Wednesday 13 January 2016

Organ Reproduksi Eksternal Perempuan


Begitu banyak hal menjadikan wanita spesial. Selain sifatnya yang lembut, peka, cenderung lebih teliti, dan perhatian, wanita menjadi istimewa karena peranya yang cukup penting dalam rantai reproduksi. Diantaranya adalah kesempatan untuk mengandung. Namun, untuk dapat menjalankan fungsi ini dengan baik, organ – organ reproduksi wanita yang terdiri banyak bagian yang sangat kompleks itu harus ada dengan lengkap. Tidak cukup ada, namun juga dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Inilah yang disebut sebagai suatu sistem (Vindari, 2012).  
Seperti halnya pada pria, wanita juga mempunyai organ reproduksi bagian dalam dan bagian luar yang tampak oleh mata. Organ yang tampak dari luar diantaranya adalah bibir luar (labia mayora), bibir dalam (labia minora), selaput dara (himen), kelentit(klitoris), lubang kemaluan atau lubang vagina, rambut kemaluan, dan yang tidak kalah pentingnya bagi proses reproduksi adalah payudara dan papila mammae. Adapun organ yang tidak tampak dari luar adalah vagina, mulut rahim, rahim, tuba fallopii, dan ovarium (Romauli, 2012).
       Organ Reproduksi Eksternal Perempuan
Secara garis besar, organ reproduksi wanita dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu bagian luar (genitalia eksterna) dan bagian dalam (genitalia interna). Organ genetalia eksterna bersama – sama di kenal sebagai vulva, dan terdiri atas bagian – bagian berikut :
(a). Mons Veneris,
Sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis. Derah ini ditutupi bulu pada masa pubertas (Price, 2006). Rambut/bulu  ini adalah rambut kemaluan yaitu rambut yang tumbuh saat perempuan memasuki usia pubertas (Maulana, 2009).
(b). Labia.
Menurut Sallika (2010), Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia ada dua pasang yaitu sebelah luar (labia mayor) dan sebelah dalam (labia minor). Labia mayora (bibir luar) adalah bibir paling luar dari organ kelamin wanita. Labia minora (bibir dalam) merupakan labia sebelah dalam dari labia mayora dan berakhir dengan klitoris (Maulana, 2009). Labia mayora (bibir luar kemaluan) merupakan bagian yang berfungsi untuk menutupi organ – organ genitalia di dalamnya dan menjaga kelembapan vagina bagian luar. Bagian ini akan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual. Sedangkan labia minora (bibir dalam kemaluan) merupakan lipatan kulit vagina yang terletak di bagian dalam vagina dan tidak berambut. Fungsinya adalah untuk menutupi organ – organ di dalamnya. Bagian ini merupakan bagian erotik yang terdiri atas berbagai saraf sensorik dan sangat peka (Andira, 2010). Labia berperan penting memberi perlindungan pada vagina dari kotoran atau kuman yang masuk (Sallika, 2010).
(c). Klitoris.
Bagian ini terletak ditengah labia minora, dan berupa lipatan kulit. Bagian ini sangat peka karena memiliki banyak serabut saraf. Inilah bagian yang paling sensitif dalam menerima rangsangan seksual. Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (Andira, 2010). Klitoris (kelentit) adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki – laki. Letaknya anterior dalam vestibula (Romauli, 2012).
(d). Lubang Vagina
Bagian ini berupa rongga yang menghubungkan antara rahim dan dunia luar. Bagian ini terletak diantara lubang saluran kencing dan anus (dubur). Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separo bulan di belakang introitus disebut forset. Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar bartolin.
(e). Himen (selaput dara)
Himen Merupakan selaput tipis yang bervariasi elastisitasnya, berlubang teratur ditengah, sebagai pemisah dunia luar dengan organ dalam. Selain itu himen juga merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar, dan terletak tidak jauh dari mulut vagina. Umumnya selaput dara berlubang sehingga darah menstruasi atau cairan dari vagina dapat keluar.
(f). Pubic Hair (rambut kemaluan).
Bagian ini berupa rambut yang tumbuh pada kulit yang menyelimuti tulang pubik (tulang kemaluan). Rambut ini mulai tumbuh saat seorang perempuan memasuki masa pubertas. Fungsinya adalah untuk menjaga kelembapan disekitar vagina. Selain itu rambut tersebut juga berfungsi untuk menjaga kesehatan alat kelamin, yaitu untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik. Bakteri tersebut dapat melawan bakteri jahat. Rambut – rambut tersebut juga bermanfaat menghalangi masuknya benda – benda asing kecil yang mungkin masuk ke dalam vagina dan dapat menjaga alat kelamin agar tetap hangat. Rambut tersebut juga merupakan bantalan saat berhubungan seksual, juga melindungi alat kelamin dari gesekan. Disisi lain rambut kelamin tersebut dapat menjadi sarang kuman dan jamur. Oleh karena itu, dibutuhkan perawatan yang benar pada rambut tersebut (Romauli, 2012).
(g). Vestibula

Di setiap sisi dibatasi oleh lipatan labia dan bersambung dengan vagina. Uretra juga masuk ke dalam vestibula di depan vagina, tepat di belakang klitoris. Kelenjar vestibularis mayor (bartholini) terletak tepat di belakang labia mayora di setiap sisi. Kelenjar ini mengeluarkan lendir dan saluranya keluar antara himen dan labia minora 

No comments:

Post a Comment