Kebutuhan Dasar Neonatus Bayi Balita dan
Anak Prasekolah
A. Kebutuhan
Fisik
1. Nutrisi
a. Neonatus
(0-28 hari)
1) Berikan
ASI yang pertama kali keluar dan berwarna ke kuningan (kolostrum)
2) Berikan
hanya ASI (ASI eksklusif)
3) Jangan
berikan makanan/minuman selain ASI
4) Susui
sesering mungkin
5) Susui
setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari
6) Jika
tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui
7) Susui
dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
8) Susui
sampai payudara terasa kosong, lalu pindah kepayudara sisi lainnya
b. Bayi
dan Balita
1) Bayi
(29 hari – 1 tahun)
a) Umur
6-8 bulan
(1) Terus
berikan ASI
(2) Mulai
berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI)
(3) Contohnya
bubur susu dan bubur tim yang di lumat, makanan lumat (bubur lumat, sayuran,
daging dan buah yang dilumatkan, makanan yang dilumatkan, biskuit, dll)
(4) Cara
pemberian MP-ASI :
Berikan ASI dulu,
kemudian MP-ASI, Berikan makanan selingan 2 kali sehari, contohnya bubur kacang
hijau, pisang, biskuit, nagasari, dan kue lain.
Jika menggunakan MP-ASI
buatan pabrik, baca cara pakainya. Perhatikan tanggal kedaluarsa.
b) Umur
9-11 bulan
(1) Terus
berikan ASI
(2) Berikan
MP-ASI yang lebih padat. Contohnya bubur nasi, nasi tim, dan nasi lembek.
c) Balita
(12-59 bulan)
(1) Teruskan pemberian ASI
(1) Teruskan pemberian ASI
(2) Beri
makanan seperti orang dewasa 3-4 kali sehari
(3) Berikan
makanan selingan 2 kali sehari
(4) Jangan
berikan makanan manis sebelum waktun makan, sebab bisa mengurangi nafsu makan.
(5) Jangan biarkan anak minum teh. karena teh menghambat penyerapan makanan.
(5) Jangan biarkan anak minum teh. karena teh menghambat penyerapan makanan.
d) Anak
Prasekolah (60-72 bulan)
Diberikan makanan
seperti orang dewasa, 3 kali sehari dan beri makanan selingan.
2.
Personal Hygiene
a. Neonatus
1) Neonatus
harus selalu di jaga agar tetap bersih, hangat dan kering. Memandikan neonatus
sebaiknya di tunda sampai 6 jam kelahiran.
2) Mandikan
setiap pagi dan sore dengan air hangat. Jika ingin memakai sabun pilih sabun
dengan PH netral dengan sedikit atau bahkan tanpa parfum atau pewarna.
3) Ganti
popok sesegera mungkin bila kotor, baik karena urine atau feses. Kulit harus
segera di bersihkan baik air maupun dengan lap untuk mengurangi risiko lecet
dan ruam popok pada kulit.
b. Bayi
dan Balita
1) Beberapa
cara menjaga kulit bayi agar tetap bersih adalah memandikan bayi, menggantikan
popok atau pakaian bayi sesuai keperluan, pastikan bayi tidak terlalu panas/
dingin. Dan menjaga kebersihan pakaian dan hal-hal yang bersentuhan dengan
bayi.
2) Mandikan
anak dengan sabun 2X sehari
3) Cuci
rambut dengan sampo 3x seminggu
4) Cuci
tangannya dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar, buang air kecil,
dan setelah bermain
5) Jaga
kebersihan telinga anak
6) Gunting
kuku tangan dan kaki nya jika panjang
7) Ajari
buang air besar dan kecil di WC
8) Jaga
kebersihan pakaian, mainan, dan tempat tidur
9) Jaga
kebersihan perlengkapan makan dan minum
10) Rawat
gigi anak dengan cara:
a) Jika
giginya belum tumbuh bersihkan gusinya tiap selesai menyusu dengan kain yang di
basahi air hangat
b) Jika
sudah tumbuh gosok giginya dengan odol dan sikat gigi kecil sesudah sarapan dan
sebelum tidur
c) Ajari
anak menggosok gigi sendiri
d) Jangan
biasakan makan manis dan lengket
e) Periksakan
tiap 6 bulan sekali di puskesmas atau dokter gigi.
c. Anak
Prasekolah
1) Mandikan
anak dengan sabun 2X sehari
2) Cuci
rambut dengan sampo 3x seminggu
3) Cuci
tangannya dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar, buang air kecil,
dan setelah bermain
4) Jaga
kebersihan telinga anak
5) Gunting
kuku tangan dan kaki nya jika panjang
6) Ajari
buang air besar dan kecil di WC
7) Jaga
kebersihan pakaian, mainan, dan tempat tidur
8) Jaga
kebersihan perlengkapan makan dan minum
9) Gosok
giginya dengan odol dan sikat gigi kecil sesudah sarapan dan sebelum tidur
B. Kebutuhan
Kesehatan Dasar
1. Pakaian
a. Neonatus
1) Gunakan
pakaian yang menyerap keringat dan tidak sempit
2) Segera
ganti pakaian jika basah dan kotor
3) Pada
saat di bawa keluar rumah, gunakan pakaian secukupnya tidak terlalu tebal atau
tipis
4) Jangan
gunakan gurita terlalu kencang, yang penting pakaian harus nyaman (tidak
mengganggu aktivitas bayi).
b. Bayi,
Balita dan Anak Prasekolah
1) Beri
pakaian yang warna-warni untuk melatih motorik halus
2) Pilihlah
produk dan pakaian anak yang sudah SNI. Berdasarkan pada peraturan menteri
perindustrian RI No 07/M-IND/PER/2/2014 tentang pemberlakuan Standart Nasional
Indonesia (SNI) bagi pakaian bayi dan anak setiap produsen dan importir pakaian
bayi di indonesia wajib hukumnya untuk mencantumkan SNI pada setiap
produknya per 17 Mei 2014. Hal ini karena kandungan berbahaya seperti AZO,
formaldehida, dan dan kadar logam berpotensi mengganggu kesehatan bayi dan
anak. Menurut penelitian, resiko yang muncul misalnya, iritasi yang bersifat
mutagenik maupun karsiogenik. Pakaian bayi yang di maksud dalam peraturan ini
adalah pakaian dan aksesoris pakaian (perlengkapan bayi). Aksesoris termasuk di
antaranya topi, selimut, sarung tangan, kaos kaki, serta tas bayi. Tujuan
peraturan ini adalah untuk menjamin kesehatan bayi dan anak indonesia.
3) Jangan pakaikan sepatu berhak tinggi pada anak. Kadang ada orang tua yang memakaikan
sepatu berhak tinggi pada anak agar terlihat lebih cantik, padahal hal ini
tidak baik bagi kesehatan anak. Anak yang baru belajar berjalan dan diberi
sepatu berhak tinggi lama-kelamaan akan menyebabkan tungkai berbentuk “O” atau “X”
dan membuat anak kesulitan untuk berjalan dan sering jatuh.
2. Perumahan
a. Atur
suhu rumah agar jangan terlalu panas ataupun terlalu dingin
b. Bersihkan
rumah dari debu dan sampah
c. Usahakan
sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah
d. Beri
ventilasi pada rumah dan minimal 1/15 dari luas rumah
3. Sanitasi
lingkungan
a. Persediaan
air:
1) Air
harus jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa
2) Air
tidak mengandung zat-zat yang berbahaya dan mineral yang melebihi batas normal
3) Air
tidak mengandung suatu bibit penyakit (cholera, thypus, dysentri, cacing dll)
4) Tidak
mengandung bakteri E coli, bakteri saprotik tidak lebih 100/ml air.
5) Lakukan
pengurasan pada bak penampungan air dan lakukan penutupan agar tidak ada
jentik-jentik nyamuk
b. Pembuangan
kotoran (septiteng)
1) Tempat
pembuangan kotoran tidak boleh mengotori tanah permukaan
2) Tidak
mengotori air permukaan, tidak mengotori air dalam tanah dan tidak boleh
terbuka
3) Kakus
terlindungi dari penglihatan orang.
c. Pembuangan
sampah
Tempat pembuangan
sampah jangan terlalu dekat dengan rumah
C. Kebutuhan
Psikososial
1. Kasih
sayang
a. Neonatus
1) Sering
memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang
2) Perhatikan
saat sedang menyusui dan berikan belaian penuh kasih sayang
3) Bicara
dengan nada lembut dan halus, serta penuh kasih sayang.
b. Bayi,
balita dan anak prasekolah
1) Ciptakan
rasa aman dan nyaman agar anak merasa di lindungi
2) Perhatikan
minat, keinginan, damn pendapatannya, serta beri contoh yang baik (bukan
dipaksa), dibantu, di dorong/dimotivasi dan dihargai, di didik dengan
kegembiraan.
3) Dengarkan
apa yang ingin dibicarakan/diceritakan anak
2. Rasa
Aman
a. Neonatus
1) Hindari
pemberian makanan selain ASI
2) Jaga
dari trauma dengan meletakkan BBL di tempat yang aman dan nyaman, tidak
membiarkannya sendirian tanpa pengamata, dan tidak meletakkan barang-barangyang
mungkin membahayakan di dekat BBL.
b. Bayi
dan Balita
1) Biasakan
anak dari kecil selalu memakai alas kaki kemanapun ia pergi agar tidak tertusuk
benda tajam.
2) Jauhkan
anak dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, dan polusi kendaraan bermotor
3) Sebaiknya
anak tidur di dalam selambu
c. Anak
Pra Sekolah
1) Jangan
biarkan anak bermain di dekat sumur, kolam, sungai, dan jalan raya
2) Jauhkan
anak dari benda panas seperti kompor, setrika, termos, dan air panas
3) Jauhkan
anak dari benda berbahaya seperti pisau, colokan listrik, dan kabel
4) Sembunyikan
benda yang bisa di sangka maanan atau minuman dari anak seperti racun tikus,
racun serangga, minyak tanah, sabun dan deterjen
3. Harga
Diri pada Neonatus, Bayi Balita, dan Anak Pra Sekolah
Bayi dan anak memiliki kebutuhan akan harga diri dan ingin dirinya merasa dihargai, baik oleh dirinya maupun orang lain. Anak ingin memiliki tempat di hati keluarga dan juga mendapat perhatian sebagaimana orang-orang disekitarnya.
Bayi dan anak memiliki kebutuhan akan harga diri dan ingin dirinya merasa dihargai, baik oleh dirinya maupun orang lain. Anak ingin memiliki tempat di hati keluarga dan juga mendapat perhatian sebagaimana orang-orang disekitarnya.
4. Rasa
memiliki pada Neonatus, Bayi Balita, dan Anak Pra Sekolah
Ajarkan
anak untuk mencintai barang-barang yang ia punya (mainan, pakaian). sebagaimana orang dewasa, rasa memiliki pada bayi dan anak juga merupakan suatu kebutuhan. Anak merasa benda-benda yang dimiliki harus selalu dilindungi.
5. Pengalaman
6. Stimulasi
Adanya
Pengalaman pada anak merupakan hal yang sangat berharga. Anak akan lebih
percaya diri dan merasakan kesuksesan yang besar dari pengalaman yang ada untuk
digunakan dalam aktivitas yang akan dilakukan. Pengalaman-pengalaman tersebut
perlu kita hargai agar dapat membantu pertumbuhan anak.
Kebutuhan stimulasi ini sangat membantu dalam proses pembelajaran dan pencapaian dalam pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Stimulasi ini dapat berupa latihan ataupun bermain. Stimulasi
dilakukan setiap saat ada kesempatan berinteraksi, setiap hari, terus menerus,
bervariasi, disesuaikan dengan umur perkembangan kemampuannya, serta dilakukan
oleh keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu). Stimulasi harus dilakukan
dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara ibu/balitanya. Jangan
memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh, tidak
memperhatikan minat atau keinginan bayi/balita, atau bayi balita sedang
mengantuk, bosan, atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah,
bosan, sebal, maka tanpa disadari
pengasuh justru memberikan rangsangan emosional yang negatif karena pada
prinsipnya semua ucapan, sikap, dan perbuatan pengasuh adalah merupakan
stimulasi yang direkam, diingat, dan akan ditiru atau justru menimbulkan
ketakutan bayi-balita.
a. Neonatus
Umur 0-3 Bulan
1) Sering
memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang.
2) Gantung
benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat
3) Gendong
dalam posisi tegak agar ia dapat belajar menahan kepalanya tetap tegak
4) Ajak
bayi tersenyum dan bicara.
5) Perdengarkan
musik
b. Bayi
dan Balita
a) Bayi
1) Umur
3-6 Bulan
(1) Sering
tengkurapkan bayi.
(2) Gerakkan
benda ke kiri dan kanan, di depan matanya.
(3) Perdengarkan
berbagai bunyi-bunyian.
(4) Beri
mainan benda yang besar dan berwarna.
2) Umur
6-12 Bulan
(1) Ajari
bayi duduk
(2) Ajak
main ciluk-ba
(3) Ajari
memegang dan makan biskuit
(4) Ajari
memegang benda kecil dengan 2 jari
(5) Ajari
berdiri dan berjalan dengan berpegangan
(6) Ajak
bicara sesering mungkin
(7) Latih
mengucapkan ma...ma...pa...pa...
(8) Beri
mainan yang aman dipukul-pukul
b) Balita
1) Umur
1-2 Tahun
(1) Ajari
berjalan di undakan/tangga
(2) Ajak
membersihkan meja dan menyapu
(3) Ajak
membereskan mainan
(4) Ajari
mencoret-coret di kertas
(5) Ajari
menyebut bagian tubuhnya
(6) Bacakan
cerita anak
(7) Ajak
bernyanyi
(8) Ajak
bermain
(9) Berikan
pujian kalau ia berhasil melakukan sesuatu
2) Umur
2-3 Tahun
(1) Ajari
berpakaian sendiri
(2) Ajak
melihat buku bergambar
(3) Bacakan
cerita anak
(4) Ajari
makan di piringnya sendiri
(5) Ajari
cuci tangan
(6) Ajari
buang air besar dan kecil di tempatnya
3) Umur
3-5 Tahun
(1) Minta
anak menceritakan apa yang ia lakukan
(2) Dengarkan
ia ketika bicara
(3) Jika
ia gagap, ajari bicara pelan-pelan
(4) Awasi
dia mencoba hal baru
c) Anak
Prasekolah
1) Bantu
anak menulis namanya, kata-kata pendek, serta angka-angka, ajak anak bermain
berhitung.
2) Letakkan
sebuah kalender di kamar anak, bantu anak mengenal bulan, minggu dan hari.
Minta ank menandai tanggal-tanggal penting di kalender, dan ajak anak
menghitung jumlah hari (hari/bulan) untuk sampai pada tanggal itu.
3) Sering-sering
membaca buku, kemudian dibicarakan bersama. Setelah selesai membaca cerita
pendek, tanya pada anak beberapa pertanyaan.
4) Pada
umur ini anak anak-anak senang sekali bergaul dan membutuhkan teman sebaya
untuk bermain. Bantu dan beri anak kesempatan berkumpul dengan teman-temannya.
Ajari anak memakai kata-kata yang tepat ketika menyampaikan maksudnya pada
teman-temannya.
No comments:
Post a Comment