Kasus 5
Ny. G umur 27
tahun, G1P0A0, hamil 29 minggu datang ke BPS permata dengan keluhan
mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar, tidak di sertai
nyeri perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TFU 2 jari diatas pusat,
presentasi kepala, bagian bawah belum masuk PAP, TD 80/50 mmHg, HB 8,4 gr%.
Soal
1.
Diagnosa yang tepat sesuai kasus diatas adalah...
2.
Bagaimana
faktor predisposisi kasus diatas?
3.
Sebagai Bidan,
tindakan yang tepat untuk menangani kasus diatas adalah..
Analisis
Kasus
1.
Diagnosa:
Ny.G 27 tahun
G1P0A0 hamil 29 minggu dengan plasenta previa.
DS:
-
Ibu
mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar, tidak disertai
nyeri.
DO:
-UK : 29 minggu
-TD : 80/50 mmHg
-KU : lemah dan pucat
-HB : 8,4 gr%
TFU : 2 jari diatas pusat
2.
Faktor
predisposisi adalah beberapa kondisi atau situasi yang menyebabkan seseorang
lebih beresiko terkena sebuah penyakit.
Faktor
predisposisi pada plasenta previa adalah
a.
Umur penderita
1)
Umur muda
karena indometrium belum sempurna. (pada umur muda < 20 tahun).
2)
Pada umur
diatas 35 tahun.
b.
Paritas
Pada paritas
tinggi (Multipara) kejadian plasenta previa makin besar.
c.
Endrometrium
yang cacat
1)
Bekas
persalinan berulang dengan jarak pendek
2)
Bekas operasi
dan kuretase.
4)
Pada keadaan
malnutrisi.
Faktor
predisposisi terjadinya kasus diatas:
a.
Kemungkinan Ny.
G mengalami malnutrisi.
b.
Kemungkinan Ny.
G mempunyai mioma atau polip.
3.
Tindakan yang
tepat untuk kasus diatas adalah
a.
Menanyakan pada
ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai terjadi, seberapa banyak,
warnanya apa, adakah gumpalan.
b.
Memeriksa
tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
c.
Melakukan
pemeriksaan external, rasakan apakah perut bagian bawah teraba lembut, kenyal
ataukah keras.
d.
Jangan
melakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa dengan spekulum.
e.
Menganjurkan
pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri dan menghindari
peningkatan tekanan rongga perut (misalnya menghindari batuk dan menghindari
mengedan).
f.
Memasang infus
NaCL atau RL sebanyak 2-3 kali jumlah darah yang hilang.
g.
Memantau
tekanan darah dan frekuensi nadi secara teratur setiap 15 menit.
h. Merujuk
pasien ke rumah sakit
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete