BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada era globalisasi
ini banyak masalah kesehatan di Indonesia, hal ini terjadi karena kurangnya
kinerja tenaga kesehatan,salah satunya meningkatnya angka kematian ibu dan anak
yang menjadi tanggung jawab seorang bidan.Kinerja bidan perlu ditingkatkan
untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan. Banyak hal yang bisa dilakukan baik
dari pemerintah, masyarakat maupun bidan untuk meningkatkan kinerjanya salah
satunya dengan memberikan reward pada bidan yang memiliki kualitas baik.
Globalisasi
mempertinggi arus kompetisi disegala bidang termasuk bidang kesehatan dimana
perawat dan bidan terlibat didalamnya. Untuk dapat mempertahankan
eksistensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen-elemen dalam organisasi
harus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya secara terus menerus. Kecenderungan
masa kini dan masa depan menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari
pentingnya peningkatan dan mempertahankan kualitas hidup (quality of life).
Oleh karena itu
pelayanan kesehatan yang bermutu semakin dicari untuk memperoleh jaminan
kepastian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya. Semakin tinggi
tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan untuk mempertahankan
kualitas hidup, maka konsumen akan semakin kritis dalam menerima produk jasa,
termasuk jasa pelayanan kebidanan, sehingga peningkatan mutu pelayanan
kebidanan perlu dilakukan terus menerus. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu banyak upaya yang perlu
dilaksanakan. Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “Sistem dan
Mekanisme Peningkatan Mutu Pelayanan Kebidanan”
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
sistem dan mekanisme peningkatan mutu pelayanan kebidanan?
2. Apa
saja contoh cara meningkatkan pelayanan kebidanan?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui sistem dan mekanisme peningkatan mutu pelayanan kebidanan.
2. Untuk
mengetahui contoh cara meningkatkan pelayanan kebidanan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sistem
dan Mekanisme Peningkatan Mutu Pelayanan Kebidanan
Untuk memperkuat budaya
organisasi, semua kegiatan harus menuju peningkatan mutu yang terus menerus.
Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan terus menerus, pilar utamanya
terdiri atas hal-hal berikut:
1. Visi
manajemen dan komitmen
Nilai organisasi dan komitmen dari semua
level sangat diperlukan.
2. Tanggung
jawab
Agar setiap orang beranggung jawab, maka
perlu standar yang kuat.
3. Pengukuran
umpan balik
Perlu dibuat sistem evaluasi sehingga
dapat mengukur apakah kita mempunyai informasi yang cukup.
4. Pemecahan
masalah dan proses perbaikan
Ketepatan waktu, pengorganisasian sistem
yang efektif untuk menyelesaikan keluhan, dan masalah sistem memerlukan proses
perbaikan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan.
5. Komunikasi
Perlu ada mekanisme komunikasi yang
jelas. Jika tidak ada informasi, maka petugas atau staf merasa diabaikan dan
tidak dihargai.
6. Pengembangan
staf dan pelatihan
Pengembangan staf dan pelatihan
berhubengan dengan pengembangan sumber daya yang dapt mempengaruhi kemampuan
organisasi dalam memberikan pelayanan.
7. Keterlibatan
tim kesehatan
Perlu ketrlibatan tim kesehatan agar
mereka terlibat dan berperan serta dalam strategi organisasi.
8. Penghargaan
dan pengakuan
Sebagai bagian dari strategi, perlu
memberikan penghargaan dan pengakuan kepada visi pelayanan dan nilai sehingga
individu maupun tim mendapat insentif untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
9. Keterlibatan
dan pemberdayaan staf
Staf yang terlibat adalah yang mempunyai
keterikatan dan tanggung jawab.
10. Mengingatkan
kembali dan pemberdayaan
Petugas harus diingatkan tentang
prioritas pelayanan yang harus diberikan.
11. Mekanisme
peningkatan mutu pelayanan kebidanan
Mekanisme peningkatan
mutu pelayanan menurut Trilogi Juran adalah sebagai berikut:
a. Quality
Planning, meliputi:
1) Menentukan
pelanggan.
2) Kebutuhan
pelanggan.
3) Mengembangkan
gambaran produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
4) Mengembangkan
proses yang mampu menghasilkan produk sesuai dengan gambaran produk.
5) Mentrasfer
rencana menjadi kebutuhan pelaksanaan.
b. Quality
Control, meliputi:
1) Mengevaluasi
kinerja produk saat ini.
2) Membandingkan
kinerja sesungguhnya dengan tujuan produk
3) Melaksanakan
atau memperbaiki perbedaan.
c. Quality
Improvement, meliputi:
1) Mengembangkan
infrastruktur.
2) Mengidentifikasi
proyek peningkatan mutu.
3) Membentuk
tim mutu.
4) Menyiapkan
tim dengan sumber daya dan pelatihan serta motivasi untuk mendiagnosis
penyebab, menstimulasi perbaikan, dan mengembangkan pengawasan untuk
mempertahankan peningkatan.
B.
Strategi
dan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Ada empat hal yang
perlu diperhatikan dalam pendekatan untuk mencapai pelayanan prima melalui
peningkatan mutu pelayanan, yaitu sebagai berikut:
1.
Pelanggan dan harapannya
Harapan pelanggan mendorong upaya
peningkatan mutu pelayanan. Organisasi pelayanan kesehatan mempunyai banyak
pelanggan potensial. Harapan mereka harus diidentifikasi dan diprioritaskan
lalu membuat kriteria untuk menilai kesuksesan.
2.
Perbaikan kinerja
Bila harapan pelanggan telah
diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menidentifikasi dan melaksanakan
kinerja staf dan dokter untuk mencapai konseling, adanya pengakuan, dan
pemberian reward.
3.
Proses perbaikan
Proses perbaikan juga penting. Sering
kali kinerja disalahkan karena masalah pelayanan dan ketidakpuasan pelanggan
pada saat proses itu sendiri tidak dirancang dengan baik untuk mendukung
pelayanan. Dengan melibatkan staf dalam proses pelayanan, maka dapat
diidentifikasi masalah proses yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan,
mendiagnosis penyebab, mengidentifikasi, dan menguji pemecahan atau perbaikan.
4.
Budaya yang mendukung perbaikan terus
menerus
Untuk mencapai pelayanan prima
diperlukan organisasi yang tertib. Itulah sebabnya perlu untuk memperkuat
budaya organisasi sehingga dapat mendukung peningkatan mutu. Untuk dapat
melakukannya, harus sejalan dengan dorongan peningkatan mutu pelayanan
terus-menerus.
Untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan agar lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat, maka
perlu dilaksanakan berbagai upaya. Upaya ini harus dilakukan secara sistematik,
konsisten dan terus menerus.Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan mencakup:
a. Penataan
organisasi
Penataan organisasi menjadi organisasi
yang efisien, efektif dengan struktur dan uraian tugas yang tidak tumpang
tindih, dan jalinan hubungan kerja yang jelas dengan berpegang pada prinsip
organization through the function.
b. Regulasi
peraturan perundangan
Pengkajian secara komprehensif terhadap
berbagai peraturan perundangan yang telah ada dan diikuti dengan regulasi yang
mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut di atas.
c. Pemantapan
jejaring
Pengembangan dan pemantapan jejaring
dengan pusat unggulan pelayanan dan sistem rujukannya akan sangat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan, sehingga dengan demikian akan
meningkatkan mutu pelayanan.
d. Standarisasi
Standarisasi merupakan kegiatan penting
yang harus dilaksanakan, meliputi standar tenaga baik kuantitatif maupun
kualitatif, sarana dan fasilitas, kemampuan, metode, pencatatan dan pelaporan
dan lain-lain. Luaran yang diharapkan juga harus distandarisasi.
e. Pengembangan
sumber daya manusia
Penyelenggaraan berbagai pendidikan dan
pelatihan secara berkelanjutan dan berkesinambungan untuk menghasilkan sumber
daya manusia yang profesional, yang kompeten dan memiliki moral dan etika,
mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan inovatif serta bersikap antisipatif
terhadap berbagai perubahan yang akan terjadi baik perubahan secara lokal
maupun global.
f. Quality
Assurance
Berbagai komponen kegiatan quality
assurance harus segera dilaksanakan dengan diikuti oleh perencanaan dan
pelaksanaan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan untuk mencapai peningkatan
mutu pelayanan. Data dan informasi yang diperoleh dianalysis dengan cermat
(root cause analysis) dan dilanjutkan dengan penyusunan rancangan tindakan
perbaikan yang tepat dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.
Semuanya ini dilakukan dengan pendekatan “tailor’s model“ dan Plan- Do-
Control- Action (PDCA).
g. Pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dilakukan dengan membangun kerjasama dan kolaborasi dengan
pusat-pusat unggulan baik yang bertaraf lokal atau dalam negeri maupun
internasional. Penerapan berbagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek pembiayaan.
h. Peningkatan
peran serta masyarakat dan organisasi profesi
Peningkatan peran organisasi profesi
terutama dalam pembinaan anggota sesuai dengan standar profesi dan peningkatan
mutu sumber daya manusia.
i.
Peningkatan kontrol sosial
Peningkatan pengawasan dan kontrol
masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan akan meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan mutu pelayanan.
C.
Contoh
Cara Meningkatkan Mutu Pelayanan Kebidanan
1. Meningkatkan
Kinerja Bidan dengan cara memberikan reward pada bidan yang berprestasi
Kamus Besar Indonesia,
Reward adalah penghargaan,penghormatan. Menurut PP 32/1996 pasal 25, Reward
diberikan kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas
dasar prestasi kerja,pengabdian, kesetiaan,berjasa pada negara atau meninggal
pada saat melaksanakan tugas.
Penghargaan tersebut
dapat diberikan oleh pemerintah atau oleh masyarakat. Bentuk penghargaan dapat
berupa kenaikan pangkat,tanda jasa,uang atau bentuk lain. IBI seringkali
memberikan penghargaan kepada para bidan. Jenis penghargaan yang sering
diberikan antara lain:
a. Bidan
bersih berprestasi
b. Bidan
bintang
c. Bidan
sahabat
d. Bidan
delima
Pemberian penghargaan
tersebut untuk memacu para bidan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar profesi sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2. Menyediakan
kotak saran
Dengan menyediakan
kotak saran diharapkan pasien yang datang ke bidan menyampaikan keluh kesah
pasien selama bidan memberikan pelayanan kepada pasien tersebut melalui tulisan
dan menaruh dikotak saran. Dengan adanya kotak saran tersebut bidan dapat
mengetahui apakah pelayanan yang diberikan sudah baik atau belum. Dan
berdasarkan hasil kotak saran tersebut, bidan dapat melakukan peningkatkan pelayanan
yang lebih baik lagi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan terus menerus,
pilar utamanya terdiri atas: isi manajemen dan komitmen, tanggung jawab, pengukuran
umpan balik, pemecahan masalah dan proses perbaikan, komunikasi,pengembangan
staf dan pelatihan, keterlibatan tim kesehatan, penghargaan dan pengakuan, keterlibatan
dan pemberdayaan staf.
Mekanisme peningkatan
mutu pelayanan menurut Trilogi Juran adalah sebagai berikut:
a. Quality
Planning
b. Quality
Control
c. Quality
Improvement
B.
Saran
Sebaiknya tenaga
kesehatan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga program pelayanan
kesehatan dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Mangkunegara,
A.A. Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja
SDM. Refika Aditama. Bandung.
Satrianegara,
M. Fais. 2009. Buku Ajar Organisasi Dan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
http://pingkanpravita.blogspot.com/2014/01/contoh-kasus-tentang-peningkatan-mutu.html
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/04/mutu-pelayanan-kesehatan.html
No comments:
Post a Comment