a. Pengertian
Pola pengasuhan adalah asuhan yang diberikan ibu
atau pengasuh lain berupa sikap‚ dan perilaku dalam hal kedekatannya dengan
anak‚ memberikan makan‚ merawat‚ menjaga kebersihan‚ memberi kasih sayang dan
sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan fisik
dan mental‚ status gizi‚ pendidikan umum‚ pengetahuan tengan pengasuhan anak
yang baik‚ peran dalam keluarga‚ dan masyarakat‚ dan lain sebagainya (Septiari‚ 2012).
Pola asuh orang tua adalah bagaimana orang tua
memperlakukan anak‚ mendidik‚ membimbing‚ dan mendisplinkan anak dalam mencapai
proses kedewasaan hingga pada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan
masyarakat pada umumnya (Casmini‚ 2007).
b. Prinsip
dalam mengasuh dan membimbing anak
Anak perlu diasuh‚dan dibimbing karena mengalami
proses pertumbuhan‚ dan perkembangan. Pertumbuhan‚ dan perkembangan itu
merupakan proses. Agar pertumbuhan‚ dan
perkembangan berjalan sebaik-baiknya anak perlu diasuh‚ dan dibimbing oleh
orang dewasa‚ terutama dalam lingkungan kehidupan keluarga. Peran orang tua adalah menciptakan lingkungan yang
mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.
Mengasuh
dan membimbing anak umur 1‚5-3 tahun
1) Ciri
dan tuntutan perkembangan
a) Anak
akan bergerak‚ dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemampuan sendiri‚ sehingga
dia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya.
b) Anak
dapat menuntut atau menolak apa yang dia kehendaki atau tidak dia kehendaki
c) Akan
tertanam perasaan otonomi diri‚ yaitu kemampuan mengatur badannya‚ dan
lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri‚
dan harga diri pada kemudian hari.
2) Sikap
orang tua
a) Doronglah
agar anak dapat bergerak bebas‚ dan berlatih melakukan hal-hal yang
diperkirakan mampu dia kerjakan‚ sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri.
Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya‚ karena dorongan anak
berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk melaksanakannya secara wajar‚ dan
rasional
b) Usahakan
agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian dia kan belajar
bagaimana mengikuti aturan permainan. Tetapi jangan lupa bahwa dalam bermain
atau berhubungan dengan orang lain‚ anak masih bersifat egois yaitu mementingkan
diri sendiri‚ dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai
dengan kemampuannya sendiri.
c) Banyaklah
berbicara dengan anak dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti
d) Bacakan
buku cerita setia hari
e) Ajak
anak ke taman‚ toko‚ kebun binatang‚
lapangan atau tempat lainnya.
f) Usahakan
agar anak membereskan mainannya setelah bermain. Hal ini akan melatih anak
untuk bertanggung jawab.
g) Latihlah
anak dalam kebersihan diri yaitu buang air kecil‚ dan air besar pada tempatnya
tetapi jangan terlalu ketat karena anak masih dalam tahap belajar.
h) Latihlah
anak untuk makan sendiri memaki sendok‚ dan garpu. Ajaklah dia makan bersama
dengan keluarga.
i)
Jangan terlalu banyak memberikan
larangan. Tetapi orang tua jangan terlalu menuruti segala permintaan anak. Bujuk‚ dan tenangkanlah ank ketika dia kecewa
dengan cara memeluknya‚ dan mengajaknya bicara. Gangguan dalam mencapai rasa
otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa malu‚ dan keraguan
serta pengekangan diri yang berlebihan sebaliknya dapat juga terjadi sikap melawan‚ dan memberontak.
3) Gangguan
atau penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini:
a) Kesulitan
makan
b) Suka
ngambek atau tempertantrum
c) Tingkah
laku yang menentang dan keras kepala
d) Gangguan
dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap menyerang
c. Macam-macam
pola asuh
Pola
asuh ada tiga yaitu:
1) Authoritarian (otoriter)
Pola ini menggunakan pendekatan yang memaksakan
kehendak orang tua kepada anak. Anak harus menurut kepada orang tua. Keinginan
orang tua harus dituruti‚ anak tidak boleh mengeluarkan pendapat.
Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak menjadi
penakut‚ pencemas‚ menarik diri dari pergaulan‚ kurang adaptif‚ kurang tajam‚
kurang tujuan‚ curiga kepada orang lain‚ dan mudah stess.
2) Permisif
Orang tua
serba membolehkan anak berbuat apa saja. Orang tua memiliki kehangatan‚ dan
menerima apa adanya. Kehangatan cenderung memanjakan‚ ingin dituruti
keinginannya. Sedangkan menerima apa adanya cenderung memberikan kebebasan
kepada anak untuk berbuat apa saja.
Pola asuh ini dapat menyebabkan anak agresif‚ tidak
patuh pada orang tua‚ sok kuasa‚ kurang mampu mengontrol diri.
3) Authoritative (demokratis)
Orang tua sangat memperhatikan kebutuhan anak‚ dan
mencukupi dengan pertimbangan faktor kepentingan dan kebutuhan.
Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak mandiri‚
mempunyai kontrol diri‚ mempunyai kepercayaan diri yang kuat‚ dapat
berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik‚ mampu menghadapi stres‚
mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru‚ kooperatif denggan orang dewasa‚
penurut‚ patuh‚ dan berorientasi pada prestasi.
Pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah authoritative atau demokratis. Yang
dimaksud dengan pengasuhan authoritative
atau demokratis adalah pola pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk
menjadi mandiri‚ tetapi tetap memberikan batasan-batasan atau aturan serta mengontrol perilaku anak. Orang tua bersikap
hangat‚ mengasuh dengan penuh kasih sayang serta penuh perhatian. Orang tua
juga memberikan ruang kepada anak untuk membicarakan apa yang mereka inginkan
atau harapan dari orang tuanya.
d. Lima
pola asuh baru untuk perkembangan anak
1) Membaca
untuk anak selama 5 menit
Otak anak-anak mempelajari bahasa jauh lebih mudah
pada tahun-tahun awal. Selain itu paparan kata-kata yang berbeda sebanyak
mungkin juga membantu membangun kosa kata mereka.
2) Bermain
di lantai bersama anak selama 10 menit
Bayi biasanya berusaha berinteraksi melalui ocehan
dan gerak tubuh. Orang tua harus mendorong dengan bermain pada tingkat fisik
mereka yaitu dilantai.
3) Bercakap-cakap
dengan anak selama 20 menit tanpa televisi
Dengan mematikan televisi dan berbicara orang tua
dapat meningkatkan kemampuan verbal dan keahlian membaca anak-anaknya serta
mempersiapkan mereka untuk bersekolah.
4) Mengadopsi
sikap positif dan sering memuji
Terdapat bukti signifikan bahwa positive parenting
dapat mengurangi tingkat stres anak-anak dan memperkuat ikatan orang tua dengan anaknya. Selain itu
pujilah anak apabila dia melakukan sesuatu yang baik.
5) Memberikan
makanan bergizi untuk perkembangan
Diet yang baik membantu otak untuk berkembang dengan
optimal. Untuk itulah pastikan buah hati anda mendapatkan nutrisi yang cukup
termasuk memakan buah dan sayuran. Selain itu berikanlah ASI eksklusif pada
bayi anda.
e. Pengaruh
pola asuh orang tua pada pembentukan kepribadian anak
Keluarga adalah kelompok sosial pertama dengan siapa
anak diidentifikasikan‚ anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok
keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan
orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama anak tumbuh dan
berkembang dimana peran keluarga akan dapat membentuk kepribadian anak nantinya.
Pengaruh keluarga jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengaruh lainnya bahkan
disekolah pun. Maka terdapat istilah diantaranya:
1) Bila
seorang anak hidup dengan kecaman‚ maka dia belajar mengutuk
2) Bila
dia hidup dalam permusuhan‚ maka dia belajar berkelahi
3) Bila
dia hidup dalam ketakutan‚ maka dia belajar menjadi penakut
4) Bila
dia hidup dikasihani‚ maka dia belajar mengasihi dirinya
5) Bila
dia hidup dalam toleransi‚ maka dia belajar bersabar
6) Bila
dia hidup dalam kecemburuan‚ maka dia belajar merasa bersalah
7) Bila
dia hidup diejek‚ maka dia belajar menjadi malu
8) Bila
dia hidup dipermalukan‚ maka dia belajar yakin akan dirinya
9) Bila
dia hidup dalam pujian‚ maka dia belajar menghargai
10) Bila dia hidup dengan penerimaan‚ maka dia
belajar menyukai dirinya
11) Bila dia memperoleh pengakuan‚ maka dia
belajar mempunyai tujuan
12) Bila dia hidup dalam kebijakan‚ maka dia
belajar menghargai keadilan
13) Bila dia hidup dalam kejujuran‚ maka dia
belajar menghargai kebenaran
14) Bila dia hidup dalam suasana aman‚ maka dia
belajar percaya akan dirinya dan orang lain
Pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian
tergantung sampai batas tertentu pada tipe anak. Misalnya seorang anak yang
sehat akan berbeda reaksinya terhadap perlindungan orang tua yang berlebihan
dibandingkan dengan seorang anak yang sakit dan lemah.
No comments:
Post a Comment