Thursday 18 September 2014

analisis kasus kehamilan

Kasus 5

Ny. G umur 27 tahun, G1P0A0, hamil 29 minggu datang ke BPS permata dengan keluhan mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar, tidak di sertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TFU 2 jari diatas pusat, presentasi kepala, bagian bawah belum masuk PAP, TD 80/50 mmHg, HB 8,4 gr%.

Soal

1.       Diagnosa  yang tepat sesuai kasus diatas adalah...
2.       Bagaimana faktor predisposisi kasus diatas?
3.       Sebagai Bidan, tindakan yang tepat untuk menangani kasus diatas adalah..

Analisis Kasus
1.    Diagnosa:
Ny.G 27 tahun G1P0A0 hamil 29 minggu dengan plasenta previa.
DS:
-         Ibu mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar, tidak disertai nyeri.
DO:
-UK : 29 minggu
-TD : 80/50 mmHg
-KU : lemah dan pucat
-HB : 8,4 gr%
TFU : 2 jari diatas pusat

2.    Faktor predisposisi adalah beberapa kondisi atau situasi yang menyebabkan seseorang lebih beresiko terkena sebuah penyakit.
Faktor predisposisi pada plasenta previa adalah
a.     Umur penderita
1)   Umur muda karena indometrium belum sempurna. (pada umur muda < 20 tahun).
2)   Pada umur diatas 35 tahun.
b.    Paritas
Pada paritas tinggi (Multipara) kejadian plasenta previa makin besar.
c.     Endrometrium yang cacat
1)   Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek
2)   Bekas operasi dan kuretase.
3)   Perubahan endrometrium pada mioma uteri atau polip.
4)   Pada keadaan malnutrisi.

Faktor predisposisi terjadinya kasus diatas:
a.     Kemungkinan Ny. G mengalami malnutrisi.
b.    Kemungkinan Ny. G mempunyai mioma atau polip.

3.    Tindakan yang tepat untuk kasus diatas adalah
a.     Menanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai terjadi, seberapa banyak, warnanya apa, adakah gumpalan.
b.    Memeriksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
c.     Melakukan pemeriksaan external, rasakan apakah perut bagian bawah teraba lembut, kenyal ataukah keras.
d.    Jangan melakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa dengan spekulum.
e.     Menganjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri dan menghindari peningkatan tekanan rongga perut (misalnya menghindari batuk dan menghindari mengedan).
f.      Memasang infus NaCL atau RL sebanyak 2-3 kali jumlah darah yang hilang.
g.     Memantau tekanan darah dan frekuensi nadi secara teratur setiap 15 menit.
h. Merujuk pasien ke rumah sakit

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete