a.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah perkembangan dengan perubahan dalam besar‚ jumlah‚ ukuran atau dimensi tingkat sel‚ organ maupun individu yang dapat
diukur dengan ukuran berat (kg/gr/pound) atau ukuran panjang (meter/sentimeter)
umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Menurut
Whaley dan Wong pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau ukuran sel
tubuh yang ditunjukan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian
tubuh (Maryunami‚ 2010).
Pertumbuhan
adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler‚ berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan‚ sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat (DEPKES RI‚ 2007).
Menurut Whaley
dan Wong perkembangan menitik-beratkan pada perubahan yang terjadi secara
bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling rendah ke
tingkat yang paling tinggidan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran
(Maryumi‚ 2010).
Perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan‚ sebagai hasil dari
pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh‚
jaringan tubuh‚ organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi‚ intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya (Soetjiningsih‚ 2006).
Perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar‚gerak halus‚ bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
Pertumbuhan
terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan‚ perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhi‚ misalnya perkembangan sistem neuromuskuler‚ kemampuan bicara‚ emosi dan sosialisasi. Ke semua
fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh (DEPKES RI‚ 2007)
b.
Ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang
Proses
tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan.
Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan
terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan
menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
Setiap anak
tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya. Karena perkembangan awal
merupakan masa kritis yang akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3)
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana
pertumbuhan‚ perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dalam
pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan
selanjutnya.
4)
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat
pertumbuhan berlangsung cepat‚ perkembangan pun demikian‚ terjadi peningkatan
mental‚ memori‚ daya nalar‚ asosiasi dan lain-lain. Anak sehat‚ bertambah berat
dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
5)
Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan
fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum tetap‚ yaitu:
a)
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala‚ kemudian menuju ke
arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b)
Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak kasar)
lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan
gerak halus (pola proksimodistal).
6)
Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap
perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi
terbalik‚misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak‚ anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Proses
tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang
terjadi dengan sendirinya‚sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar
merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar‚
anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensinya
yang dimiliki anak.
2)
Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua
anak. Dengan demikian perkembangan
seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke
tahapan spesifik dan terjadi berkesinambungan.
c.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang
Pada
umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan
hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
1)
Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang
a)
Ras/ etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika‚
maka ia tidak memiliki faktor hereditas ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya
b)
Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur
tubuh tinggi‚ pendek‚ gemuk atau kurus.
c)
Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa
prenatal tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
d)
Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang
lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas‚
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e)
Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak
yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan
genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f)
Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan
kegagalan pertumbuhan seperti pada sidroma Down’s dan sindroma Turner’s.
2)
Faktor luar (eksternal)
a)
Faktor prenatal
(1)
Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir
kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
(2)
Mekanisme
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan
kelainan kongenital seperti club foot.
(3)
Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin‚
Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
(4)
Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia‚
kardiomegali‚ hiperplasia adrenal.
(5)
Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat
mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali‚ spina bifida‚ retardasi mental dan deformitas anggota gerak‚
kelainan kongenital mata‚ kelainan jantung.
(6)
Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH(Toksoplasma‚ Rubella‚ Sitomegalo
virus‚ Herpes Simpleks) dapat menyebabkan kelainan kelainan pada janin:
katarak‚bisu tuli‚ mikrosefali‚ retardasi mental dan kelainan jantung
kongenital.
(7)
Kelainan Imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin‚ kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolisis yng selanjutnya menyebabkan hiperbilirubinemia dan kern icterus yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
(8)
Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan
fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
(9)
Psikologis ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan‚ perlakuan
salah/kerasaan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
b)
Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma
kepala‚ asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c)
Faktor pascasalin
(1)
Gizi
Untuk tumbuh kembang‚ diperlukan zat makanan yang
adekuat.
(2)
Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberkolosis‚ anemia‚ kelainan jantung bawaan
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
(3)
Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik‚
kurangnya sinar matahari‚ paparan sinar radioaktif‚ zat kimia tertentu (Pb‚ Mercuri‚ rokok‚dll) mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan
anak.
(4)
Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang
anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan‚
akan menglami hambatan didalam pertumbuhan dan perkembanganya.
(5)
Endokrin
Gangguan hormon misalnya pada penyakit hipotiroid
akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
(6)
Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan
makanan‚ kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan menghambat
pertumbuhan anak.
(7)
Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan‚ interaksi ibu-anak
sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
(8)
Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi
khususnya keluarga‚ misalnya menyediakan alat mainan‚ sosialisasi anak‚
ketrlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
(9)
Obat-obatan
Perkembangan kortikosteroid jangka lama akan
menghambat pertumbuhan‚ demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon
pertumbuhan.
d.
Aspek-aspek perkembangan yang dipantau
1)
Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan kemampuan
anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar
seperti duduk‚ berdiri‚ dan sebagainya
2)
Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan oleh otot-otot kecil‚ tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu‚ menjimpit‚
menulis dan sebagainya.
3)
Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara‚ berbicara‚ berkomunikasi‚
mengikuti perintah dan sebagainya.
4)
Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri‚ membereskan mainan selesai bermain)‚
berpisah dengan ibu/pengasuh anak‚ bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya‚dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment