1.
Definisi
Nutrisi
atau Gizi ibu nifas adalah zat-zat makanan yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan kesehatan ibu dan bayi pada masa nifas.
Nutrisi
atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
Kebutuhan gizi pada masa nifas ibu nifas
terutama bila menyusui akan meningkat 25% karena berguna untuk kesembuhan
sehabis melahirkan,mencegah konstipasi, dan untuk memproduksi ASI yang cukup
untuk menyehatkan bayi (Lumongga Lubis,2013).
Ibu
nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah
konstipasi,dan untuk memulai proses pemberian ASI eksklusif. Asupan kalori per
hari di tingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan perhari ditingkatkan
sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu
nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran (Bahiyatun,2009).
2.
Kebutuhan
gizi ibu nifas
Gizi
ibu menyusui dibutuhkan untuk pemulihan kesehatan ibu dan Produksi ASI.
Kebutuhan
Gizi yang perlu diperhatikan yaitu :
a.
Makanan
dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya.
b.
Banyak
minum, setiap hari harus minum lebih dari 6 gelas
c.
Makan
– makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis atau kimia untuk
menjaga kelancaran pencernaan.
d.
Batasi
makanan yang berbau keras.
e.
Gunakan
bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI misalnya sayuran hijau (
Bahiyatun,2009).
Menu makanan seimbang bagi ibu nifas yang
harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna (Ambarwati,2009).
Disamping itu harus mengandung :
1)
Sumber
tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan
jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat
digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai
sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu, dan ubi.
Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan
nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine).
2)
Sumber
pembangun (protein)
Protein di perlukan untuk pertumbuhan dan
penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus di ubah
menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati
melalui pembuluh darah vena portea. Sumber protein dapat diperoleh dari protein
hewani (ikan,udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati , telur, susu, dan
keju). Dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai,
tahu, dan tempe). Sumber protein terlengkap terapat dalam susu, telur dan keju,
ketiga makanan tersebut mengandung zat kapur,zat besi dan vitamin B.
3)
Sumber
pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air)
Unsur – unsur tersebut digunakan untuk
melindungi kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air
sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setipa kali habis
menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua jenis
sayuran dan buah-buahan segar.
Jenis
– jenis mineral penting :
a)
Zat
kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya :
susu, keju, kacang – kacangan dan sayuran hijau.
b)
Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan
gigi anak, sumbernya : susu, keju dan daging.
c)
Zat
besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa
menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta
menambah sel darah merah (HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan.
Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan,
kacang-kacangan dan sayuran hijau.
d)
Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya
kelemahan mentak dan kecerdasan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan,
ikan laut dan garam beryodium.
e)
Kalsium
Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk
pertumbuhan gizi anak, sumbernya : susu dan keju.
Jenis – jenis
vitamin :
(1) Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan,
gigi, dan tulang, perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna
hijau dan buah berwana kuning (wortel, tomat dan nangka). Selain itu ibu
menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU).
(2)
Vitamin B1 (Tiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung
normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan
yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan mengurangi
kelelahan. Sumbernya : Hati, kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat,
jeruk, nanas, dan kentang bakar.
(3)
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan,
vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit mata.
Sumber : Hati, kuning telur, keju, kacang- kacangan dan sayuran berwarna hijau.
(4)
Vitamin B3 (Niasin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan
dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan.
Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu
daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
(5)
Vitamin B6 (Piridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber : Gandum, jagung,hati dan daging.
(6)
Vitamin B12
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumber : telur,daging,hati,keju,ikan laut
dan kerang laut.
(7)
Asam folat
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan
pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : Hati, daging, ikan,
jeroan, dan sayuran hijau.
(8)
Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan
semu jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya
tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber :
jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya dan sayuran.
(9)
Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan
tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain :
minyak ikan, susu, margarine, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi
(sebelum pukul 09.00).
(10)
Vitamin
K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar
proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur,hati,brokoli,asparagus
dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada
enam bulan pertama kira-kira 700kkal/hari dan enam bulan kedua 500kkal/hari
sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar
400kkal/hari.
Tabel
2.1
Angka Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Ibu Menyusui
No
|
Zat
Gizi
|
Ibu
Menyusui
|
|
0-6
bulan
|
7-12
bulan
|
||
1
|
Energi (kkal)
|
700
|
500
|
2.
|
Protein (g)
|
16
|
12
|
3.
|
Vitamin A (RE)
|
350
|
300
|
4.
|
Vitamin D ( mg)
|
5
|
5
|
5.
|
Vitamin E (mg)
|
4
|
2
|
6.
|
Vitamin K (mg)
|
6,5
|
6,5
|
7.
|
Tiamin (mg)
|
0,3
|
0,3
|
8.
|
Ribovlavin (mg)
|
0,4
|
0,3
|
9.
|
Niasin (mg)
|
3
|
3
|
10.
|
Vitamin B 12 (mg)
|
0,3
|
0,3
|
11.
|
Asam folat (mg)
|
50
|
10
|
12.
|
Piridoksin (mg)
|
0,5
|
0,5
|
13.
|
Vitamin C ( mg)
|
25
|
10
|
14.
|
Kalsium( mg )
|
400
|
400
|
15.
|
Fosfor( mg )
|
300
|
200
|
16.
|
Besi( mg )
|
2
|
2
|
17.
|
Seng( mg )
|
10
|
10
|
18.
|
Yodium ( mg )
|
50
|
50
|
19.
|
Selenium ( mg )
|
25
|
20
|
Sumber : Ambarwati,ER,2009
Tabel
2.2
Contoh menu ibu menyusui
No
|
Jenis
makanan
|
Usia
bayi 0-6 bulan
|
Usia
6-12 bulan
|
1
|
Nasi
|
5 piring
|
4 piring
|
2
|
Ikan
|
3 potong
|
2 potong
|
3
|
Tempe
|
5 potong
|
4 potong
|
4
|
Sayuran
|
3 potong
|
3 mangkok
|
5
|
Buah
|
2 potong
|
2 potong
|
6
|
Gula
|
5 sendok
|
5 sendok
|
7
|
Susu
|
1 gelas
|
1 gelas
|
8
|
Air
|
8 gelas
|
8 gelas
|
Sumber : Bahiyatun,2009
Tabel
2.3
Contoh menu ibu menyusui
Makan pagi
|
Nasi, urap sayur, ikan bandeng, kudapan (donat
dan yogurt)
|
Makan siang
|
Nasi, ayam goreng, rempeyek, rebon, sayur
nangka, jeruk, kudapan (kolak pisang)
|
Makan Malam
|
Nasi, semur daging, pepes tahu, capcay,
pepaya, kudapan ( ubi merah goreng )
|
Sumber : Bahiyatun,2009
3.
Pengolahan
Makanan Ibu Nifas yang Benar
Proses pengolahan dan
penyimpanan bisa membuat gizi pada bahan makanan hilang atau rusak. Karena itu,
perlakukan bahan makanan sebaik mungkin, jangan asal memasukkannya ke lemari
pendingin. Cara mengolah makanan berpengaruh terhadap kualitas nutrisinya.
Secara umum, semakin sedikit pemrosesan, makin baik.
Setelah pemilihan bahan
makanan yang tepat, masih ada beberapa kiat untuk menghindari makanan yang ada
untuk dikunjungi bakteri dan kuman selama pengolahan makanan berlangsung.
a.
Pisahkanlah
bahan makanan mentah berupa daging ternak, unggas serta ikan dari bahan makanan
lain. Simpan bahan-bahan makanan di dalam wadah tertutup rapat. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kontak kontak bahan makanan mentah dengan makanan
jadi dan yang telah dimasak.
b.
Pada
saat proses pengolahan makanan, gunakanlah
alat masak yang berbeda setiap kali mempersiapkan bahan mentah. Seperti
halnya alat potong dan papan alas. Begitupun air yang digunakan untuk melumuri
daging mentah tidak boleh digunakan untuk bahan makanan yang telah siap untuk
dikonsumsi.
c.
Untuk
mempersiapkan makanan yang berkuah, pastikan air kuah termasak hingga mendidih
mencapai suhu 70°C. Pada khususnya pengolahan masak daging ternak dan unggas,
pastikan kaldu termasak berwarna jernih dan tidak lagi merah muda.
d.
Jangan
tinggalkan makanan yang telah dimasak pada temperatur kamar lebih dari 2 jam.
Masukkan segera makanan yang telah dimasak ataupun makanan yang mudah rusak ke
dalam lemari pendingin.
No comments:
Post a Comment