Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi
Sub Pokok Bahasan : Menstruasi
pada remaja awal
Penyuluh : Suryana
Hari dan Tanggal Pelaksanaan: Selasa, 22 Desember 2015
Waktu :
15.00 WIB – selesai
Tempat :
Rumah keluarga Tn.Z
Ds. Blaru Rt:04 RW : I Pati.
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan
selama 20 menit, keluarga dapat memahami tentang menstruasi pada remaja awal.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit keluarga Tn. Z keluarga dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian menstruasi dengan bahasanya sendiri dengan benar.
2. Menyebutkan fisiologi menstruasi dengan baik
3. Menyebutkan jenis gangguan menstruasi dengan baik
4. Menjelaskan perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi
5. Menjelaskan cara menjaga kebersihan saat menstruasi
C. Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan
pada keluarga Tn. Z
Target ditujukan
pada An. R
D. Garis-Garis Besar Materi
1. Pengertian Menstruasi
2. Fisiologi Menstruasi
3. Jenis Gangguan Menstruasi
4. Perawatan vagina selama menstruasi dan
setelah menstruasi
5. Cara menjaga kebersihan saat menstruasi
E. Media
Media yang digunakan adalah
1.
Leaflet
2.
Materi SAP
F. Metode
Metoda yang
digunakan adalah :
1.
Ceramah
2.
Diskusi
/ tanya jawab
G. Strategi Pelaksanaan
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 22 Desember 2015
Waktu : 15.00 WIB – selesai
Tempat :
Rumah keluarga Tn. Z
H. KEGIATAN PENYULUHAN
No |
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan
|
|
Penyuluh
|
Audience
|
|||
1
|
Pembukaan
|
5
menit
|
a.
Menyampaikan
perkenalan
b.
Menjelaskan
kontrak dan tujuan pertemuan
c.
Apersepsi
|
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
c. Memberi respon
|
2
|
Pelaksanaan
|
10 menit
|
Menjelaskan
materi penyuluhan tentang :
a. Pengertian Menstruasi
b. Fisiologi Menstruasi
c. Jenis Gangguan Menstruasi
d. Perawatan vagina selama menstruasi dan
setelah menstruasi
e. Cara menjaga kebersihan saat menstruasi
f.
Membuka
sesion pertanyaan
|
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
b. Bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
|
3.
|
Penutup
|
5
menit
|
a.
Mengajukan
pertanyaan pada An.R
b.
Memberikan
respon positif atas jawaban
yang diberikan
c.
Menyimpulkan
semua penyuluhan yang telah
dilaksanakan
d.
Menutup
penyuluhan dengan salam
|
a. Menjawab pertanyaan
b. Memperhatikan
c. Menjawab salam
|
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan keluarga Tn. Z(waktu dan tempat)
b. Kesiapan materi penyuluh/penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
a. Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai
dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Anggota keluarga antusias untuk bertanya
tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
c. Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan
yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan
tugas
4. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara keluarga dengan bidan dalam melaksanakan implementasi asuhan selanjutnya.
J. Daftar Pertanyaan
Setelah diberikan
penyuluhan kesehatan tentang menstruasi pada remaja awal diharapkan anak R mampu menjawab pertanyaan:
1. Jelaskan kembali pengertian menstruasi dengan bahasamu sendiri dengan benar?
Jawaban:
a. Menstruasi atau haid adalah perubahan
psikologis dalam tubuh manusia yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh
hormon reproduksi
b. Menstruasi merupakan tanda bahwa seorang
anak perempuan menginjak masa remaja.
c. Menstruasi terjadi pada setiap wanita.
d. Menstruasi terjadi ditandai dengan
keluarnya darah dari vagina.
e. Tidak semua darah yang keluar dari vagina
merupakan tanda menstruasi. (Fitria, 2007: 1)
2. Sebutkan Fisiologi menstruasi?
Jawaban:
a.
Menstruasi terjadi secara periodik sebulan sekali.
b.
Jumlah darah yang keluar pada setiap anak perempuan
berbeda-beda.
c.
Jika tidak hamil, menstruasi terjadi karena seorang
wanita harus melepaskan sel telur sebulan sekali, jadi darah yang keluar bukan
merupakan darah yang diakibatkan luka di dalam perut.
d.
Lama waktu terjadinya menstruasi berkisar 5-8 hari
3. Sebutkan jenis gangguan menstruasi?
Jawaban:
a. Amenore
b. Dismenore
c. Gangguan lain menstruasi
d. Sindrom pramenstruasi
e. Bercak di tengah siklus
4. Jelaskan cara perawatan vagina selama menstruasi dan
setelah menstruasi?
Jawaban:
a.
Etika Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
b.
Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat
c.
Melakukan
Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V
d.
Pemilihan
Bahan Katun Untuk Celana Dalam
e.
Hindari Memakai Bedak Pada Vagina
f.
Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat.
g.
Penggunaan Pantyliner
h.
Pemilihan Pembalut yang Tepat
5. Jelaskan cara menjaga kebersihan saat
menstruasi?
Jawaban:
a.
Darah yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung
dengan dengan baik, karena jika darah tidak ditampung dapat menyebabkan
penyakit.
b.
Menampung darah dapat dilakukan dengan menggunakan
softex.
c.
Menampung darah dengan softext tidak memberikan efek
negatif.
d.
Softext harus diganti setiap mandi atau kalau perlu
setiap buang air, karena softext yang tidak diganti dapat menyebabkan
terjadinya penyakit.
K. Referensi
1. Manuaba,
IBG. 1999. Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.
2.
Fitria, Ana. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan Wanita.
Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta
3.
Kissanti,
Annia. 2008. Buku Pintar Wanita Kesehatan dan Kecantikan. Jakarta:
Araska
4.
Ramaiah,
Savitri. 2006. Mengatasi Gangguan Menstruasi. Yogyakarta: Bookmarks
Diglossia Media
5.
Tanpa nama. 2008.
Tips Perawatan Miss V (Vagina).(Online) (www.Harmonisex.wordpres.com,
diakses 17 Desember 2015)
L. Lampiran
1.
Materi
2.
leaflet
MATERI
MENSTRUASI PADA REMAJA AWAL
Agar anak perempuan dapat melewati masa menarche dengan baik maka
diperlukan peran orang tua untuk memberikan pengetahuan kepada anak perempuannya
tentang menstruasi. Menurut Kadarusman (2004), pengetahuan yang harus diberikan
kepada anak tentang menstruasi adalah :
1.
Pengertian
Menstruasi
Menstruasi
atau haid adalah perubahan psikologis dalam tubuh manusia yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi
- Menstruasi merupakan tanda bahwa seorang anak perempuan menginjak masa remaja.
- Menstruasi terjadi pada setiap wanita.
- Menstruasi terjadi ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.
- Tidak semua darah yang keluar dari vagina merupakan tanda menstruasi. (Fitria, 2007: 1)
“Menstruasi
adalah pelepasan dinding rahim (endometrium yang disertai dengan pendarahan dan
terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan” (Kissanti,
2008: 16).
“Menstruasi
mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina
yang berasal dari dinding rahim wanita” (Kissanti, 2008:15).
2.
Proses Terjadi
Menstruasi
Menstruasi adalah hasil interaksi
menyeluruh antara hypotalamus, kelenjar pituitary (di bawah otak), ovarium dan
lapisan uterus. Hypotalamus adalah bagian otak yang mengotrol gerakan tanpa
sadar, kelenjar endokrin dan fungsi-fungsi tubuh seperti suhu, rasa kantuk dan
nafsu makan. Kelenjar pituytary adalah kelenjar kecil yang menempel pada
hypotalamus dan mengeluarkan banyak hormon. Hipotalamus menerima rangsang dari
lingkungan berupa nutrisi, stres, emosi, sinar, bau, bunyi dan sebagainya.
Rangsangan ini mengakibatkan keluarnya suatu hormon yang disebut Hormon Pelepas
Gonadotropin(GnRH). GnRH merangsang pituitary mengeluarkan hormon lain yang
disebut gonadotropin. Gonad adalah organ seksual (ovarium pada wanita
dan testis pada pria dalam hormon yang merangsang organ-organ ini disebut
gonadotropin. Gonadotropin pada wanita merangsang ovarium untuk menghasilkan
telur. Proses pematangan telur ovarium disebut ovulasi. Gonadotropin
juga merangsang ovarium mengeluarkan hormon-hormon wanita, estrogen dan
progesteron. Hormon-hormon ini merangsang lapisan uterus untuk mempersiapkan
kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, lapisan uterus diluruhkan sebagai
menstruasi (Ramaiah, 2006: 21)
Fisiologi
menstruasi
- Mestruasi terjadi secara periodik sebulan sekali.
- Jumlah darah yang keluar pada setiap anak perempuan berbeda-beda.
- Jika tidak hamil, menstruasi terjadi karena seorang wanita harus melepaskan sel telur sebulan sekali, jadi darah yang keluar bukan merupakan darah yang diakibatkan luka di dalam perut.
- Lama waktu terjadinya menstruasi berkisar 5 hari
3.
Jenis Gangguan
Menstruasi dan Penanggulangannya
a. Amenore
Amenore adalah tidak terjadinya
menstruasi. Ada dua jenis amenore yaitu:
1)
Amenore primer adalah ketika menstruasi
tidak terjadi pada seorang wanita sudah berusia enam belas tahun
2)
Amenore sekunder adalah ketika seorang
wanita yang mengalami siklus menstruasi selama tiga bulan atau lebih.
Penanggulanggannya :
1) Penanganan
penyakit spesifik
Abnormalitas kelejar thyroid, tumor
pituitary dan abnormalitas pada kelenjar adrenal bisa ditangani dengan
obat-obat yang tepat.
2) Memancing
progesteron
Dalam perawatan ini diberikan
progesteron oral selama tujuh hari atau 1 kali suntikan progesteron. Menstruasi
biasanya dimulai ketika tingkat progesteron tiba-tiba turun.
3) Terapi hormon
Pil hormon dianjurkan untuk gadis yang
mengalami perkembangan karakteristik seksual sekunder buruk. Biasanya hal ini
mengakibatkan perkembangan pubertas yang mendekati normal
b. Dismenore
Dismenore adalah nyeri atau keram yang
amat sangat pada abdomen sebelum atau selama menstruasi.
1) Berdasarkan ada
tidaknya kelainan ginekologis :
a)
Dismenorea primer (esensial, intrinsik,
idiopatik), yaitu dismenorea yang terjadi tanpa disertai adanya kelainan
ginekologis. Pada wanita yang secara emosional tidak stabil, dismenorea primer
mudah terjadi. Faktor konstitusi erat kaitannya dengan faktor psikis, faktor
ini dapat menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Dismenorea
primer timbul sejak menarche, biasanya pada tahun pertama atau kedua haid.
Biasanya terjadi pada usia antara 15-25 tahun dan kemudian hilang pada usia
akhir 20-an atau awal 30-an. Nyeri biasanya terjadi beberapa jam sebelum atau
setelah periode menstruasi dan dapat berlanjut hingga 48-72 jam. Nyeri
diuraikan sebagai mirip-kejang, spasmodik, terlokalisasi pada perut bagian
bawah (area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah. Dapat
disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah,
iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya
b) Dismenorea
sekunder (ekstrinsik, aquaired), yaitu dismenorea yang berkaitan dengan
kelainan ginekologis, baik kelainan anatomi maupun proses patologis pada
pelvis.
Dismenorea sekunder biasanya terjadi
beberapa tahun setelah menarche, dapat juga dimulai setelah usia 25 tahun.
Nyeri dimulai sejak 1-2 minggu sebelum menstruasi dan terus berlangsung hingga
beberapa hari setelah menstruasi. Pada dismenorea sekunder dijumpai kelainan
ginekologis seperti endometriosis, adenomiosis, kista ovarium, mioma uteri,
radang pelvis dan lain-lain. Dapat
pula disertai dengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal
2) Berdasarkan intensitas nyeri
a.
Dismenorea ringan, yaitu dismenorea dengan rasa nyeri
yang berlangsung beberapa saat sehingga perlu istirahat sejenak untuk
menghilangkan nyeri, tanpa disertai pemakaian obat.
b.
Dismenorea
sedang, yaitu dismenorea yang memerlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri,
tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari.
c.
Dismenorea
berat, yaitu dismenorea yang memerlukan istirahat sedemikian lama dengan akibat
meninggalkan aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau lebih
Penyebab
dari nyeri haid ini adalah
a.
Disminorrea
primer
Banyak teori yang telah ditemukan
untuk menerangkan penyebab terjadi disminorrea primer, tetapi meskipun begitu
patofisiologinya belum jelas terjadi. Etiologi dari disminorrea
primer tersebut adalah
1) Faktor Psikologis
Biasanya
terjadi pada remaja yang tidak stabil emosional tidak stabil, mempunyai ambang
nyeri tang rendah, sehingga dengansedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat
merasakan kesakitan
2) Faktor Endokrin
Pada
umumnya haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tudak bagus. Hal ini
sanagt erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi
prostlagandin akan menyebabakan terjadinya kontraksi uterus yang tidak
terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri
b.
Disminorrea
sekunder
Pada disminorrea sekunder etiologi
yang mungkin terjadi adalah :
1) Faktor konstitusi seperti anemia,
pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang menyebabkan perdarahan, tumor atau
fibroid
2) Anomali uterus konginental, seperti
: rahim yang terbalik, peradangan selaput lendir rahim,
3) Endometriosis
Penyakit yang ditandai dengan adanya
pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim. Endometrium adalah
jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus menstruasi, lapisan
endometrium ini akan bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila
kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai
menstruasi.
Bagaimana lapisan endometrium ini dapat
tumbuh di luar rahim? Biasanya tempat-tempat di luar rahim di mana lapisan
endometrium ini tumbuh ialah pada indung telur (ovarium), belakang rahim
(ligamen utero sacral), saluran tuba fallopi dan kandung kemih. Penyebab
endometriosis secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa teori yang
diajukan selama ini, yaitu :
a. Menstruasi
retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke rongga
perut melalui saluran tuba fallopi.
b. Gangguan sistem
kekebalan yang memungkinkan sel-sel endometrium melekat dan berkembang.
c. Kelainan genetis.
4) Infeksi pelvis
Tanda dan Gejala
a. Nyeri pada
perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai
b. Nyeri dirasakan
sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus
ada.
c. nyeri mulai
timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24
jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
d. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering
berkemih. Kadang
sampai terjadi muntah
Pengobatan
Pengobatan
atau penatalaksanaan dari diminorrea ini dapat dilakukan dengan medis dan non
medis.
1)
Terapi
medis untuk perempuan yang mengalami dissminorrea adalah :
Ø Pemberian obat analgetik
digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri. dapat menggunakan aspirin,
asetaminofen, propofiksen (untuk Nyeri ringan), Promrtazin, oksikodon,
butalbitat ( untuk Nyeri berat)
Ø Terapi Hormonal
Pengobatan hormonal untuk meredakan
dismenore, dan lebih tepat diberikan pada wanita yang ingin menggunakan alat KB
berupa pil. Jenis hormon yang diberikan progestin, pil kontrasepsi (estrogen
rendah dan progesteron tinggi). Pemberian pil dari hari 5-25 siklus haid dengan
dosis 5-10 mg/hari. Progesteron diberikan pada hari ke 16 sampai ke 25 siklus
haid, setelah keluhan nyeri berkurang.
Ø Terapi dengan obat non steroid
antiprostlagandin
Non-steroidal anti-inflammatory drugs
(NSAIDs) yang menghambat produksi dan kerja prostaglandin digunakan untuk
mengatasi dismenore primer. NSAIDs tidak boleh diberikan pada wanita hamil,
penderita dengan gangguan saluran pencernaan, asma dan alergi terhadap jenis
obat anti prostaglandin
2)
Terapi
non Medis dapat dilakukan :
Ø Hangatkan
bagian perut, dapat menyebabkan vasodilatasi dan mengurangi spasmodik uterus
Ø Masase daerah
perut yang tersa nyeri, mengurangi nyeri karena ada stimulus sentuhan
terapeutik
Ø Lakukan latihan
ringan, dapat memeprbaiki aliran uterus dan tonus otot
Ø Lakukan tekhnik
relaksasi, mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks
Ø Istirahat dan
tidur
Penaggulangannya :
1) Memberikan
konseling dan membangkitkan rasa percaya diri pada remaja putri yangmenderita
dismenore primer
2) Jangan
dibiasakan memakai obat apapun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter demi menghindari penyakit pada oragan reproduksi
3) Memberikan
obat-obatan penghambat syntetase prostaglandin. Kelompok obat-obatan ini
menghambat produksi prostaglandin oleh rahim. Sebagain orang memerlukan
obat-obatan ini 3 hingga 4 kali sehari selama 1 atau 2 hari saat mengalami
dismenore.
c. Sindrom pramenstruasi
Ini mencakup sekelompok gejala seperti
ketegangan saraf, mudah marah, berat badan naik, sakit kepala, dan sebagainya
selama beberapa hari terakhir siklus menstruasi.
Penanggulangannya :
Jenis perdarahan ini disebabkan oleh
produksi progesteron yang terbatas. Perdarahan ini dapa diatasi dengan
pemberian hormon progesteron pada hari ke 15 sampai hari ke 26 siklus
menstruasi
d. Bercak di tengah siklus
Jenis perdarahan ini disebabkan
penurunan tingkat estrogen setelah ovulasi. Penanggulangannya adalah pemberian
tablet estrogen oral diberikan selam 3 hari setelah ovulasi untuk mencegah
bercak di tengah siklus.
e. Bercak pasca menstruasi
Perdarahan jenis ini adalah peluruhan
lapisan uterus yang terganggu. Penaggulangannya adala pemberian tablet sodium
dicolfenac atau pil kontrasepsi oral dapat diberikan selama periode menstruasi.
4.
Perawatan
vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi
Salah satu bagian pada diri wanita yang
kerap kali terlupakan dalam perawatan yaitu vagina. Ini disebabkan karena
bagian ini selalu tertutupi sehingga kita mengabaikannya. Padahal, vagina
memiliki potensi berawalnya penyakit dapat bersarang di tubuh kita, karena
letaknya yang berdekatan dengan anus. Maka dari itu, perlunya menjaga
kebersihan vagina dengan perawatan yang baik. Tidak ada salahnya jika perhatian
khusus diberikan pada bagian sensitif perempuan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Etika
Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
Cara membasuh vagina yang
tepat adalah dengan menyiramkan air dari arah depan vagina ke belakang anus dan
bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss V dengan handuk lembut atau tissu
agar tidak basah.
b. Pilihlah
Cairan Pembersih yang Tepat
Pemilihan cairan pembersih
juga harus diperhatikan dengan memilih pembersih khusus vagina yang kadar
pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan botolnya) dan yang terpenting hindarilah
pembersih vagina dengan kadar pH yang tinggi karena akan mengakibatkan kulit
kelamin menjadi keriput dan mematikan bakteri baik yang mendiami vagina.
c. Melakukan Pemeriksaan Rutin
Pada Wilayah Miss V
Pemeriksaan rutin juga
perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi dapat segera diketahui. Tanda-tanda bisa
dideteksi bila terjadi perubahan warna di daerah sekitar Miss v (menjadi lebih
merah) dan kerap kali disertai bau yang kurang sedap juga rasa gatal. Bila
hal itu terjadi segeralah berkonsultasi pada ahli obstetri-ginekologi atau
dokter ahli kulit dan kelamin.
d. Pemilihan
Bahan Katun Untuk Celana Dalam
Memilih bahan pada celana
dalam sebaiknya mengunakan bahan Katun karena katun dapat menyerap keringat
dengan baik. Dan usahakan untuk menghindari bahan seperti
nilon, karena bahan nilon memilki sifat panas yang dapat menimbulkan kelembapan
yang berlebih dan bisa berakibat tumbuhnya jamur dan patogen di wilayah vagina.
e. Hindari
Memakai Bedak Pada Vagina
Partikel halus yang
terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam vagina dan bisa
mengakibatkan timbulnya jamur di area sensitif itu.
f. Jangan
Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat
Keringat merupakan “santapan nikmat” bagi jamur di area vagina,
maka dari itu hindarilah memakai celana yang terlalu ketat. Jika memanga ingin
mengenakan celana ketat, usahakan untuk tidak memakainya seharian dan segeralah
ganti pakaian yang longgar setibanya di rumah.
g. Penggunaan
Pantyliner
Penggunaan pantyliner
setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain dapat menimbulkan jamur, juga
bisa menghalangi sirkulasi udara pada daerah vagina. Bila terpaksa
menggunakan, sebaiknya pantyliner diganti setiap habis buang air kecil atau
buang air besar.
h. Pemilihan
Pembalut yang Tepat
Dalam pemilihan pembalut,
sebaiknya pilihlah pembalut yang berdaya serap tinggi dan permukaan yang lembut,
agar dapat mengurangi iritasi pada daerah kulit vagina. Dan yang terpenting
hindari pembalut yang mengandung wangi-wangian karena bagi yang berkulit
sensitif, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan membuat vagina jadi gatal
dan iritasi.
5.
Menjaga Kebersihan saat Menstruasi
a. Darah
yang keluar pada saat menstruasi harus ditampung dengan dengan baik, karena
jika darah tidak ditampung dapat menyebabkan penyakit.
b. Menampung
darah dapat dilakukan dengan menggunakan softex.
c. Menampung
darah dengan softext tidak memberikan efek negatif.
d. Softext
harus diganti setiap mandi atau kalau perlu setiap buang air, karena softext yang tidak diganti dapat
menyebabkan terjadinya penyakit.
No comments:
Post a Comment