a.
Pengertian
Seiring dengan peningkatan usia,
banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan, itu akan terhenti pada suatu
tahapan, sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan yang terjadi pada
fungsi tubuh manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua,
karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis.
Perubahan tersebut banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi
suatu fase yaitu fase menopause.
Menopause merupakan sebuah kata yang
mempunyai banyak arti. “Men” dan “pauseis” adalah kata yunani yang pertama kali
digunakan untuk menggambarkan berhantinya haid. Webster’s Ninth New Collegiate
Dictionary mendefinisikan menopause sebagai periode behentinya haid secara
alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun (Kadus, 2004).
Menopause adalah berhentinya siklus
haid terutama karena ketidakmampuan sistem neurohumoral untuk mempertahankan
stimulasi periodiknya pada sistem endokrin (potter dan Perry, 2005).
Menopause merupakan sebuah kata yang
mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari
bahasa Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid.
Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi
karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (indung
telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya adalah sekitar umur 50
tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an (Sarwono P,
2008).
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa menopause adalah masa berhentinya haid yang disebabkan oleh menurunnya
produksi hormon estrogen dan progestron di ovarium sehingga masa reproduksi
wanita menjadi berakhir.
b. Tahapan Periode Menopause
Menopause merupakan masa berhentinya haid. Menurut Manuaba (2005)
menopause di bagi dalam beberapa tahap atau periode yaitu sebagai berikut:
1)
Pre menopause (klimakterium)
Pada fase ini seorang wanita akan
mengalami kekacauan pola menstruasi, terjadi perubahan psikologi, terjadi
perubahan fisik berlangsung selama antara 4-5 tahun pada usia 48-55 tahun.
2)
Fase menopause
Terhentinya menstruasi, perubahan
dan keluhan psikologis dan fisik makin menonjol, berlangsung sekitar 3-4 tahun
pada usia 56-60 tahun.
3)
Pasca menopause (senium)
Terjadi pada usia diatas 65 tahun,
wanita beradaptasi terhadap perubahan psikologi dan fisik, keluhan makin
berkurang.
Usia dari hari kehari akan terus
berjalan dan setiap orang seiring dengan bertambahnya usia tidak akan lepas
dari masa tua. Bertambahnya usia maka tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk
tubuh mengalami perubahan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa
menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju perubahan
secara perlahan-lahan ke masa nonproduktif yang disebabkan oleh berkurangnya
hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya usia. Sehubungan
dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan
berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologi yang
dapat mempengaruhi barbagai aspek kehidupan lansia tersebut.
c. Perubahan Fisik
Wanita Menopause
Ketika seseorang memasuki masa
menopause fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat
terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher, dan
dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas
atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah, dan
berdebar-debar. Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause yaitu:
1)
Perubahan organ reproduksi
Ovarium dan uterus lambat laun
mengecil dan endometrium mengalami atrofi. Walaupun demikian, uterus masih
tetap dapat bereaksi terhadap estrgen. Epitel vagina menipis dan mamae mulai
menjadi lembek. Proses ini berlangsung terus sampai masa senium.
2)
Perubahan Hormon
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan
berkurangnya kamampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin. Keadaan
ini akan mengakibatkan terganggunya interaksi hipotalamus-hipofisis.
Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi korpus luteum. Kemudian, turunya produksi
steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik terhadap
hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua
gonadotropin ini, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
3)
Perubahan vasomotorik
Perubahan ini dapat muncul sebagai
gejolak panas(hot flushes), keringat
banyak, rassa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, perubahan tekanan
darah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus.
4)
Perubahan emosi
Perubahan emosi sering muncul dalam
bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah
tidur.
No comments:
Post a Comment