Sunday 8 May 2016

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Nifas



1.      Definisi
                  Nutrisi atau Gizi ibu nifas adalah zat-zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas.
                  Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas  ibu nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25% karena berguna untuk kesembuhan sehabis melahirkan,mencegah konstipasi, dan untuk memproduksi ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi (Lumongga Lubis,2013).
                  Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi,dan untuk memulai proses pemberian ASI eksklusif. Asupan kalori per hari di tingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran (Bahiyatun,2009).
2.      Kebutuhan gizi ibu nifas
                  Gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk pemulihan kesehatan ibu dan Produksi ASI.

Kebutuhan Gizi yang perlu diperhatikan yaitu :
a.       Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya.
b.      Banyak minum, setiap hari harus minum lebih dari 6 gelas
c.       Makan – makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan.
d.      Batasi makanan yang berbau keras.
e.       Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI misalnya sayuran hijau ( Bahiyatun,2009).
      Menu makanan seimbang bagi ibu nifas yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna (Ambarwati,2009). Disamping itu harus mengandung :
1)      Sumber tenaga (energi)
      Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu, dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine).
2)      Sumber pembangun (protein)
      Protein di perlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus di ubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portea. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan,udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati , telur, susu, dan keju). Dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu, dan tempe). Sumber protein terlengkap terapat dalam susu, telur dan keju, ketiga makanan tersebut mengandung zat kapur,zat besi dan vitamin B.
3)      Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air)
      Unsur – unsur tersebut digunakan untuk melindungi kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setipa kali habis menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
Jenis – jenis mineral penting :
a)      Zat kapur
      Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang – kacangan dan sayuran hijau.
b)      Fosfor
      Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju dan daging.
c)      Zat besi
      Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
d)     Yodium
      Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mentak dan kecerdasan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium.
e)      Kalsium
      Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gizi anak, sumbernya : susu dan keju.
Jenis – jenis vitamin :
(1) Vitamin A
      Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwana kuning (wortel, tomat dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU).
(2)    Vitamin B1 (Tiamin)
      Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi  dan mengurangi kelelahan. Sumbernya : Hati, kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.
(3)    Vitamin B2 (Riboflavin)
      Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit mata. Sumber : Hati, kuning telur, keju, kacang- kacangan dan sayuran berwarna hijau.
(4)    Vitamin B3 (Niasin)
      Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu  daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
(5)    Vitamin B6 (Piridoksin)
      Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber : Gandum, jagung,hati dan daging.
(6)    Vitamin B12
      Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumber : telur,daging,hati,keju,ikan laut dan kerang laut.
(7)    Asam folat
      Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : Hati, daging, ikan, jeroan, dan sayuran hijau.
(8)    Vitamin C
      Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya dan sayuran.
(9)    Vitamin D
      Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00).
(10)     Vitamin K
      Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur,hati,brokoli,asparagus dan bayam.
      Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira-kira 700kkal/hari dan enam bulan kedua 500kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400kkal/hari.
Tabel 2.1
Angka Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Ibu Menyusui
No
Zat Gizi
Ibu Menyusui
0-6 bulan
7-12 bulan
1
Energi (kkal)
700
500
2.
Protein (g)
16
12
3.
Vitamin A (RE)
350
300
4.
Vitamin D ( mg)
5
5
5.
Vitamin E (mg)
4
2
6.
Vitamin K (mg)
6,5
6,5
7.
Tiamin (mg)
0,3
0,3
8.
Ribovlavin (mg)
0,4
0,3
9.
Niasin (mg)
3
3
10.
Vitamin B 12 (mg)
0,3
0,3
11.
Asam folat (mg)
50
10
12.
Piridoksin  (mg)
0,5
0,5
13.
Vitamin C ( mg)
25
10
14.
Kalsium( mg )
400
400
15.
Fosfor( mg )
300
200
16.
Besi( mg )
2
2
17.
Seng( mg )
10
10
18.
Yodium ( mg )
50
50
19.
Selenium ( mg )
25
20
Sumber : Ambarwati,ER,2009
  
Tabel 2.2
Contoh menu ibu menyusui
No
Jenis makanan
Usia bayi 0-6 bulan
Usia 6-12 bulan
1
Nasi
5 piring
4 piring
2
Ikan
3 potong
2 potong
3
Tempe
5 potong
4 potong
4
Sayuran
3 potong
3 mangkok
5
Buah
2 potong
2 potong
6
Gula
5 sendok
5 sendok
7
Susu
1 gelas
1 gelas
8
Air
8 gelas
8 gelas
Sumber : Bahiyatun,2009
Tabel 2.3
Contoh menu ibu menyusui

Makan pagi

Nasi, urap sayur, ikan bandeng, kudapan (donat dan yogurt)

Makan siang

Nasi, ayam goreng, rempeyek, rebon, sayur nangka, jeruk, kudapan (kolak pisang)


 Makan Malam
Nasi, semur daging, pepes tahu, capcay, pepaya, kudapan ( ubi merah goreng )
Sumber : Bahiyatun,2009
3.      Pengolahan Makanan Ibu Nifas yang Benar
                  Proses pengolahan dan penyimpanan bisa membuat gizi pada bahan makanan hilang atau rusak. Karena itu, perlakukan bahan makanan sebaik mungkin, jangan asal memasukkannya ke lemari pendingin. Cara mengolah makanan berpengaruh terhadap kualitas nutrisinya. Secara umum, semakin sedikit pemrosesan, makin baik.
                  Setelah pemilihan bahan makanan yang tepat, masih ada beberapa kiat untuk menghindari makanan yang ada untuk dikunjungi bakteri dan kuman selama pengolahan makanan berlangsung.
a.       Pisahkanlah bahan makanan mentah berupa daging ternak, unggas serta ikan dari bahan makanan lain. Simpan bahan-bahan makanan di dalam wadah tertutup rapat. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontak kontak bahan makanan mentah dengan makanan jadi dan yang telah dimasak.
b.      Pada saat proses pengolahan makanan, gunakanlah  alat masak yang berbeda setiap kali mempersiapkan bahan mentah. Seperti halnya alat potong dan papan alas. Begitupun air yang digunakan untuk melumuri daging mentah tidak boleh digunakan untuk bahan makanan yang telah siap untuk dikonsumsi.
c.       Untuk mempersiapkan makanan yang berkuah, pastikan air kuah termasak hingga mendidih mencapai suhu 70°C. Pada khususnya pengolahan masak daging ternak dan unggas, pastikan kaldu termasak berwarna jernih dan tidak lagi merah muda.
d.      Jangan tinggalkan makanan yang telah dimasak pada temperatur kamar lebih dari 2 jam. Masukkan segera makanan yang telah dimasak ataupun makanan yang mudah rusak ke dalam lemari pendingin.

No comments:

Post a Comment