Saturday 14 March 2015

Makalah Sistem dan Mekanisme Peningkatan Mutu Pelayanan Kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pada era globalisasi ini banyak masalah kesehatan di Indonesia, hal ini terjadi karena kurangnya kinerja tenaga kesehatan,salah satunya meningkatnya angka kematian ibu dan anak yang menjadi tanggung jawab seorang bidan.Kinerja bidan perlu ditingkatkan untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan. Banyak hal yang bisa dilakukan baik dari pemerintah, masyarakat maupun bidan untuk meningkatkan kinerjanya salah satunya dengan memberikan reward pada bidan yang memiliki kualitas baik.
Globalisasi mempertinggi arus kompetisi disegala bidang termasuk bidang kesehatan dimana perawat dan bidan terlibat didalamnya. Untuk dapat mempertahankan eksistensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen-elemen dalam organisasi harus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya secara terus menerus. Kecenderungan masa kini dan masa depan menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya peningkatan dan mempertahankan kualitas hidup (quality of life).
Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang bermutu semakin dicari untuk memperoleh jaminan kepastian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup, maka konsumen akan semakin kritis dalam menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan kebidanan, sehingga peningkatan mutu pelayanan kebidanan perlu dilakukan terus menerus. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu banyak upaya yang perlu dilaksanakan. Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “Sistem dan Mekanisme Peningkatan Mutu Pelayanan Kebidanan”

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sistem dan mekanisme peningkatan mutu pelayanan kebidanan?
2.      Apa saja contoh cara meningkatkan pelayanan kebidanan?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui sistem dan mekanisme peningkatan mutu pelayanan kebidanan.
2.      Untuk mengetahui contoh cara meningkatkan pelayanan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Sistem dan Mekanisme Peningkatan Mutu Pelayanan Kebidanan
Untuk memperkuat budaya organisasi, semua kegiatan harus menuju peningkatan mutu yang terus menerus. Untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan terus menerus, pilar utamanya terdiri atas hal-hal berikut:
1.    Visi manajemen dan komitmen
Nilai organisasi dan komitmen dari semua level sangat diperlukan.
2.    Tanggung jawab
Agar setiap orang beranggung jawab, maka perlu standar yang kuat.
3.    Pengukuran umpan balik
Perlu dibuat sistem evaluasi sehingga dapat mengukur apakah kita mempunyai informasi yang cukup.
4.    Pemecahan masalah dan proses perbaikan
Ketepatan waktu, pengorganisasian sistem yang efektif untuk menyelesaikan keluhan, dan masalah sistem memerlukan proses perbaikan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan.
5.    Komunikasi
Perlu ada mekanisme komunikasi yang jelas. Jika tidak ada informasi, maka petugas atau staf merasa diabaikan dan tidak dihargai.
6.    Pengembangan staf dan pelatihan
Pengembangan staf dan pelatihan berhubengan dengan pengembangan sumber daya yang dapt mempengaruhi kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan.
7.    Keterlibatan tim kesehatan
Perlu ketrlibatan tim kesehatan agar mereka terlibat dan berperan serta dalam strategi organisasi.
8.    Penghargaan dan pengakuan
Sebagai bagian dari strategi, perlu memberikan penghargaan dan pengakuan kepada visi pelayanan dan nilai sehingga individu maupun tim mendapat insentif untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
9.    Keterlibatan dan pemberdayaan staf
Staf yang terlibat adalah yang mempunyai keterikatan dan tanggung jawab.
10.    Mengingatkan kembali dan pemberdayaan
Petugas harus diingatkan tentang prioritas pelayanan yang harus diberikan.
11.    Mekanisme peningkatan mutu pelayanan kebidanan
Mekanisme peningkatan mutu pelayanan menurut Trilogi Juran adalah sebagai berikut:
a.       Quality Planning, meliputi:
1)      Menentukan pelanggan.
2)      Kebutuhan pelanggan.
3)      Mengembangkan gambaran produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
4)      Mengembangkan proses yang mampu menghasilkan produk sesuai dengan gambaran produk.
5)      Mentrasfer rencana menjadi kebutuhan pelaksanaan.
b.      Quality Control, meliputi:
1)      Mengevaluasi kinerja produk saat ini.
2)      Membandingkan kinerja sesungguhnya dengan tujuan produk
3)      Melaksanakan atau memperbaiki perbedaan.
c.       Quality Improvement, meliputi:
1)      Mengembangkan infrastruktur.
2)      Mengidentifikasi proyek peningkatan mutu.
3)      Membentuk tim mutu.
4)      Menyiapkan tim dengan sumber daya dan pelatihan serta motivasi untuk mendiagnosis penyebab, menstimulasi perbaikan, dan mengembangkan pengawasan untuk mempertahankan peningkatan.

B.       Strategi dan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan untuk mencapai pelayanan prima melalui peningkatan mutu pelayanan, yaitu sebagai berikut:
1.         Pelanggan dan harapannya
Harapan pelanggan mendorong upaya peningkatan mutu pelayanan. Organisasi pelayanan kesehatan mempunyai banyak pelanggan potensial. Harapan mereka harus diidentifikasi dan diprioritaskan lalu membuat kriteria untuk menilai kesuksesan.
2.         Perbaikan kinerja
Bila harapan pelanggan telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menidentifikasi dan melaksanakan kinerja staf dan dokter untuk mencapai konseling, adanya pengakuan, dan pemberian reward.
3.         Proses perbaikan
Proses perbaikan juga penting. Sering kali kinerja disalahkan karena masalah pelayanan dan ketidakpuasan pelanggan pada saat proses itu sendiri tidak dirancang dengan baik untuk mendukung pelayanan. Dengan melibatkan staf dalam proses pelayanan, maka dapat diidentifikasi masalah proses yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan, mendiagnosis penyebab, mengidentifikasi, dan menguji pemecahan atau perbaikan.
4.         Budaya yang mendukung perbaikan terus menerus
Untuk mencapai pelayanan prima diperlukan organisasi yang tertib. Itulah sebabnya perlu untuk memperkuat budaya organisasi sehingga dapat mendukung peningkatan mutu. Untuk dapat melakukannya, harus sejalan dengan dorongan peningkatan mutu pelayanan terus-menerus.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat, maka perlu dilaksanakan berbagai upaya. Upaya ini harus dilakukan secara sistematik, konsisten dan terus menerus.Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan mencakup:
a.       Penataan organisasi
Penataan organisasi menjadi organisasi yang efisien, efektif dengan struktur dan uraian tugas yang tidak tumpang tindih, dan jalinan hubungan kerja yang jelas dengan berpegang pada prinsip organization through the function.
b.      Regulasi peraturan perundangan
Pengkajian secara komprehensif terhadap berbagai peraturan perundangan yang telah ada dan diikuti dengan regulasi yang mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut di atas.
c.       Pemantapan jejaring
Pengembangan dan pemantapan jejaring dengan pusat unggulan pelayanan dan sistem rujukannya akan sangat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan, sehingga dengan demikian akan meningkatkan mutu pelayanan.
d.      Standarisasi
Standarisasi merupakan kegiatan penting yang harus dilaksanakan, meliputi standar tenaga baik kuantitatif maupun kualitatif, sarana dan fasilitas, kemampuan, metode, pencatatan dan pelaporan dan lain-lain. Luaran yang diharapkan juga harus distandarisasi.
e.       Pengembangan sumber daya manusia
Penyelenggaraan berbagai pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan dan berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang profesional, yang kompeten dan memiliki moral dan etika, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan inovatif serta bersikap antisipatif terhadap berbagai perubahan yang akan terjadi baik perubahan secara lokal maupun global.
f.       Quality Assurance
Berbagai komponen kegiatan quality assurance harus segera dilaksanakan dengan diikuti oleh perencanaan dan pelaksanaan berbagai upaya perbaikan dan peningkatan untuk mencapai peningkatan mutu pelayanan. Data dan informasi yang diperoleh dianalysis dengan cermat (root cause analysis) dan dilanjutkan dengan penyusunan rancangan tindakan perbaikan yang tepat dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Semuanya ini dilakukan dengan pendekatan “tailor’s model“ dan Plan- Do- Control- Action (PDCA).
g.      Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan dengan membangun kerjasama dan kolaborasi dengan pusat-pusat unggulan baik yang bertaraf lokal atau dalam negeri maupun internasional. Penerapan berbagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek pembiayaan.
h.      Peningkatan peran serta masyarakat dan organisasi profesi
Peningkatan peran organisasi profesi terutama dalam pembinaan anggota sesuai dengan standar profesi dan peningkatan mutu sumber daya manusia.
i.        Peningkatan kontrol sosial
Peningkatan pengawasan dan kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan akan meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan mutu pelayanan.

C.      Contoh Cara Meningkatkan Mutu Pelayanan Kebidanan
1.      Meningkatkan Kinerja Bidan dengan cara memberikan reward pada bidan yang berprestasi
Kamus Besar Indonesia, Reward adalah penghargaan,penghormatan. Menurut PP 32/1996 pasal 25, Reward diberikan kepada tenaga kesehatan yang bertugas pada sarana kesehatan atas dasar prestasi kerja,pengabdian, kesetiaan,berjasa pada negara atau meninggal pada saat melaksanakan tugas.
Penghargaan tersebut dapat diberikan oleh pemerintah atau oleh masyarakat. Bentuk penghargaan dapat berupa kenaikan pangkat,tanda jasa,uang atau bentuk lain. IBI seringkali memberikan penghargaan kepada para bidan. Jenis penghargaan yang sering diberikan antara lain:
a.    Bidan bersih berprestasi
b.    Bidan bintang
c.    Bidan sahabat
d.   Bidan delima
Pemberian penghargaan tersebut untuk memacu para bidan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2.      Menyediakan kotak saran
Dengan menyediakan kotak saran diharapkan pasien yang datang ke bidan menyampaikan keluh kesah pasien selama bidan memberikan pelayanan kepada pasien tersebut melalui tulisan dan menaruh dikotak saran. Dengan adanya kotak saran tersebut bidan dapat mengetahui apakah pelayanan yang diberikan sudah baik atau belum. Dan berdasarkan hasil kotak saran tersebut, bidan dapat melakukan peningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi.





BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk mewujudkan peningkatan mutu pelayanan terus menerus, pilar utamanya terdiri atas: isi manajemen dan komitmen, tanggung jawab, pengukuran umpan balik, pemecahan masalah dan proses perbaikan, komunikasi,pengembangan staf dan pelatihan, keterlibatan tim kesehatan, penghargaan dan pengakuan, keterlibatan dan pemberdayaan staf.
Mekanisme peningkatan mutu pelayanan menurut Trilogi Juran adalah sebagai berikut:
a.       Quality Planning
b.      Quality Control
c.       Quality Improvement

B.       Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga program pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik.










DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung.
Satrianegara, M. Fais. 2009. Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/04/mutu-pelayanan-kesehatan.html






No comments:

Post a Comment