BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita
biasa melihat bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki
lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih
sederhana dari yang kita bayangkan yaitu sel. Sel merupakan bagian
terkecil dari makhluk hidup dan merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Makhluk
hidup terdiri atas sekumpulan sistem organ, sistem organ terdiri dari
sekumpulan organ, organ terdiri dari sekumpulan jaringan dan jaringan terdiri
dari sekumpulan sel.
Sel
berasal dari kata cellulae yang berarti ruang kecil maka sel merupakan unit
terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan
unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan
diatur dan berlangsung di dalam sel. Semua makhluk hidup baik tumbuhan, hewan
dan manusia terdiri dari sebuah sel atau sekumpulan sel yang teratur bentuk dan
susunannya. Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “ STRUKTUR
DAN FUNGSI SEL”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu sel?
2. Bagaimana
struktur dari sel?
3. Apa
saja fungsi dari struktur penyusun sel?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui apa itu sel.
2. Untuk
mengetahui seperti apa struktur sel.
3. Untuk
mengetahui fungsi dari struktur penyusun sel.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Sel
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu menjalankan aktivitas
kehidupan. Sel
berasal dari bahasa latin cellulae yang berarti ruang kecil. Orang yang pertama
kali menemukan sel adalah Robert Hooke (1665) yang melakukan pengamatan
terhadap sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya
ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu
diberi nama sel. Istilah sel ini terus
digunakan hingga sekarang. Beberapa teori tentang sel antara lain:
1.
MJ. Schleiden & T. Schwann
“Sel merupakan unit struktural makhluk hidup.”
2. Max Schultze
“Sel merupakan unit
fungsional makhluk hidup.”
3. Rudolf Virchow
“Sel merupakan unit pertumbuhan makhluk hidup.”
4.
Edmund Wilson
“Sel merupakan unit hereditas makhluk hidup”
B.
Struktur
dan Fungsi Sel
a. Membran
Sel
Membran sel merupakan
bagian terluar dari sel. Fungsinya antara lain sebagai berikut:
1. Pembatas
antara isi sel dengan bagian luar sel
2. Sebagai
pelindung sel
3. Sebagai
tempat pertukaran zat
4. Sebagai
reseptor atau penerima rangsangan dari luar.
Membran
sel tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa
fospolipid yang merupakan molekul-molekul amfiilik artinya setiap molekul
mengandung "kepala" hidrofilik dan "ekor" hidrofobik.
Membran sel dapat berfungsi sebagai pelindung sel dengan membentuk lapisan
ganda fosfolipid dimana kepala hidrofilik menghadap ke arah air pada setiap
sisi, sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air.
Membran
memiliki dua jenis protein, yaitu protein integral dan periferal. Protein
integral yang menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai transpor
yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel. Sementara, protein poriferal
menempel di lapisan fosfolipid.
Pada
bagian sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada
protein atau bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan
protein disebut glikoprotein, sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid
disebut glikolipid. Membran sel secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat
dilaluinya dan sekaligus menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya.
Berdasarkan kenyataan ini, para ilmuwan menyebutnya sebagai membran yang
bersifat diferensial semipermeabel atau selektif permeable. Dengan cara inilah
membran sel berusaha mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia dalam sel
agar dapat berjalan terus.
b. Nukleus
Nukleus merupakan organel sel terbesar
yang mengandung informasi genetik berupa DNA, dan berbentuk bulat hingga oval
bergantung jenis selnya. Nukleus berfungsi untuk mengendalikan seluruh
aktivitas (kegiatan) sel. Beberapa bagian penting dari nukleus, yaitu:
1. Membran
Inti, membran inti terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus
sekaligus sebagai pelindung inti. Membran luarnya mempunyai hubungan langsung
dengan Retikulum Endoplasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang
memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara membran inti dengan sitoplasma.
Pada organisme eukariotik, kecuali sel
darah merah mamalia dewasa dan sel floem, nukleusnya terlindung oleh membran
inti.
2. Nukleoplasma, nukleoplasma merupakan cairan
inti berbentuk gel yang kaya akan ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan
benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin yang memendek, menebal, dan
mudah menyerap zat warna disebut kromosom. Di dalam kromosom tersimpan untaian
DNA yang terikat pada protein dasar yang dikenal dengan histon.
3. Nukleolus,
bagian ini tersusun atas kumpulan gen-gen yang memberikan kode RNA ribosom.
Sebagai penkode RNA ribosom, struktur ini berfungsi untuk merangkai subunit-subunit
penyusun ribosom.
c. Sitoplasma
Sitoplasma adalah
cairan beserta zat-zat terlarut yang mengisi ruangan di dalam sel dan dibatasi
oleh membran sel. Sitoplasma merupakan sistem koloid yang amat dinamis dan
senantiasa bergerak. Fungsi sitoplasma adalah sebagai tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi kimia di dalam sel. Cairan yang mengisi organel dikenal dengan
sitosol.
Di dalam sitoplasma
maupun sitosol terlarut senyawa organik yang utama untuk kehidupan, ion-ion,
molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotida,
vitamin, serta protein dan RNA yang membetuk larutan koloid. Larutan koloid
tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa bergerak secara acak, yang dikenal
dengan Gerak Brown. Gerak acak ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion
(elektroforesis).
Larutan koloid dapat
mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel dan sebaliknya. Sitosol juga
merupakan tempat berlangsungnya metabolisme tertentu, seperti glikolisis atau
pemecahan glukosa, sintesis protein, sintesis asam lemak, dan lain-lain.
Berbagi proses tersebut dilakukan oleh berbagai organel yang membentuk suspensi
di dalam sitoplasma.
d. Organel
sel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi
hidup, sel dilengkapi berbagai organel, seperti mitokondria, ribosom, lisosom,
retikulum endoplasma, badan golgi, peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, dan
sentrosom.
1. Retikulum
Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan perluasan
membran nukleus. Organel ini bertindak sebagi saluran dalam sitoplasma yang
menghubungkan nukleus. Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua, yakni RE
kasar dan RE halus. RE kasar memiliki ribosom pada permukaannya sehingga
berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sementara, RE halus berfungsi
sebagai tempat sintesis lipid (lemak). Selain itu, keduanya juga berperan dalam
transportasi zat.
2. Badan
Golgi
Badan golgi terdiri atas kumpulan
vesikel pipih yang berbentuk kantong berkelok-kelok. Badan Golgi berfungsi
untuk:
a. Sekresi
protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
b. Membentuk
Lisosom
c.
Membentuk enzim-enzim pencernaan yang
belum aktif.
3. Ribosom
Ribosom merupakan organel kecil di dalam
sel dengan diameter lebih kurang 20nm. Ribosom terdapat bebas di dalam
sitoplasma maupun melekat pada retikulum endoplasma kasar. Ribosom berfungsi
sebagai tempat sintesis protein.
4. Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat
bergerak bebas membawa ATP ke daerah-daerah yang memerlukan energi. Mitokondria
tersusun atas dua sistem membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membran
dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista) untuk
memperluas bidang penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein,
lemak, enzim sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan sintesis
enzim-enzim respirasi secara otonom untuk melintasi membran mitokondria memerlukan
mekanisme transpor aktif. Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung
respirasi untuk menghasilkan energi.
5. Mikrotubulus
Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk
silia, flagel dan benang-benang spindel.
6. Mikrofilamen
Mikrofilamen berfungsi sebagai
penanggung jawab seluruh gerakan di dalam sel.
7. Peroksisom
Fungsi peroksisom yaitu penghasil enzim
katalase yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
8. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berbentuk
kantong agak bulat yang berisi enzim hidrolitik. Fungsi lisosom antara lain:
a. Autofagus
(penghancuran organel yang rusak)
b. Fagositosis
(penghancuran partikel asing)
c. Autolisis
(penghancuran selnya sendiri)
9. Sentriol
Sentriol terdiri atas triplet
mikrotubulus berpasangan. Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel.
Sentriol berfungsi mengarahkan kromosom menuju
ke kutub masing-masing.
Gambar
struktur sel:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup yang mampu menjalankan aktivitas
kehidupan. Sel
berasal dari bahasa latin cellulae yang berarti ruang kecil. Struktur sel
meliputi membran sel, nukleus (inti sel), sitoplasma, organel sel (retikulum
endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom, ribosom, sentriol, mikrofilamen,
mikrotubulus, peroksisom).
B. Saran
Tubuh kita ini terdiri dari banyak sel yang jumlahnya
jutaan, dimana setiap sel memiliki fungsinya masing – masing dalam tubuh kita,
jadi jagalah selalu kesehatan tubuh agar sel dapat bekerja dengan baik dalam
tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A. Reece dkk. 2002. Biologi jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Foster,
Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Operation
Syaifuddin, Drs. H.
2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Syaifuddin, Drs. H. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
min backsounfd nya judul nya apa?
ReplyDeletejudulnya Ya Ilahi
Delete