Saturday 1 August 2015

Membantu Persalinan sungsang dengan manual aid (Klasik, Lovset, Muller)

A.    Latar Belakang
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) merupakan kondisi dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis. Diagnosis letak sungsang yaitu: pemeriksaan luar, janin letak memanjang kepala di daerah fundus uteri dan Pemeriksaan dalam teraba bokong saja, atau bokong dengan satu atau dua kaki. Letak sungsang sering dilahirkan dengan cara pimpinan meneran dengan bantuan atau manual aid. Syarat partus pervaginam pada letak sungsang yaitu janin tidak terlalu besar, tidak ada suspek CPD, tidak ada kelainan jalan lahir. Syarat pimpinan meneran kala II pada letak sungsang antara lain: pembukaan lengkap, bokong terlihat di Hodge III atau lebih, ketuban ditunggu pecah sendiri atau dipecahkan bila pembukaan lengkap, hati, hati prolapsus uteri, hati-hati “aftercoming head”.
Manual aid dilakukan pada saat badan anak telah keluar dan ibu sedang dipimpin meneran, dimana dibutuhkan bantuan untuk mempercepat dan mempermudah fase pengeluaran bayi. Macam-macam teknik manual aid antara lain adalah lovset, muller, klasik atau deventer.

B.     Tujuan
Mempercepat dan mempermudah fase pengeluaran bayi


C.    Indikasi
1. Janin tidak terlalu besar
2. Tidak ada suspek CPD
3. Tidak ada kelainan jalan lahir.

D.    Kontraindikasi
1. Janin besar
2. Terjadi CPD

E.     Persiapan Alat & Bahan
1.      APD lengkap (celemek, topi, masker, kaca mata, alas kaki)
2.      Hanscoon pendek
3.      Hanscoon panjang
4.      Partus set
5.      Kateter
6.      Bengkok
7.      Bak instrumen
8.      Jam
9.      Larutan klorin
10.  Tempat sampah
11.  Korentang
12.  Perlak dan pengalas
13.  Handuk
14.  Kain1/3

F.     Prosedur Pelaksanaan
a. Klasik ( Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika dengan bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir)
1.      Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
2.      Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan prosedur tindakan
4.      Teruji merespon reaksi klien
5.      Teruji percaya diri
6.      Mengecek kelengkapan alat
7.      Memakai APD (celemek,tutup kepala,dan masker,alas kaki)
8.      Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah
9.      Memakai sarang tangan DTT /steril
10.  Memegang pergelangan kaki janin dengan tangan kiri penolong
11.  Melakukan elevasi keatas sejauh mungkin sehingga perut janin mendekati ibu
12.  Memasukan tangan kanan ke dalam jalan lahir dan dengan jari tengah dan telunjuk menulusuri bahu janin sampai dengan fossa kubiti
13.  Melahirkan lengan bawah dengan gerak seolah lengan bawah mengusap dada janin
14.  Melahirkan lengan depan dengan cara klasik : pegangan pada pergelangan kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan diposisikan ke tengah kemudian arahkan kebawah untuk melahirkan bahu anterior
15.  Melahirkan kepala janin dengan cara Mauriceau :
a. Meletakkan badan bayi diatas tangan kiri seolah-olah seperti menunggang kuda
b. Jari tengah tangan kiri dimasukkan ke mulut bayi dan 2 jari ( jari telunjuk dan jari manis) memfiksasi maksila
c. Tangan kanan memegang (mencengkeram) dengan jari telunjuk dan jari manis , dengan jari tengah menekan tengkuk bayi
d. Minta asisten untuk menekan supra pubis
e. Tarik kebawah searah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimulut atau jari yang menekan dagu
16.  Alat-alat dibereskan direndam ke dalam larutan klorin 0,5%
17.  Mencuci tangan ke dalam larutan klorin kemudian  melepas sarung tangan secara terbalik
18.  Mencuci tangan dengan 7 langkah

b. Lovset (Lovset dilakukan jika ada lengan bayi yang terjungkit di belakang  kepala/nuchae arm)
1. Menyambut dengan sopan dan ramah serta mempoposisikan klien
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Menjelaskan prosedur tindakan
4. Merespon terhadap reaksi klien
5. Percaya diri
6. Menggunakan APD (celemek, topi, masker, alas kaki)
7. Mencuci tangan dengan 7 langkah
8. Memakai sarung tangan
9. Badan janin dipegang secara femoral pelvic dan dilakukan traksi curam kebawah
10. Memutar bahu belakang menjadi bahu depan setengah lingkaran dengan arah putaran mengupayakan punggung yang diatas sambil melakukan traksi kebawah
11. Untuk melahirkan bayi yang satunya, putar bahu belakang menjadi bahu depan setengah lingkaran dengan arah putaran mengupayakan punggung yang di atas sambil melakukan traksi ke bawah
12. Melakukan kepala janin dengan cara mauriceau (meletakkan badan bayi di atas tangan kiri seolah-olah seperti menunggang kuda)
13. Jari tengah tangan kiri dimasukkan kedalam mulut bayi atau 2 jari (telunjuk & jari tengah berada di fossa canini memfiksasi maksila
14. Tangan kanan memegang (mencengkeram) dengan jari telunjuk & jari manis, dengan jari manis meenekan tengkuk bayi
15. Minta asisten menekan supra pubis pada saat adanya his
16. Tarik ke bawah searah sumbu jalan lahir dibimbing jari yang dimulut atau jari yang menekan dagu sambil suboksiput dibawah simpisis
17. Kepala janin dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun-ubun besar sampai seluruh kepala janin lahir
18. Alat-alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5 %
19. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin kemudian melepaskan sarung tangan secara terbalik
20. Mencuci tangan dengan 7 langkah

c. Muller (Pengeluaran bahu dan tangan secara muller dilakukan jika dengan bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir)
1. Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Menjelaskan prosedur tindakan
4. Teruji merespon reaksi klien
5. Teruji percaya diri
6. Memakai APD (celemek, masker, tutup kepala dan alas kaki)
7. Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah
8. Memakai sarung tangan DTT /Steril
9. Memasang handuk bersih diatas perut ibu dan kain sepertiga dibawah bokong
10. Membuka alat dan memakai sarung tangan DTT
11. Setelah bokong dan kaki bayi lahir, ke dua ibu jari penolong berada diatas os coxigis, jari yang lainnya melingkar di panggul,tarik curam ke bawah sampai scapula tampak
12. Melahirkan bahu belakang dengan caraa mengangkat badan bayi ke atas sejajar paha ibu
13. Melahirkan kepala dengan mauricieu , badan bayi berada diatas lengan kiri penolong seperti menunggang kuda
14. Memasukkan jari tengah ke mulut bayi untuk membuat fleksi, jari telunjuk dan jari manis berada di os kanina
15. Tangan kanan memegang tengkuk dan bahu bayi, dan jari tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi
16. Tarik kebawah sampai sub occiput dibawah simpisis sebagai hipomoklin
17. Minta seorang asisten menekan tulang atas pubis ibu sewaktu melahirkan kepala
18. Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda) ke atas untuk melahirkan mulut, hidung dan seluruh kepala
19. Menilai segera kondisi bayi dan diletakkan diatas perut ibu, keringkan dengan handuk di mulai dari kepala, badan dan ekstremitas kecuali telapak tangan
20. Membereskan alat – alat dan rendam dalam larutan klorin 0,5 %
21. Mencuci tangan ke dalam larutan klorin kemudian melepas sarung tangan secara terbalik
22. Mencuci tangan dengan 7 langkah

G.    Daftar Pustaka
Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Manuaba, Ida Bagus Gede. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC.
Mochtar, Roestam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakrta: EGC

Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta

No comments:

Post a Comment