BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Neonatus
adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin. Bayi baru lahir atau neonatus meliputi
umur 0 - 28 hari.
Bayi
merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko
tersebut antara lain dengan melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan dan pelayanan kepada neonatus, bayi dan balita. Bayi yang lahir akan
mengalami adaptasi sehingga yang semula bersifat bergantung kemudian menjadi
mandiri secara fisiologis. Sebelum diatur oleh tubuh bayi sendiri, fungsi
tersebut dilakukan plasenta yang kemudian masuk ke periode transisi.
Penelitian
menunjukkan bahwa, 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam
bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat
akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup,
bahkan kematian. Misalnya karena hipotermi akan menyebabkan hipoglikemia dan
akhirnya dapat terjadi kerusakan otak. Jadwal kunjungan bayi baru lahir perlu
dilakukan oleh tenaga kesehatan karena bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan luar berlangsung baik, bayi
baru lahir juga membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya
menjalani masa transisi dengan baik. Oleh karena itu, penulis membuat makalah
dengan judul “Asuhan Bayi Baru Lahir dan Neonatus.”
B.
Rumusan
Masalah
1. Kapan
jadwal kunjungan BBL dan neonatus?
2. Bagaimana
manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui jadwal kunjungan BBL dan neonatus
2. Untuk
mengetahui manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Jadwal
Kunjungan
Kunjungan
neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada bayi
sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal. Jadwal
kunjungan neonatus atau bayi baru lahir antara lain:
1. Kunjungan I
Dilakukan pada 6 jam pertama setelah kelahiran.
a. Menjaga agar
bayi tetap hangat dan kering. Menilai penampilan bayi secara umum yaitu
bagaimana penampakan bayi secara keseluruhan dan bagaimana ia bersuara yang
dapat menggambarkan keadaan kesehatannya.
b. Tanda-tanda
pernapasan, denyut jantung dan suhu badan penting untuk diawasi selama 6 jam
pertama.
c. Menjaga tali
pusat agar tetap bersih dan kering.
d. Pemberian
ASI awal.
2. Kunjungan II
Pada hari ke-3 setelah kelahiran
a.
Menanyakan pada ibu mengenai keadaan bayi
b.
Menanyakan bagaimana bayi menyusui.
c.
Memeriksa apakah bayi terlihat kuning (ikterus)
d.
Memeriksa apakah ada nanah pada pusat bayi dan apakah
baunya busuk
3. Kunjungan
III
Pada hari ke-8 sampai 28 hari setelah kelahiran. Tapi biasanya pada minggu ke-2 bersamaan dengan saat melakukan kunjungan nifas yang ketiga pada ibu.
a.
Tali pusat biasanya sudah lepas pada kunjungan 2
minggu pasca salin
b.
Memastikan apakah bayi mendapatkan ASI yang cukup
c.
Bayi harus mendapatkan imunisasi
4. Kunjungan IV
Pada 6 minggu setelah kelahiran. Kunjungan neonatus hanya 3 kali kunjungan tapi saat melakukan kunjungan nifas yang ke-4 pada ibu sekaligus melihat kondisi bayi.
a. Memastikan
bahwa laktasi berjalan baik dan berat badan bayi meningkat
b. Melihat
hubungan antara ibu dan bayi.
c. Menganjurkan
ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk penimbangan dan imunisasi
B.
Manajemen
pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus
1. Pengkajian segera BBL
a. Pemeriksaan awal
1) Nilai kondisi bayi
2) Apakah bayi menangis kuat/bernapas tanpa kesulitan ?
3) Apakah bayi bergerak aktif/lemas ?
4) Apakah warna merah muda,pucat/biru ?
5) APGAR Score Merupakan alat untuk peagkajian bayi setelah lahir meliputi 5
variabel yaitu pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot, reflek .
Apgar score ditemukan oleh virginia apgar (1950).
b. Pemeriksaan lengkap beberapa jam kemudian
Semua bayi harus diperiksa lengkap beberapa jam kemudian, setelah
membiarkan bayi beberapa waktu untuk pulih karena kelahiran. Bayi secara
keseluruhan. Bayi normal berbaring dengan posisi fleksi (menekuk). la mungkin
meregang atau menguap. Warnanya merah muda. la menangis. Pernapas-annya
teratur. la memberikan respon terkejut yang normal, jika tiba-tiba diberi
sentakan (ia akan melemparkan tangannya ke arah depan luar seperti hendak meraih
seseorang). Ini disebut refleks Moro.
a)
Kepala
1)
Ukurlah lingkar kepala. Ukuran kepala yang
tidak normal besarnya
disebut hidrosefalus. Ukuran kepala yang terlalu kecil disebut
mikrosefalus. Lingkar kepala rata-rata adalah 33 cm.
2)
Rabalah fontanela anterior, seharusnya tidak menonjol (membengkak).
3)
Lihatlah adanya celah bibir (seperti bibir kelinci) atau celah palatum.
b)
Punggung.
Spina bifida merupakan kelainan tulang belakang pada
bayi. Tidak didapatkan tulang dan kadang-kadang tidak ada kulit yang menutupi
sumsum tulang belakang bayi.
c)
Anus
Periksalah apakah anus terbuka dan mekonium dapat
keluar. Ini untuk meyakinkan tidak adanya anus imperforate/atresia ani. Anus imperforata atau atresia ani
merupakan kelainan kongenital pada anus dimana tidak terdapatnya lubang anus.
d)
Anggota tubuh
Periksa kondisi semua
anggota tubuh, apakah normal ataukah terdapat kelainan.
2.
Pemeliharaan BBL
Dalam melakukan
kunjungan rumah, bidan harus memperhatikan kebutuhan higiene, memandikan bayi,
memelihara tali pusat, pakaian bayi, merawat kuku bayi, merawat mulut bayi,
merawat telinga, merawat hidung, kebutuhan makanan, dan kebutuhan tidur.
a. Kebutuhan Higiene
Berikut ini adalah
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara kebersihan :
1) Kuku
jari tangan ibu hendaknya selalu pendek supaya tidak ada kuman dan kotoran yang
terselip di bawah kuku dan mencegah jangan sampai melukai badan bayi.
2) Sebelum
dan sesudah memegang bayi ibu harus selalu mencuci tangan.
3) Kamar
bayi terlindungi dari angin, debu, tetapi cukup mendapat sinar matahari dan
udara segar.
4) Untuk
menghindari infeksi, pakaian bayi harus dicuci terpisah dari pakaian anggota
keluarga yang lain.
5) Pakaian
bayi harus selalu bersih dan kering dan tidak memberi kapur/kamper pada pakaian
bayi.
b. Memandikan Bayi
Tujuan memandikan bayi
adalah membersihkan kulit, merangsang peredaran darah, memberi perasaan nyaman
dan segar, dan melatih bayi agar terbiasa akan kebersihan. Cara memandikan bayi
:
1) Bersihkan
wajah bayi dengan waslap basah tanpa sabun karena bahaya sabun masuk ke mata
bayi. Badan disabuni mulai dari kepala, leher, tangan, jari, ketiak, dada,
perut, sekitar pusat, kemudian punggung, kaki, dan terakhir alat kelamin.
Perhatikan lipatan, misalnya leher, ketiak, paha harus dibersihkan dengan baik.
Dengan waslap bersih, badan dibersihkan dari sabun.
2) Bayi
dimasukan ke dalam ember mandi dan bilas sampai bersih.
3) Bayi
diangkat dari air, diletakkan diatas handuk dan dikeringkan mulai dari kepala
menurun ke bawah. Perhatikan, lipatan harus benar-benar kering dan dilihat
apakah ada kelainan kulit dan sebagainya.
c. Memelihara Tali Pusat
Jika tali pusat masih
ada, ambil sepotong kasa steril kering kemudian tali pusat dibungkus.
Perhatikan pangkal/puntung tali pusat harus terbungkus dengan baik.
d. Pakaian Bayi
Semua pakaian bayi yang
akan dipakai harus dicuci dahulu, tidak boleh disimpan dengan kapur barus karena
dapat menyebabkan bayi kuning. Ukuran popok yang paling baik yaitu jangan
terlalu kecil supaya dapat dipakai agak lama. Baju bayi dipilih sesuai dengan
keadaan setempat.
e. Merawat Kuku Bayi
Jika kuku bayi panjang
harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek. Sebaiknya, gunakan pemotong kuku
khusus untuk bayi atau gunting kecil. Hati-hati, jangan sampai melukai jari
bayi karena kulit bayi masih sangat lunak.
f. Merawat Mulut Bayi
Mulut bayi dengan
bercak putih mungkin karena sisa dari susu (apabila bayi tidak minum ASI). Cara
menghilangkannya ialah membilasnya dengan air putih setelah minum susu.
g. Merawat Telinga
Telinga bagian dalam
harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus segera berobat ke dokter.
Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik dan dibersihkan dengan
kapas hindari menggunakan lidi atau benda keras.
h. Merawat Hidung
Jika bayi pilek, lendir
pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan memasukkan kapas yang digulung dan
diputar sedikit ke dalam lubang hidung, jangan menggunakan benda lain. Untuk
membantu kesembuhan, bayi dijemur pada pagi hari.
i.
Kebutuhan
Makanan
Makanan utama dan
terbaik bagi bayi yang sudah disediakan Tuhan adalah air susu ibu (ASI). ASI
tidak hanya memberi perlindungan terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang
pertumbuhan sistem kekebalan.
j.
Kebutuhan
Tidur
Bayi harus cukup tidur
dan teratur. Pada bulan pertama, bayi akan tidur terus, ia hanya bangun jika
lapar, mandi, dan jika diganti popoknya. Makin besar, waktu tidur bayinya makin
berkurang karena bayi sudah dapat bermain. Meskipun demikian harus tetap
diusahakan agar bayi tidur teratur pagi, sore, dan malam hari.
k. Cara
menjaga kesehatan bayi
1) Amati
pertumbuhan bayi baru lahir dan neonatus secara teratur.
a) Timbang
BB bayi baru lahir dan neonatus sebulan sekali sejak usia 1 bulan sampai 5
tahun di posyandu
b) Tanya
hasil penimbangan dan minta pada kader mencacat di KMS.
c) Jika
bayi baru lahir dan neonatus tumbuh kurang sehat minta nasehat gizi ke petugas
kesehatan
d) Bermain
dan bercakap-cakap pada BBL dan neonatus sangat penting bagi perkembangan BBL
dan neonatus
2) Minta
imunisasi sesuai jadwal di posyandu, rumah sakit atau praktek swasta.
a) BBL
dan neonatus harus di imunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun.
b) Imunisasi
mencegah penyakit TBC, hepatitis, polio, difteri, batuk 100 hari, tetanus dan
campak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kunjungan
neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin komplikasi yang terjadi pada bayi
sehingga dapat segera ditangani dan bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap untuk mendapatkan perawatan yang optimal. Jadwal
kunjungan neonatus dan bayi baru lahir antara lain:
1.
Kunjungan I: Dilakukan pada 6 jam pertama setelah kelahiran
2.
Kunjungan II: Pada hari ke-3 setelah kelahiran
3.
Kunjungan III: Pada hari ke-8 sampai 28 hari setelah kelahiran
4.
Kunjungan IV: Pada 6 minggu setelah kelahiran. Kunjungan neonatus hanya 3 kali kunjungan tapi saat melakukan kunjungan nifas yang ke-4 pada ibu sekaligus melihat kondisi bayi.
Dalam
melakukan kunjungan rumah, bidan harus memperhatikan kebutuhan higiene,
memandikan bayi, memelihara tali pusat, pakaian bayi, merawat kuku bayi,
merawat mulut bayi, merawat telinga, merawat hidung, kebutuhan makanan, dan
kebutuhan tidur.
B.
Saran
Tenaga kesehatan
sebaiknya mengetahui jadwal kunjungan dan asuhan bayi baru lahir yang
harus dilakukan setiap kunjungan tersebut karena bayi
memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke
kehidupan luar berlangsung baik.
DAFTAR PUSTAKA
Deslidel, dkk. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita.
Jakarta: EGC.
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita.
Yogyakarta: Fitramaya.
Sudarti dan Endang khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak
Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
|
Surjono chmad, dkk,
2005. Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir
untuk para medis. Jakarta.
Syafridun dan
Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta:
EGC.
Wahyuni,
Sari.2012.Asuhan Neonatus,dan Balita.
Jakarta: EGC.
Yeyeh Al Rukiyah,
2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Jakarta: Trans Info Media.
No comments:
Post a Comment