1. Definisi
Wound Care merupakan
perawatan pada luka dengan menerapkan teknik-teknik tertentu sesuai dengan
jenis luka.
2. Macam
Ä Open method
Merupakan teknik perawatan luka terbuka. Kekurangan pada
metode ini adalah paparan mikroorganisme eksternal yang dapat menyebabkan
infeksi pada luka.
Ä Closed method
Merupakan perawatan luka
tertutup dengan teknik dressing (mengganti balutan). Tujuan
dari teknik perawatan tertutup adalah:
Þ Menyerap drainage dan menghilangkan
jaringan mati atau debris
Þ
Melindungi luka dari
kontaminasi microbial eksternal
Þ
Memfasilitasi homeostasis saat
pembalutan
Þ Mengurangi mobilitas dan trauma pada luka
Þ Menjaga dari agen eksternal yang
mengganggu penyembuhan luka
3. Tipe balutan
Ä Dry
Dressing
Merupakan teknik perawatan
luka steril pada luka dengan drainage dan kerusakan jaringan minimal, serta
penyembuhan luka primer. Contoh pada luka post operasi.
Keuntungan: melindungi luka,
absorbsi drainase dan estetik bagi pasien serta memberikan tekanan (jika
diperlukan)
Ä Wet Dressing
Perawatan pada luka yang mengalami kerusakan jaringan
ekstensif dan penyembuhan luka sekunder. Contoh pada luka baker, ulser, dan
dekubitus.
Dibagi menjadi 2, yaitu:
·
Basah-Kering
ü Digunakan untuk luka yang tidak teratur
atau terinfeksi yang harus di debridement dan ditutup dengan penyembuhan
sekunder.
ü Kasa dibasahi dengan normal saline atau
larutan antimicrobial, ditutupkan pada luka yang menghilangkan rongga mati.
ü Kassa basah ditutup dengan kassa kering.
Jika telah kering, jaringan nekrotik akan terabsorbsi oleh kassa.
·
Basah-Basah
ü Digunakan pada luka terbuka yang bersih
atau permukaan yang sedang bergranulasi. Normal saline dan agen mikrobial dapat
digunakan untuk membasahi luka.
ü Memberikan lingkungan yang fisiologis,
yang dapat membantu proses penyembuhan lokal dan meningkatkan rasa nyaman pada
klien.
ü Kerugian: jaringan di sekitarnya menjadi lecet, risiko infeksi
semakin tinggi.
3. Hal-hal yang diperhatikan pada saat perawatan luka:
- Inspeksi luka terhadap adanya drainage, panjamg luka, keadaan luka, dan adanya tanda-tanda infeksi (RKTDF). Macam drainage antara lain:
ü Serous : serum dari pembuluh darah dan
membrane serous seperti peritoneum, pleura, dan meningen. Bentuk seperti gelembung blister.
ü Eksudat : material seperti
cairan dan sel dari pembukuh darah selama proses inflamasi yang tertumpuk dalam
jaringan atau permukaan jaringan.
ü Serousanguineous : biasanya terdapat pada luka post pembedahan
(serous dan eksudat)
ü Purulent : berisi leukosit, jaringan
debris , dan bakteri hidup maupun mati.
- Gunakan teknik pembalutan luka yang tepat. Tujuan dari pembalutan:
ü Support pada luka, contoh luka pada
fraktur
ü Immobilitas pada luka
ü Penerapan tekanan pada luka
ü Securing wound
ü Mengurangi nyeri
ü Retaining warmth
- Gunakan prinsip pencegahan pada luka.
The Center for
Diesase Control (CDC) prinsip yang harus diterapkan
dalam pencegahan luka:
ü Cuci tangan sebelum dan sesudah perawatan
luka
ü Menyentuh peralatan steril hanya sesudah
memakai sarung tangan steril atau menggunakan forceps
ü Gunakan teknik perawatan luka yang benar
dalam perawatan luka
ü Mengambil specimen drainage jika dicurigai
adanya infeksi
Pencegahan HIV
AIDS dalam perawatan luka:
ü Menggunakan sarung tangan jika menyentuh
darah atau cairan tubuh dan membrane mukosa
ü Cuci tangan setelah melepas sarung tangan
atau ketika terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh
ü Gunakan perlindungan untuk mencegah needles
injury atau benda-benda tajam
ü Jangan menggunakan teknik direk jika
menutup lesi dan dermatitis
ü Gunakan sarung tangan, masker, atau kaca
mata untuk mrnghindari percikan darah atau cairan tubuh
§ Lakukan irigasi luka jika diperlukan.
Irigasi luka merupakan tindakan mengalirkan cairan pada
luka dengan menerapkan prinsip steril. Tujuan dari irigasi luka adalah:
ü Membersihkan area yang luka
ü Penghangatan daerah luka yang dapat
mempercepat proses penyembuhan
ü Medikasi dengan menggunakan cairan antimicrobial
§ Gunakan tipe cairan yang sesuai dengan kondisi luka dan tujuan dari
perawatan luka.
No.
|
Tipe Cairan
|
Efek
|
1.
|
Normal Salin
|
Menghilangkan jaringan
nekrotik
|
2.
|
Betadin 10%
|
Pada luka yang terinfeksi Staphylococcus atau bakteri aerobic
Dapat berefek membakar dan alergi
|
3.
|
Asam asetik 0,25%
|
Pada luka dengan infeksi pseudomonas
Bakteri gram positif dan negatif
|
4.
|
Hidrogen Peroksida (3%)
|
Tidak digunakan
Digunakan untuk jaringan mati
Menghambat pertumbuhan pseudomonas
|
No comments:
Post a Comment