a. Definisi
Menurut Stuart
& Sundeen (1991) dalam Abdul Muhith (2015) gambaran diri adalah sikap
seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup
persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi, penampilan dan potensi
tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan
pengalaman baru setiap individu.
Menurut kamus
psikologi Chaplin (2005) citra tubuh atau body image adalah ide
seseorang mengenai penampilannya di hadapan orang bagi orang lain.
Gambaran diri
menurut Arthur (2010) merupakan imajinasi subyektif yang dimiliki seseorang
tentang tubuhnya, khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan
seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan persepsi-persepsi orang lain.
Beberapa peneliti atau pemikir menggunakan istilah ini hanya terkait tampilan
fisik, sementara yang lain mencakup pula penilaian tentang fungsi tubuh,
gerakan tubuh, koordinasi tubuh dan sebagainya.
Menurut Amalia
(2007) setiap individu memiliki gambaran diri ideal seperti apa yang
diinginkannya termasuk bentuk tubuh ideal seperti apa yang dimilikinya.
Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang dipersepsi oleh individu dengan bentuk
tubuh yang menurutnya ideal akan memunculkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya.
Pengertian body image menurut Honigam dan Castle
dalam Januar (2007) adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran
tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa
yang dipikirkan dan dirasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas
penilaian orang lain terhadap dirinya.
Body image
menurut Hoyt dalam Naimah (2008) diartikan sebagai sikap seseorang terhadap
tubuhnya dari segi ukuran, bentuk, estetika berdasarkan evaluasi individual dan
pengalaman efektif terhadap atribut fisiknya.
Beberapa ahli
citra tubuh percaya bahwa ketidakpuasan terhadap sosok tubuh terutama apabila
diikuti dengan adanya perasaan benci terhadap tubuh, merupakan ekspresi dari
harga diri yang rendah dan perasaan inadekuat. Perasaan inadekuat tersebut dapat
berasal dari kebencian dari tubuh yang mendasar. Disisi lain persepsi tubuh
yang sangat tidak ideal tersebut mungkin saja berasal dari self esteem yang rendah (Melliana, 2006).
b. Aspek
aspek body image
Davison &
McCabe (2005) mengemukakan tujuh aspek body
image yaitu:
1) Physical attractiveness
adalah penilaian seseorang mengenai tubuh dan bagian tubuhnya (wajah, tangan,
kaki, bahu dan lain-lain) apakah menarik atau tidak menarik
2) Body image satisfaction
adalah perasaan puas atau tidaknya seseorang terhadap ukuran tubuh, bentuk
tubuh, dan berat badan
3) Body image importance
adalah penilaian seseorang mengenai penting atau tidaknya body image
dibandingkan hal lain dalam hidup seseorang
4) Body concealment adalah usaha seseorang untuk menutupi bagian
tubuhnya (wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain) yang kurang menarik dari
pandangan orang lain dan menghindari diskusi tentang ukuran dan bentuk tubuhnya
yang kurang menarik
5) Body improvement
adalah usaha seseorang untuk meningkatkan atau memperbaiki bentuk, ukuran dan berat
badannya yang sekarang
6) Social physique anxiety
adalah perasaan cemas seseorang akan pandangan orang lain terhadap tubuh dan
bagian tubuhnya (wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain) yang kurang menarik
jika berada ditempat umum
7) Appearance comparison
adalah perbandingan yang dilakukan seseorang akan berat badan, ukuran badan dan
bentuk badannya dengan berat badan, ukuran badan dan bentuk badan orang lain.
c. Faktor-faktor
yang mempengaruhi body image
Menurut Thompson
dalam Henggaryadi & Fakhrurrozi (2008) body image dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu:
1) Tahap
perkembangan
Perubahan fisik
akan berdampak pada tingkat kepuasan body
image mereka karena belum tentu perubahan yang terjadi sesuai dengan
keinginan dan bahkan bisa menimbulkan rasa malu. Menurut Trzesniewski dalam
Shaffer (2005) pada usia dewasa awal merupakan masa dimana harga diri individu
menjadi lebih kuat dan stabil maka dapat dimungkinkan harga diri dapat menjadi
sebuah patokan dalam menilai diri dan cukup berpengaruh dalam perkembangan kehidupan
individu selanjutnya.
2) Berat
badan dan persepsi derajat kekurusan dan kegemukan
Persepsi dan
kategori diri sangat menentukan perasaan orang dalam memberikan label terhadap
bentuk tubuhnya.
3) Tren
yang berlaku dimasyarakat
Tren yang sedang
berlaku di masyarakat sangat mempengaruhi body
image seseorang. Tren tentang bentuk tubuh ideal dapat mempengaruhi
persepsi individu terhadap tubuhnya. Adanya tuntutan untuk selalu tampil
menarik dan mempunyai bentuk tubuh ideal dapat mempengaruhi wanita untuk
mencapai bentuk tubuh ideal.
4) Sosialisasi
Dalam rentang
hidup manusia, tidak terlepas dari pengaruh orang lain. Melalui orang tua,
teman, kekasih, ataupun significant
others lainnya, nilai mengenai penampilan dan standar fisik yang berlaku
diajarkan dan disosialisasikan.
Sedangkan
menurut Levine & Smolak dalam Diana (2007) mengungkapkan beberapa faktor
yang mempengaruhi body image antara
lain:
1) Orang
tua
Orang tua dapat
mempengaruhi perkembangan body image anak antara lain dengan cara memilih dan
mengkomentari pakaian dan penampilan anak atau menganjurkan anak untuk
berpenampilan dengan cara tertentu dan menghindari makanan tertentu.
2) Teman
sebaya
Teman sebaya
berperan dalam penampilan daya tarik fisik. Penampilan daya tarik fisik adalah
topik penting yang khusus dibahas dan diperhatikan bagi setiap kaum wanita.
3) Media
masa
Media masa
berperan sangat besar dalam menyebarkan informasi mengenai standar tubuh yang
ideal. Media tidak hanya memberikan informasi mengenai bentuk tubuh yang ideal
tetapi juga memberitahukan cara mencapainya melalui artikel mengenai diet dan
olahraga.
4) Tahap
perkembangan
Menurut
Trzesniewski dalam Saffer (2005) pada usia dewasa awal merupakan masa dimana
harga diri individu mejadi lebih kuat dan stabil maka dapat dimungkinkan harga
diri dapat menjadi sebuah patokan dalam menilai diri (self) dan cukup berpengaruh dalam perkembangan kehidupan individu
selanjutnya.
d. Tanda-tanda
yang menunjukkan gangguan pada gambaran diri
Gangguan
gambaran diri (body image) adalah
persepsi negatif tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk,
struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang sering berhubungan dengan
tubuh. Gangguan tersebut diakibatkan kegagalan dalam penerimaan diri akibat
adanya persepsi yang negative terhadap tubuhnya secara fisik. Persepsi tubuh
secara fisik berkaitan dengan bagaimana kita mempersiapkan diri kita secara
fisik (Muhith, Abdul 2015).
Tanda gangguan gambaran diri yaitu:
1) Menolak
melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah
2) Tidak
menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau akan terjadi
3) Menolak
penjelasan perubahan tubuh
4) Preokupasi
dengan bagian tubuh yang hilang
5) Mengungkapkan
keputusasaan dan ketakutan
(Riyadi dkk, 2009).
boleh minta dafpus nya? terimakasih buat membantu skripsi saya:)
ReplyDelete