Friday 13 December 2013

makalah scleroderma



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ada satu penyakit yang masih langka di pendengaran kita yang biasanya disebut Scleroderma Scleroderma adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh tumpukan kolagen yang berlebihan. Penyakit ini menjangkiti setidaknya 300.000 orang di Amerika Serikat, dan biasanya empat kali lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria. Perkembangan sistem sclerodorma dikenal sebagai sclerosis dan penyakit semacam ini umumnya bisa berakibat fatal.
Scleroderma sebagian besar akan mempengaruhi kulit dan ditandai dengan pengerasan kulit dan jaringan parut. Biasanya kulit akan tampak kemerahan atau bersisik. uga ada pembuluh darah yang mungkin cenderung terlihat. Ada penyusutan lemak dan otot yang akan melemahkan anggota badan dan mempengaruhi penampilan mereka ketika ada area yang lebih luas yang terkena penyusutan ini. Bahkan di beberapa kasus yang cukup serius, scleroderma bisa mempengaruhi pembuluh darah. Masalah ini cukup serius sebab scleroderma berjalan di antara dua penyakit. Hal yang paling penting untuk diketahui adalah bagaimana mendeteksi apa yang sedang terjadi di bawah kulit dan luas areal yang ditutupi oleh penyakit. Seseorang mungkin hanya memiliki satu atau dua daerah yang terkena atau mungkin sudah banyak dari mereka yang memiliki area luka yang lebih besar. 
Banyak orang yang menderita scleroderma mengalami fenomena Raynaud dan ini merupakan gejala arthritis vaskular yang dapat mempengaruhi jari tangan dan kaki. Tangan dan kaki mungkin mengalami perubahan warna karena suhu dingin. Fenomena Raynaud dan sistemik scleroderma juga dapat menjadi penyebab dari borok yang menyakitkan pada jari tangan dan kaki. Calcinosis adalah peristiwa pengendapan kalsium di sekitar sendi dan hal ini umum terjadi bagi penderita scleroderma dan kita bisa menemukannya di dekat siku, lutut atau sendi lainnya.
Ada tiga jenis utama scleroderma. Mereka adalah difusi, limited dan morphea (kadang disebut linear). Jenis pertama yaitu difusi scleroderma. Jenis ini adalah bentuk yang paling parah. Hal ini ditandai dengan serangan yang cepat dan melibatkan pengerasan kulit yang lebih banyak. Difusi Scleroderma akan menyebabkan kerusakan organ internal yang parah pada paru-paru dan saluran pencernaan. Jenis kedua, limited scleroderma dikenal sebagai sindrom CREST. CREST adalah singkatan dari Calcinosis sindrom Raynaud Esophageal dysmotility Sclerodactyly dan Telangiectasia, mereka adalah lima gejala utama dari limited scleroderma. CREST adalah penyakit sistemik dan lebih ringan. Memiliki proses yang lambat. Pengerasan kulit yang biasanya hanya pada wajah dan tangan dan prosesnya pada organ dalam tidak terlalu parah. Prognosis jauh lebih baik untuk scleroderma terbatas.
Memang tidak ada obat untuk mengatasi penyakit ini tetapi ada perawatan yang ditujukan untuk beberapa gejalanya. 
Perawatan ini menggunakan obat-obatan yang dapat melembutkan kulit dan mengurangi pembengkakan. Pemberian paparan sinar matahari juga akan membantu sebagian besar pasien. 

B.     Rumusan Masalah
Dari penyusunan makalah ini, penulis akan membahas rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa itu Scleroderma ?
2.      Bagaimana cirri-ciri Scleroderma ?
3.      Apa penyebab Scleroderma ?
4.      Bagaimana cara mengobati Scleroderma ?

C.    Tujuan
Dari penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.      Bisa mengetahui tentang apa yang dimaksud  dengan Scleroderma.
2.      Memperoleh pengetahuan mengenai ciri-ciri Scleroderma.
3.      Dapat mengetahui penyebab Scleroderma.
4.      Dapat memperoleh informasi mengenai cara mengobati Scleroderma.

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Scleroderma
Scleroderma adalah suatu penyakit autoimun dari jaringan penghubung. Penyakit autoimun adalah penyakit-penyakit yang terjadi ketika jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistim imunnya sendiri. Scleroderma dikarakteristikan oleh pembentukan dari jaringan parut (fibrosis) pada kulit dan organ-organ tubuh. Ini menjurus pada ketebalan dan keteguhan dari area-area yang terlibat. Scleroderma, ketika ia tersebar atau menyebar luas keseluruh tubuh, juga dirujuk sebagai systemic sclerosis.
Scleroderma adalah penyakit autoimun dari jaringan ikat. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri. Scleroderma ditandai dengan pembentukan jaringan parut (fibrosis) di kulit dan organ tubuh lain. Hal ini menyebabkan ketebalan dan warna yang tegas di daerah yang terlibat.
Scleroderma adalah penyakit autoimun kronis yang ditandai oleh fibrosis (atau pengerasan), perubahan pembuluh darah, dan autoantibodi.  Penyebab tidak diketahui Scleroderma. Scleroderma berjalan dalam keluarga, tetapi gen belum teridentifikasi. Ini mempengaruhi pembuluh darah kecil yang dikenal sebagai arteriol, di semua organ
Ada dua bentuk utama Scleroderma:
Terbatas sclerosis sistemik / skleroderma 's manifestasi kulit terutama mempengaruhi tangan, lengan dan wajah. Sebelumnya disebut sindrom CREST mengacu pada komplikasi berikut: calcinosis, fenomena Raynaud, disfungsi esofageal, sclerodactyly, dan Telangiectasias. Selain itu, hipertensi arteri paru dapat terjadi pada sepertiga dari pasien dan adalah komplikasi yang paling serius bagi bentuk skleroderma.
Diffuse sclerosis sistemik / scleroderma adalah cepat berkembang dan mempengaruhi area besar dari kulit dan satu atau lebih organ internal, sering ginjal, kerongkongan, jantung dan paru-paru. Bentuk dari skleroderma bisa sangat melumpuhkan. Tidak ada pengobatan untuk skleroderma sendiri, tetapi komplikasi organ sistem individu diperlakukan.
Bentuk lain dari skleroderma sistemik termasuk sinus skleroderma, yang tidak memiliki perubahan kulit, tetapi memiliki manifestasi sistemik, dan dua bentuk lokal yang mempengaruhi kulit, tapi bukan organ internal: morphea, dan linier skleroderma.
Prognosis umumnya baik untuk pasien skleroderma terbatas kulit yang luput komplikasi paru. Prognosis lebih buruk untuk penyakit kulit difus, terutama pada usia yang lebih tua, dan untuk laki-laki. Kematian terjadi paling sering dari paru, jantung dan komplikasi ginjal. Pada penyakit kulit difus, kelangsungan hidup 5 tahun adalah 70%, 10-tahun hidup 55%.
Pertama, sel-sel endotel dari arteriola yang mati, bersama dengan sel otot polos, dengan proses apoptosis. Mereka digantikan oleh kolagen dan bahan berserat lainnya. Sel-sel inflamasi, terutama CD4 + T helper sel, menyusup arteriola, dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Banyak dari sinyal protein inflamasi dan destruktif telah diidentifikasi, dan mereka adalah target potensial untuk obat yang dapat mengganggu proses ini.
  • Localized skleroderma
    • Localized morphea
    • Morphea-lumut sclerosus et atrophicus tumpang tindih
    • Generalized morphea
    • Atrophoderma dari Pasini dan Pierini
    • Pansclerotic morphea
    • Profunda Morphea
    • Skleroderma linier
    • Skleroderma sistemik
      • Sindrom CREST
      • Progresif sclerosis sistemik
Penyakit ini ditemukan di antara semua ras di seluruh dunia, tetapi perempuan empat kali lebih mungkin untuk mengembangkan skleroderma daripada pria. Di Amerika Serikat, sekitar satu orang di 1.000 terpengaruh.
Anak-anak jarang menderita jenis sistemik, tapi lokal skleroderma adalah umum. Kebanyakan orang dewasa didiagnosis setelah ulang tahun 30 mereka dan sebelum usia 50.
Penyakit ini memiliki tingkat tinggi di antara suku Choctaw asli Amerika dan Afrika-Amerika perempuan.
2.    Ciri-ciri Scleroderma
Ciri-ciri dari scleroderma tergantung pada tipe dari scleroderma yang hadir dan luas dari keterlibatan eksternal dan internal pada individu yang terpengaruh. Karena scleroderma dapat mempengaruhi kulit, kerongkongan, pembuluh-pembuluh darah, ginjal-ginjal, paru-paru, tekanan darah dan usus-usus, gejala-gejala yang disebabkannya dapat melibatkan banyak area-area tubuh :
  • Scleroderma mempengaruhi kulit untuk menyebabkan tanda-tanda peradangan yang ditempat (lokal) atau yang menyebar luas (kemerahan, pembengkakan, keperihan, gatal, dan nyeri) yang dapat menjurus pada pengetatan atau pengerasan kulit.
  • Scleroderma yang mempengaruhi kerongkongan (esophagus) menjurus pada heartburn (rasa terbakar dihulu hati).
  • Pembuluh-pembuluh darah yang dapat dipengaruhi termasuk arteriol-arteriol yang kecil dari ujung-ujung jari tangan, jari-jari kaki, dan ditempat lain. Pembuluh-pembuluh ini dapat mempunyai suatu kecenderungan pada kekejangan ketika area-area dipaparkan pada dingin, menjurus pada kebiruan, kepucatan, dan kemerahan dari jari-jari tangan, jari-jari kaki, dan adakalanya hidung atau telinga-telinga yang terlibat. Perubahan-perubahan warna ini dirujuk sebagai Raynaud's phenomenon.
  • Tekanan darah yang meninggi adalah berpotensi serius dan dapat menjurus pada kerusakan ginjal. Gejala-gejala termasuk sakit kepala, kelelahan, dan pada kasus-kasus berat, stroke.
  • Peradangan paru-paru pada scleroderma dapat menyebabkan luka parut, berakibat pada sesak napas, terutama dengan pengerahan tenaga secara fisik.
  • Scleroderma yang mempengaruhi usus besar (kolon) paling sering menyebabkan sembelit namun dapat juga menjurus pada kejang dan diare. Ketika ini adalah berat/parah, dapat berakibat pada rintangan pembuangan air besar sepenuhnya.
Gejala scleroderma tergantung pada jenis scleroderma dan sejauh mana keterlibatan eksternal dan internal pada penderita. Karena scleroderma dapat mempengaruhi kulit, esofagus, pembuluh darah, ginjal, paru-paru, tekanan darah dan usus, sehingga gejala dapat melibatkan banyak bagian tubuh. Gejala itu antara lain:
- perubahan warna jari kaki dan jari tangan. Umumnya berubah pucat kebiruan.
- kulit mengeras
- kulit wajah mengencang
- gangguan menelan
- penurunan berat badan
- diare
- sembelit
3.    Penyebab Scleroderma
Penyebab skleroderma tidak diketahui. Namun para peneliti telah menemukan beberapa bukti bahwa gen adalah faktor penting, meskipun lingkungan tampaknya juga memainkan peran pada penyakit ini. Akibatnya penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh, menyebabkan cedera pada jaringan yang mengakibatkan cedera serupa dengan bekas luka pembentukan jaringan.
Fakta bahwa gen menyebabkan predisposisi untuk perkembangan scleroderma mengindikasikan bahwa warisan setidaknya juga berperan meskipun secara parsial. Selain itu, sudah lazim ditemukan penyakit autoimun lain dalam keluarga pasien skleroderma. Perlu diketahui, Penyakit ini lebih sering menyerang wanita dibandingkan dengan laki-laki.

4.    Cara Pengobatan Scleroderma
Terapi dari scleroderma diarahkan menuju ciri-ciri individu yang mempengaruhi area-area tubuh yang berbeda.
Terapi yang agresif dari peninggian-peninggian dalam tekanan darah telah menjadi sangat penting dalam mencegah gagal ginjal. Obat-obat tekanan darah, seperti captopril, seringkali digunakan.
Data terakhir mengindikasikan bahwa colchicine dapat berguna dalam mengurangi peradangan dan keperihan yang secara periodis menyertai nodul-nodul calcinosis pada kulit. Gatal kulit dapat dibebaskan dengan lotion-lotion (emollients) seperti Eucerin dan Lubriderm.
Raynaud's phenomenon yang ringan mungkin memerlukan hanya penghangatan dan perlindungan tangan. Aspirin dosis rendah seringkali ditambahkan untuk mencegah bekuan-bekuan darah kecil pada jari-jari tangan, terutama pada pasien-pasien dengan suatu sejarah pemborokan-pemborokan ujung jari. Raynaud's phenomenon yang sedang dapat dibantu dengan obat-obat yang membuka arteri-arteri, seperti nifedipine (Procardia, Adalat) dan nicardipine (Cardene), atau dengan obat luar (topical) nitroglycerin yang dioleskan pada jari tangan/kaki yang paling terpengaruh (paling efektif pada sisi-sisi dari jari tangan/kaki dimana arteri-arteri berada).
Penyangga jari yang diaplikasikan secara lembut dapat melindungi jaringan-jaringan yang perih. Suatu kelompok dari obat-obat yang digunakan secara khas untuk depresi, yang disebut serotonin reuptake inhibitors, seperti fluoxetine (Prozac), dapat adakalanya memperbaiki sirkulasi dari jari tangan/kaki yang terpengaruh. Raynaud's phenomenon yang berat/parah dapat memerlukan prosedur-prosedur operasi, seperti yang untuk menginterupsi syaraf-syraf dari jari tangan yang menstimulasi penyempitan dari pembuluh-pembuluh darah (digitalsympathectomy). Pemborokan-pemborokan dari jari-jari tangan dapat memerlukan antibiotik-antibiotik topical (obat luar) atau oral (mulut).
Iritasi kerongkongan dan heartburn dapat dibebaskan dengan omeprazole (Prilosec), esomeprazole (Nexium), atau lansoprazole (Prevacid). Antacids dapat juga bermanfaat. Meninggikan kepala ranjang dapat mengurangi aliran balik dari asam kedalam kerongkongan yang menyebabkan peradangan dan heartburn. Menghindari kafein dan merokok sigaret juga membantu.
Sembelit, kejang, dan diare adakalanya disebabkan oleh bakteri-bakteri yang dapat dirawat dengan tetracycline atau erythromycin. Studi-studi baru-baru ini telah menunjukan bahwa erythromycin dapat juga digunakan. Pemasukan cairan dan serat yang ditingkatkan adalah tindakan-tindakan umum yang baik.
Kulit kering yang teriritasi dan gatal dapat dibantu dengan emollients seperti Lubriderm, Eucerin, atau Bagbalm.
Telangiectasias, seperti yang pada muka, dapat dirawat dengan terapi laser lokal. Paparan matahari harus diminimalkan karena ia dapat memperburuk telangiectasias.
Kira-kira 10% dari pasien-pasien dengan CREST variant mengembangkan tekanan-tekanan yang meninggi pada pembuluh-pembuluh darah ke paru-paru (pulmonary hypertension). Tekanan darah yang meningginya abnormal dari arteri-arteri yang mensuplai paru-paru seringkali dirawat dengan obat-obat antagonis kalsium, seperti nifedipine, dan obat-obat pengencer darah (anticoagulation). Pulmonary hypertension yang lebih parah dapat dibantu dengan infusi intravena prostacyclin (Iloprost) yang terus menerus. Suatu obat baru yang diminum, bosentan (Tracleer), sekarang tersedia untuk merawat pulmonary hypertension yang berat/parah.
Sebagai tambahan, obat-obat digunakan untuk menekan sistim imun yang aktifnya berlebihan yang tampaknya secara spontan menyebabkan penyakit pada organ-organ yang dipengaruhi. Obat-obat yang digunakan untuk maksud ini termasuk penicillamine, azathioprine, dan methotrexate. Penelitian baru-baru ini telah menemukan bahwa penicillamine dosis rendah [Depen, Cuprimine] [125mg setiap dua hari] adalah seefektif dosis-dosis tinggi dari penicillamine yang sebelumnya digunakan, dengan keracunan yang kurang. Peradangan yang serius dari paru-paru (alveolitis) dapat memerlukan penekanan imun dengan cyclophosphamide (Cytoxan) bersama dengan prednisone. Perawatan optimal dari penyakit paru scleroderma adalah suatu area dari penelitian yang aktif. Transplantasi sel induk (stem-cell transplantation) sedang dijelajahi sebagai suatu kemungkinan pilihan.

BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Scleroderma adalah penyakit autoimun dari jaringan ikat. Penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri. Scleroderma ditandai dengan pembentukan jaringan parut (fibrosis) di kulit dan organ tubuh lain. Hal ini menyebabkan ketebalan dan warna yang tegas di daerah yang terlibat. Scleroderma adalah penyakit autoimun kronis yang ditandai oleh fibrosis (atau pengerasan), perubahan pembuluh darah, dan autoantibodi.  Penyebab tidak diketahui Scleroderma. Scleroderma berjalan dalam keluarga, tetapi gen belum teridentifikasi. Ini mempengaruhi pembuluh darah kecil yang dikenal sebagai arteriol, di semua organ.

DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment