1. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan
dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dan keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat merupakan pengertian lain dari
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mencegah lebih baik daripada mengobati,
prinsip kesehatan kesehatan inilah yang menjadi dasar dari pelaksanaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
tidak dapat terlaksana apabila tidak ada kesadaran dari seluruh anggota
keluarga itu sendiri. Pola hidup bersih dan sehat harus diterapkan sedini
mungkin agar menjadi kebiasaan positif dalam memelihara kesehatan. Kegiatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) jumlahnya sangat banyak misalnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tentang gizi : makan beraneka ragam
makanan, minum tablet darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan
balita kapsul vitamin A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tentang kesehatan
lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan lingkungan.
Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan
(Proverawati, dkk. 2012).
Menurut Proverawati
(2012) indikator yang digunakan sebagai
dasar dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat diantaranya sebagai berikut
:
a.
Ibu hamil
memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan paling lambat 4 kali selama masa
kehamilan.
b.
Ibu hamil agar
memeriksakan diri dan meminta pertolongan persalinan kepada tenaga bidan/tenaga
kesehatan.
c.
Ibu memberikan
ASI saja kepada bayinya selama 4 bulan pertama kelahiran.
d.
Semua bayi harus
diimunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun.
e.
Semua bayi dan
balita harus ditimbang berat badannya sejak lahir sampai usia 5 tahun di
posyandu atau sarana kesehatan.
f.
Setiap orang
agar makan makanan yang mengandung unsur zat tenaga, zat pembangun, zat
pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
g.
Semua orang
menggunakan garam beryodium untuk keperluan makan sehari-hari.
h.
Ibu hamil agar
minum tablet tambah darah atau tablet zat besi selama masa kehamilan.
i.
Semua orang agar
membuang air besar atau tinja di jamban atau WC.
j.
Semua orang agar
mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan waktu akan makan.
k.
Semua orang agar
menggunakan air bersih dan untuk minum agar dimasak terlebih dahulu.
l.
Setiap rumah,
halaman dan pekarangan agar selalu bersih, bebas dari sampah dan bebas dari
sarang nyamuk.
m.
Setiap orang
agar menggosok gigi paling sedikit 2 kali sehari, yaitu sesudah makan dan
sebelum tidur.
n.
Semua orang agar
tidak merokok, terutama bila berdekatan dengan ibu hamil, bayi dan ti tempat
umum.
o.
Semua orang agar
menyadari bahaya HIV/AIDS dan berperilaku positif untuk terhindar dari HIV/AIDS
namun tidak mengucilkan penderita.
p.
Semua orang agar
berolahraga secara teratur.
q.
Semua orang agar
menjadi peserta Dana Sehat (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).
Menurut Muliawati (2013) makanan dapat terkontaminasi mikroorganisme
karena beberapa hal, yaitu:
a. Mengolah makanan
atau makan menggunakan tangan yang kotor
b. Memasak sambil
bermain dengan hewan peliharaan
c. Menggunakan lap
kotor untuk membersihkan meja dan peralatan rumah tangga yang bersih
d. Menggunakan
ruangan dapur, peralatan masak dan makanan yang kotor
e. Memakan makanan
yang sudah jatuh ke tanah
f. Menyimpan
makanan tidak menggunakan tutup
g. Menyimpan
makanan mentah dan matang secara bersama-sama
h. Mencuci makanan
menggunakan air yang kotor
i.
Memakan makanan yang terkontaminasi kotoran hewan yang
berkeliaran di halaman rumah
j.
Memakan sayur dan buah-buahan yang kotor dan
terkontaminasi
Sanitasi makanan yang buruk dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada
orang yang mengkonsumsinya.
2. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Keluarga yang
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) maka setiap rumah tangga
akan meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. Rumah tangga yang sehat
dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga. Dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan
usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga. Salah satu
indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibidang
kesehatan adalah pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga bermanfaat untuk meningkatkan citra
pemerintah daerah dalam bidang kesehatan, sehingga dapat menjadi percontohan
rumah tangga sehat bagi daerah lain.
1.
Manfaat Bagi
Rumah Tangga :
1)
Setiap anggota keluarga
menjadi sehat dan tidak mudah sakit
2)
Anak tumbuh
sehat dan cerdas
3)
Anggota keluarga
giat bekerja
4)
Pengeluaran
biaya rumah sakit dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan, dan
modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
2.
Manfaat Bagi Masyarakat
:
1)
Masyarakat mampu
mengupayakan lingkungan sehat.
2)
Masyarakat mampu
mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
3)
Masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
4)
Masyarakat mampu
mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti : Posyandu,
tabungan ibu bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain (Proverawati,
dkk, 2012).
No comments:
Post a Comment