Sunday, 1 January 2017

Gambaran Diri



a.       Definisi
Menurut Stuart & Sundeen (1991) dalam Abdul Muhith (2015) gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi, penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu.
Menurut kamus psikologi Chaplin (2005) citra tubuh atau body image adalah ide seseorang mengenai penampilannya di hadapan orang bagi orang lain.
Gambaran diri menurut Arthur (2010) merupakan imajinasi subyektif yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya, khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan persepsi-persepsi orang lain. Beberapa peneliti atau pemikir menggunakan istilah ini hanya terkait tampilan fisik, sementara yang lain mencakup pula penilaian tentang fungsi tubuh, gerakan tubuh, koordinasi tubuh dan sebagainya.
Menurut Amalia (2007) setiap individu memiliki gambaran diri ideal seperti apa yang diinginkannya termasuk bentuk tubuh ideal seperti apa yang dimilikinya. Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang dipersepsi oleh individu dengan bentuk tubuh yang menurutnya ideal akan memunculkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya.
Pengertian body image menurut Honigam dan Castle dalam Januar (2007) adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan dirasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas penilaian orang lain terhadap dirinya.
Body image menurut Hoyt dalam Naimah (2008) diartikan sebagai sikap seseorang terhadap tubuhnya dari segi ukuran, bentuk, estetika berdasarkan evaluasi individual dan pengalaman efektif terhadap atribut fisiknya.
Beberapa ahli citra tubuh percaya bahwa ketidakpuasan terhadap sosok tubuh terutama apabila diikuti dengan adanya perasaan benci terhadap tubuh, merupakan ekspresi dari harga diri yang rendah dan perasaan inadekuat. Perasaan inadekuat tersebut dapat berasal dari kebencian dari tubuh yang mendasar. Disisi lain persepsi tubuh yang sangat tidak ideal tersebut mungkin saja berasal dari self esteem yang rendah (Melliana, 2006).
b.      Aspek aspek body image
Davison & McCabe (2005) mengemukakan tujuh aspek body image yaitu:
1)      Physical attractiveness adalah penilaian seseorang mengenai tubuh dan bagian tubuhnya (wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain) apakah menarik atau tidak menarik
2)      Body image satisfaction adalah perasaan puas atau tidaknya seseorang terhadap ukuran tubuh, bentuk tubuh, dan berat badan
3)      Body image importance adalah penilaian seseorang mengenai penting atau tidaknya body image dibandingkan hal lain dalam hidup seseorang
4)      Body concealment  adalah usaha seseorang untuk menutupi bagian tubuhnya (wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain) yang kurang menarik dari pandangan orang lain dan menghindari diskusi tentang ukuran dan bentuk tubuhnya yang kurang menarik
5)      Body improvement adalah usaha seseorang untuk meningkatkan atau memperbaiki bentuk, ukuran dan berat badannya yang sekarang
6)      Social physique anxiety adalah perasaan cemas seseorang akan pandangan orang lain terhadap tubuh dan bagian tubuhnya (wajah, tangan, kaki, bahu dan lain-lain) yang kurang menarik jika berada ditempat umum
7)      Appearance comparison adalah perbandingan yang dilakukan seseorang akan berat badan, ukuran badan dan bentuk badannya dengan berat badan, ukuran badan dan bentuk badan orang lain.
c.       Faktor-faktor yang mempengaruhi body image
Menurut Thompson dalam Henggaryadi & Fakhrurrozi (2008) body image dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1)      Tahap perkembangan
Perubahan fisik akan berdampak pada tingkat kepuasan body image mereka karena belum tentu perubahan yang terjadi sesuai dengan keinginan dan bahkan bisa menimbulkan rasa malu. Menurut Trzesniewski dalam Shaffer (2005) pada usia dewasa awal merupakan masa dimana harga diri individu menjadi lebih kuat dan stabil maka dapat dimungkinkan harga diri dapat menjadi sebuah patokan dalam menilai diri dan cukup berpengaruh dalam perkembangan kehidupan individu selanjutnya.
2)      Berat badan dan persepsi derajat kekurusan dan kegemukan
Persepsi dan kategori diri sangat menentukan perasaan orang dalam memberikan label terhadap bentuk tubuhnya.

3)      Tren yang berlaku dimasyarakat
Tren yang sedang berlaku di masyarakat sangat mempengaruhi body image seseorang. Tren tentang bentuk tubuh ideal dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap tubuhnya. Adanya tuntutan untuk selalu tampil menarik dan mempunyai bentuk tubuh ideal dapat mempengaruhi wanita untuk mencapai bentuk tubuh ideal.
4)      Sosialisasi
Dalam rentang hidup manusia, tidak terlepas dari pengaruh orang lain. Melalui orang tua, teman, kekasih, ataupun significant others lainnya, nilai mengenai penampilan dan standar fisik yang berlaku diajarkan dan disosialisasikan.
Sedangkan menurut Levine & Smolak dalam Diana (2007) mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi body image antara lain:
1)      Orang tua
Orang tua dapat mempengaruhi perkembangan body image anak antara lain dengan cara memilih dan mengkomentari pakaian dan penampilan anak atau menganjurkan anak untuk berpenampilan dengan cara tertentu dan menghindari makanan tertentu.
2)      Teman sebaya
Teman sebaya berperan dalam penampilan daya tarik fisik. Penampilan daya tarik fisik adalah topik penting yang khusus dibahas dan diperhatikan bagi setiap kaum wanita.
3)      Media masa
Media masa berperan sangat besar dalam menyebarkan informasi mengenai standar tubuh yang ideal. Media tidak hanya memberikan informasi mengenai bentuk tubuh yang ideal tetapi juga memberitahukan cara mencapainya melalui artikel mengenai diet dan olahraga.
4)      Tahap perkembangan
Menurut Trzesniewski dalam Saffer (2005) pada usia dewasa awal merupakan masa dimana harga diri individu mejadi lebih kuat dan stabil maka dapat dimungkinkan harga diri dapat menjadi sebuah patokan dalam menilai diri (self) dan cukup berpengaruh dalam perkembangan kehidupan individu selanjutnya.
d.      Tanda-tanda yang menunjukkan gangguan pada gambaran diri
Gangguan gambaran diri (body image) adalah persepsi negatif tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang sering berhubungan dengan tubuh. Gangguan tersebut diakibatkan kegagalan dalam penerimaan diri akibat adanya persepsi yang negative terhadap tubuhnya secara fisik. Persepsi tubuh secara fisik berkaitan dengan bagaimana kita mempersiapkan diri kita secara fisik (Muhith, Abdul 2015).
Tanda gangguan gambaran diri yaitu:
1)      Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah
2)      Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau akan terjadi
3)      Menolak penjelasan perubahan tubuh
4)      Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
5)      Mengungkapkan keputusasaan dan ketakutan
(Riyadi dkk, 2009).

1 comment:

  1. boleh minta dafpus nya? terimakasih buat membantu skripsi saya:)

    ReplyDelete