Sunday 8 May 2016

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua pada Pembentukan Kepribadian Anak



a.       Pengertian
Pola pengasuhan adalah asuhan yang diberikan ibu atau pengasuh lain berupa sikap‚ dan perilaku dalam hal kedekatannya dengan anak‚ memberikan makan‚ merawat‚ menjaga kebersihan‚ memberi kasih sayang dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan fisik dan mental‚ status gizi‚ pendidikan umum‚ pengetahuan tengan pengasuhan anak yang baik‚ peran dalam keluarga‚ dan masyarakat‚ dan lain sebagainya (Septiari‚ 2012).
Pola asuh orang tua adalah bagaimana orang tua memperlakukan anak‚ mendidik‚ membimbing‚ dan mendisplinkan anak dalam mencapai proses kedewasaan hingga pada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan masyarakat pada umumnya (Casmini‚ 2007).

b.      Prinsip dalam mengasuh dan membimbing anak
Anak perlu diasuh‚dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan‚ dan perkembangan. Pertumbuhan‚ dan perkembangan itu merupakan proses.  Agar pertumbuhan‚ dan perkembangan berjalan sebaik-baiknya anak perlu diasuh‚ dan dibimbing oleh orang dewasa‚ terutama dalam lingkungan kehidupan keluarga. Peran  orang tua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.
Mengasuh dan membimbing anak umur 1‚5-3 tahun
1)      Ciri dan tuntutan perkembangan
a)      Anak akan bergerak‚ dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemampuan sendiri‚ sehingga dia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya.
b)      Anak dapat menuntut atau menolak apa yang dia kehendaki atau tidak dia kehendaki
c)      Akan tertanam perasaan otonomi diri‚ yaitu kemampuan mengatur badannya‚ dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri‚ dan harga diri pada kemudian hari.
2)      Sikap orang tua
a)      Doronglah agar anak dapat bergerak bebas‚ dan berlatih melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu dia kerjakan‚ sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya‚ karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk melaksanakannya secara wajar‚ dan rasional
b)      Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian dia kan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Tetapi jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain‚ anak masih bersifat egois yaitu mementingkan diri sendiri‚ dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemampuannya sendiri.
c)      Banyaklah berbicara dengan anak dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti
d)     Bacakan buku cerita setia hari
e)      Ajak anak  ke taman‚ toko‚ kebun binatang‚ lapangan atau tempat lainnya.
f)       Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab.
g)      Latihlah anak dalam kebersihan diri yaitu buang air kecil‚ dan air besar pada tempatnya tetapi jangan terlalu ketat karena anak masih dalam tahap belajar.
h)      Latihlah anak untuk makan sendiri memaki sendok‚ dan garpu. Ajaklah dia makan bersama dengan keluarga.
i)        Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Tetapi orang tua jangan terlalu menuruti segala permintaan anak.  Bujuk‚ dan tenangkanlah ank ketika dia kecewa dengan cara memeluknya‚ dan mengajaknya bicara. Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa malu‚ dan keraguan serta pengekangan diri yang berlebihan sebaliknya dapat  juga terjadi sikap melawan‚ dan memberontak.
3)      Gangguan atau penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini:
a)      Kesulitan makan
b)      Suka ngambek atau tempertantrum
c)      Tingkah laku yang menentang dan keras kepala
d)     Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap menyerang   
c.       Macam-macam pola asuh
Pola asuh ada tiga yaitu:
1)      Authoritarian (otoriter)
Pola ini menggunakan pendekatan yang memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Anak harus menurut kepada orang tua. Keinginan orang tua harus dituruti‚ anak tidak boleh mengeluarkan pendapat.
Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak menjadi penakut‚ pencemas‚ menarik diri dari pergaulan‚ kurang adaptif‚ kurang tajam‚ kurang tujuan‚ curiga kepada orang lain‚ dan mudah stess.
2)      Permisif
Orang  tua serba membolehkan anak berbuat apa saja. Orang tua memiliki kehangatan‚ dan menerima apa adanya. Kehangatan cenderung memanjakan‚ ingin dituruti keinginannya. Sedangkan menerima apa adanya cenderung memberikan kebebasan kepada anak untuk berbuat apa saja.
Pola asuh ini dapat menyebabkan anak agresif‚ tidak patuh pada orang tua‚ sok kuasa‚ kurang mampu mengontrol diri.
3)      Authoritative (demokratis)
Orang tua sangat memperhatikan kebutuhan anak‚ dan mencukupi dengan pertimbangan faktor kepentingan dan kebutuhan.
Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak mandiri‚ mempunyai kontrol diri‚ mempunyai kepercayaan diri yang kuat‚ dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik‚ mampu menghadapi stres‚ mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru‚ kooperatif denggan orang dewasa‚ penurut‚ patuh‚ dan berorientasi pada prestasi.
Pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah authoritative atau demokratis. Yang dimaksud dengan pengasuhan authoritative atau demokratis adalah pola pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi mandiri‚ tetapi tetap memberikan batasan-batasan atau aturan serta  mengontrol perilaku anak. Orang tua bersikap hangat‚ mengasuh dengan penuh kasih sayang serta penuh perhatian. Orang tua juga memberikan ruang kepada anak untuk membicarakan apa yang mereka inginkan atau harapan dari orang tuanya. 
d.      Lima pola asuh baru untuk perkembangan anak
1)      Membaca untuk anak selama 5 menit
Otak anak-anak mempelajari bahasa jauh lebih mudah pada tahun-tahun awal. Selain itu paparan kata-kata yang berbeda sebanyak mungkin juga membantu membangun kosa kata mereka.
2)      Bermain di lantai bersama anak selama 10 menit
Bayi biasanya berusaha berinteraksi melalui ocehan dan gerak tubuh. Orang tua harus mendorong dengan bermain pada tingkat fisik mereka yaitu dilantai.
3)      Bercakap-cakap dengan anak selama 20 menit tanpa televisi
Dengan mematikan televisi dan berbicara orang tua dapat meningkatkan kemampuan verbal dan keahlian membaca anak-anaknya serta mempersiapkan mereka untuk bersekolah.
4)      Mengadopsi sikap positif dan sering memuji
Terdapat bukti signifikan bahwa positive parenting dapat mengurangi tingkat stres anak-anak dan memperkuat  ikatan orang tua dengan anaknya. Selain itu pujilah anak apabila dia melakukan sesuatu yang baik.
5)      Memberikan makanan bergizi untuk perkembangan
Diet yang baik membantu otak untuk berkembang dengan optimal. Untuk itulah pastikan buah hati anda mendapatkan nutrisi yang cukup termasuk memakan buah dan sayuran. Selain itu berikanlah ASI eksklusif pada bayi anda.
e.       Pengaruh pola asuh orang tua pada pembentukan kepribadian anak
Keluarga adalah kelompok sosial pertama dengan siapa anak diidentifikasikan‚ anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama anak tumbuh dan berkembang dimana peran keluarga akan dapat membentuk kepribadian anak nantinya. Pengaruh keluarga jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengaruh lainnya bahkan disekolah pun. Maka terdapat istilah diantaranya:
1)      Bila seorang anak hidup dengan kecaman‚ maka dia belajar mengutuk
2)      Bila dia hidup dalam permusuhan‚ maka dia belajar berkelahi
3)      Bila dia hidup dalam ketakutan‚ maka dia belajar menjadi penakut
4)      Bila dia hidup dikasihani‚ maka dia belajar mengasihi dirinya
5)      Bila dia hidup dalam toleransi‚ maka dia belajar bersabar
6)      Bila dia hidup dalam kecemburuan‚ maka dia belajar merasa bersalah
7)      Bila dia hidup diejek‚ maka dia belajar menjadi malu
8)      Bila dia hidup dipermalukan‚ maka dia belajar yakin akan dirinya
9)      Bila dia hidup dalam pujian‚ maka dia belajar menghargai
10)   Bila dia hidup dengan penerimaan‚ maka dia belajar menyukai dirinya
11)   Bila dia memperoleh pengakuan‚ maka dia belajar mempunyai tujuan
12)   Bila dia hidup dalam kebijakan‚ maka dia belajar menghargai keadilan
13)   Bila dia hidup dalam kejujuran‚ maka dia belajar menghargai kebenaran
14)   Bila dia hidup dalam suasana aman‚ maka dia belajar percaya akan dirinya dan orang lain
Pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian tergantung sampai batas tertentu pada tipe anak. Misalnya seorang anak yang sehat akan berbeda reaksinya terhadap perlindungan orang tua yang berlebihan dibandingkan dengan seorang anak yang sakit dan lemah.

No comments:

Post a Comment