BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata
hidrodinamika pertama dikenalkan oleh Daniel Bernoulli pada tahun 1700-1783
untuk mengenalkan dua macam ilmu hidrostatik dan hidraulik. Beliaupun
mengeluarkan teori yang terkenal dengan nama teori Bernoulli. Euler pada tahun
1707-1783 menghasilkan persamaan gerak fluida ideal dan mengembangkan teori
matematisnya dan dilanjutkan oleh Lagrange pada tahun 1736-1813. Navier pada
tahun 1785-1836 menyatakan penemuan tentang persamaan gerak untuk fluida
berviskositas berdasarkan interkasi molekul. Stokes pada tahun 1819-1903 juga
menemukan persamaan gerak untuk fluida berviskositas, beliau terkenal dengan
penemuan teori modern hidrodinamika.
Hidrodinamika
adalah ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir. Fluida adalah zat yang dapat
mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Ada fluida yang tak mengalir dan
ada fluida yang mengalir. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak mengalir
disebut hidrostatika dan ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir disebut
hidrodinamika. Penerapan hidrodinamika berpengaruh penting dalam dunia
kesehatan. Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “
HIDRODINAMIKA”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian hidrodinamika?
2. Apa
saja contoh – contoh alat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan/ yang
berkaitan dengan hidrodinamika?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian hidrodinamika.
2. Untuk
mengetahui contoh – contoh alat yang digunakan dalam pelayanan kesehatan/ yang
berkaitan dengan hidrodinamika.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hidrodinamika
Hidrodinamika adalah ilmu
yang mempelajari fluida yang mengalir. Fluida adalah zat yang dapat mengalir,
yang terdiri dari zat cair dan gas. Hidrodinamika juga dapat didefinisikan
sebagai penelitian
mengenai zat cair yang mengalir meliputi
tekanan, kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat yang melakukan gesekan. Bernoulli
telah berhasil merumuskan rumus dengan
persyaratan-persyaratan atau pendekatan khusus yaitu:
1. Zat cair tanpa adanya
geseran dalam (cairan tidak viskos)
2. Zat cair mengalir secara
stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan,
arah maupun besarnya (selalu Konstan)
3. Zat cair mengalir secara
steady yaitu mengalir melalui lintasan tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan
(incompresible) melalui sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah cairan yang sama
besarnya (continuitas)
a. Aliran
darah
Agar darah dapat
mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan
darah minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield pressure.
Tekanan minimal ini diperlukan untuk membuka rongga pembuluh darah kecil (kapiler)
yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran darah yang tercepat pada
Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung), makin jauh makin
rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira
5,5 liter darah per menit. Secara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh
manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:
1. Sistem
sirkulasi umum (sistemik): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri
keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.
2. Sistem
sirkulasi paru-paru (pulmoner): sirkulasi darah yang mengalir dari jantung
kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.
Aliran darah dalam sistem sirkulasi di tubuh
manusia secara ringkas adalah sebagai berikut:
1. Sistem
Sirkulasi Sistemik: jantung (bilik / ventrikel kiri) --> Aorta --> Arteri
--> Arteriole --> Capillary bed atau A-V Anastomose --> venule -->
vena --> Vena Cava (Vena Cava Inferior dan Vena Cava Superior) -->
Jantung (atrium/serambi kanan).
2. Sistem
Sirkulasi Paru-paru: Jantung (bilik/ventrikel kanan) --> Arteri Pulmonalis
--> Paru --> Kapilaria paru --> Vena Pulmonalis --> jantung
(atrium/serambi kiri).
Pada orang dewasa,
jumlah volume darah yang mengalir di dalam sistem sirkulasi mencapai 5-6 liter
(4,7 - 5,7 liter). Darah terus berputar mengalir di dalam sistem sirkulasi
sistemik dan paru-paru tanpa henti.
b. Laju Endap
Darah / Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
Laju Endap Darah / Erythrocyte
Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan mengendapnya eritrosit dari suatu
monter atau sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang
dinyatakan dalam mm/ jam. LED sering juga diistilahkan dalam bahasa
asingnya :
-
BBS (Blood Bezenking Snelheid)
-
BSR (Blood Sedimentation Rate)
-
BSE (Blood Sedimentation Erythrocyte)
Proses pengendapan darah terjadi dalam 3 tahap yaitu
tahap pembentukan rouleaux – sel darah merah berkumpul membentuk kolom, tahap
pengendapan dan tahap pemadatan. Di laboratorium cara untuk memeriksa Laju
Endap Darah (LED) yang sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara Westergren.
Pada cara Wintrobe nilai rujukan untuk wanita 0 — 20 mm/jam dan untuk pria 0 —
10 mm/jam, sedang pada cara Westergren nilai rujukan untuk wanita 0 — 15 mm/jam
dan untuk pria 0 — 10 mm/jam.
c. Hukum Fisika yang
berhubungan dengan tekanan pada tubuh Manusia
1. Hukum Boyle: Untuk setiap gas pada suhu tetap, volume
berbanding terbalik dengan tekanan. P1 x V1 = P2 x V2
2. Hukum Charles: Tekanan berbanding terbalik dengan
suhu. Pada manusia hukum ini dipakai pada mekanisme bernafas dan respirasi
3. Hukum Dalton (Hukum Tekanan Parsial): Tekanan gas
sebanding dengan persentase campuran gas-gas
yaitu tekanan parsial satu
gas adalah Jumlah gaya pada dinding yang mengelilinginya
4. Hukum Henry: Berat gas terlarut dalam volume cairan
tetap pada suhu tertentu sebanding dengan tekanan. Pada penyelam,bertambah dalam
menyelam bertambah besar tekanannya, penurunan yang tiba-tiba yaitu
bila penyelam naik ke permukaan dengan cepat menimbulkan gelembung gas
dalam darah yang dapat menyumbat kapiler.
5. Prinsif Pascal: Tekanan yang diberikan pada semua zat
cair dalam bejana tertutup, diteruskan kesemua arah dengan besar yang sama
contohnya pada vesca urinaria, begitu juga benda yang terletak dalam cairan,
mempunyai tekanan yang sama pada seluruh permukaan.
Contohnya: Janin di dalam
cairan amnion, ia terlindung
dalam cairan yang mengelilinginya, yang meneruskan dengan tekanan sama tidak menjadi masalah walaupun orangnya aktif.
d. Tekanan
darah
Tekanan darah merupakan
salah satu dari tanda vital penting selain denyut nadi, frekuensi nafas dan
suhu. Tanda vital ini mencerminkan aspek dasar kesehatan seseorang, bahkan juga
kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Pada dewasa muda tekanan sistolik
adalah 120 mmHg, dan tekanan diastolik adalah 80 mmHg. Perbedaan antara kedua
tekanan disebut tekanan nadi yaitu 40 mmHg. Jenis tekanan darah dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Tekanan
sistol: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang
dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut/memompakan darah keluar jantung.
Pada orang dewasa normal tekanan sistole berkisar 120 mm Hg
2. Tekanan
diastol: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di dalam
pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastol
berkisar 80 mm Hg
3. Tekanan
nadi: selisih antara tekanan sistol dan diastol.
e. Tekanan Bola Mata
Bentuk dan
ukuran bola mata dipertahankan oleh adanya tekanan cairan yang bening dalam
bola mata (Aqueous Humour) yang menghantarkan cahaya ke retina.
Untuk mempertahankan suatu
penglihatan yang jelas, dimensi dari mata sangat menentukan.
Dengan perobahan 0,1 mm saja
mengakibatkan efek yang nyata pada
ketajaman penglihatan. Tekanan bola mata yang normal adalah 12 s/d 23 mm Hg
yang diukur dengan alat Tonometer . Aqueous Humour sebagian besar terdiri dari
air yang dihasilkan oleh mata terus menerus dan suatu sistem drainage.
Sumbatan
dari sistem dranage akan menyebabkan peninggian tekanan mata, peningkatan ini
akan membatasi aliran darah sehingga dapat menimbulkan keadaan glaukoma yang
ditandai dengan sakit kepala.
f. Tekanan Dalam Kandung Kemih
Peninggian
tekanan didalam kandung kemih & spinchter ureter berhubungan erat dengan jumlah urine
yang terkandung didalamnya, sifat kandung kemih dapat mengalami pergangan oleh
penambahan volume. Tekanan dalam kandung kemih dapat diukur dengan
memasukkan kateter yang mempunyai ukuran tekanan melalui urethera sampai
kekandung kemih. Secara langsung tekanan dapat diukur dengan memasukkan jarum
melalui dinding perut kedalam kandung kemih. Tekanan kandung
kemih akan meningggi waktu kita batuk, mengedan dan jongkok.
Keadaan stress bisa juga
menyebabkan peninggian tekanan didalam kandung kemih disebabkan nervous.
Alat untuk mengukur tekanan dalam kandung kemih disebut sistometer.
B.
Contoh
– contoh Alat yang Digunakan dalam Pelayanan Kesehatan/ yang Berkaitan dengan
Hydrodinamika
1.
Sphygmomanometer
(Tensimeter)
Sphygmomanometer atau Blood Pressure Manometer, dikenal dengan nama Tensimeter.
Kegunaannya yaitu untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka sistol (pada
waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastol (pada waktu jantung mengembang
kembali).
Sphygmamometer terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff, dan
stetoskop. Pressure cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan
dengan tujuan aliran darah dapat distop, tampak air raksa dalam tabung naik
pada skala tertentu, kemudian pressure cuff dilepas secara perlahan-lahan.
Stetoskop diletakkan pada lengan daerah volar tepat diatas arteri
brakhialis, melalui stetoskop akan terdengar suara vibrasi turbulensi darah
yang disebut bunyi Korotkoff (suara K). K ini adalah tekanan sistolik.
2.
Tonometer
Tonometer adalah suatu alat yang
digunakan untuk pemeriksaan untuk mengetahui TIO (Tekanan Intra
Okuler) pada mata. Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan intra okuler apakah
si penderita menderita glukoma atau tidak. Satuan tonometer adalah Hg atau
Torr. Harga normal tekanan intraokuler 12-23 mm Hg.
3. Sistometer
Sistometer
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan kandung kemih. Alat
sistometer terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala dalam cmH2O. Pipa
kapiler ini dihubungan dengan jarum melalui pipa karet.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hidrodinamika adalah ilmu
yang mempelajari fluida yang mengalir. Contoh – contoh alat yang digunakan
dalam pelayanan kesehatan/ yang berkaitan dengan hidrodinamika antara lain:
1.
Sphygmomanometer
2.
Tonometer
3.
Sistometer
B.
Saran
Sebaiknya kita sebagai tenaga kesehatan
mengetahui tentang hidrodinamika karena penerapan hidrodinamika banyak dipakai di
dunia kesehatan, selain itu juga dapat menambah pengetahuan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Ruslan
Hani, Ahmadi dan Handoko Riwidikdo. 2007. Fisika
Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Hartono.
1985. Mengenal Alat-alat kesehatan dan
Kedokteran. Jakarta: CV Timur Raya.
Gabriel,
J.F. 1988. Fisika Kesehatan.
Denpasar: EGC.
weew :D
ReplyDeletethx u, god bless u
ReplyDelete