena varisasi normal‚ gangguan gizi‚ kelainan kromosom‚ penyakit sistemik
atau karena kelainan endokrin.
5)
Gangguan
Autisme
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang
gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi
seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat‚
yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan
pada autisme mencakup bidang interaksi sosial‚ komunitas dan perilaku.
6)
Retardasi
Mental
Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia
yang rendah (IQ˂70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan
beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.
7)
Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Merupakan gsngguan dimana anak mengalami
kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan
hiperaktivitas.
h.
Penilaian
perkembangan pada anak
Untuk
menilai perkembangan anak‚ hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah melakukan wawancara tentang faktor
kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan‚ tes skrining
perkembangan anak dengan DDST‚ tes IQ dan tes psikologi‚ atau pemeriksaan
lainnya. Selain itu‚ juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan
anak‚ yaitu interaksi anak selama ini‚ evaluasi fungsi penglihatan‚ pendengaran‚
bicara‚ bahasa serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya seperti pemeriksaan
neurologis‚ metabolik‚ dan lain-lain.
Pada
penilaian tahap ini‚ beberapa tes yang dapat digunakan diantaranya tes
inteligensi Stanford Binet‚ skala intelegensi Wechsler untuk anak prasekolah
dan sekolah‚ skala perkembangan menurut Gesell (Gesell infant scale)‚ skala Bayle (bayle infant scale of development)‚ tes bentuk geometris‚ tes
motor visual bender Gestalt‚ tes menggambar orang‚ tes perkembangan adaptasi
sosial‚ DDST‚ serta diagnostik perkembangan fungsi munchen tahun pertama (Hidayat‚ 2008).
No comments:
Post a Comment